waktu jangan terlalu cepat

20 4 0
                                    

Seperti yang di bilang gatra pada Syafa, dia akan menjemput Syafa di rumahnya. Gatra sudah menunggu hampir satu setengah jam tetapi yang ditunggu belum pulang.

"Assalamualaikum." Salam syafa dari luar.

Akhirnya yang ditunggu gatra nongol juga, gatra langsung berdiri di hadapan Syafa sambil menatapnya tajam.

"Lo lama amat, enggak tahu gue udah nunggu dari tadi. Lo itu jalan atau merangkak sih lama kaya siput." Ucap gatra panjang lebar dengan nada ketus. Gatra itu sekali ngomong pedesnya minta ampun, lebih baik dia  diam agar tidak menyakiti perasaan orang lain.

"Kalau ada salam di jawab kak jangan ngomel-ngomel, jarak sekolah sama rumah Syafa kan cukup jauh apalagi di tambah Syafa tadi ke tempat kerja untuk mengurus surat pengunduran diri ya wajar kalau telat."

"Cepat sana ganti baju."

Setelah ganti baju mereka pergi ke mall. Pertama yang dikunjungi gatra tempat sepatu.

"Mata empat, sepatu yang itu bawa sini." Ucapnya menyuruh Syafa.

Syafa mengambil sepatu yang ditunjuk gatra.

"Bukan yang itu, sebelahnya."

Setelah selesai belanja sepatu, gatra mengetik pesan untuk bi Nana pembantu gatra. Gatra bertanya kepada bi Nana apa aja yang harus dibeli untuk mengisi kulkas. Setelah di jawab bi Nana gatra menyerahkan hpnya ke shyafa.

" Nih." Ucap gatra sambil menyodorkan hpnya.

Syafa mengerutkan kening, dia bingung dengan gatra.

"Lo belanja semua yang tertera di hp ini, kalau Lo gak tahu Lo bisa tanya orang, pokoknya semua harus di beli."

Syafa melihat daftar belanjaan yang harus ia beli, ternyata banyak sekali.

"Mana uangnya?"

Gatra menyodorkan atm nya."gue tunggu di cafe, Deket tempat sepatu tadi. Gue beri waktu Lo 15 menit harus selesai." Ucap gatra lalu ia pergi.

Syafa tak mengerti dengan gatra, belanja segini banyaknya cuma 15 menit mana mungkin?

Syafa dengan segera membeli semua belanjaan seperti yang tertera di hp, untung tadi ada seseorang yang membantunya.

Tangan Syafa penuh dengan kantong belanjaannya. Tiba-tiba Syafa menabrak seseorang karena berlari takut gatra marah.

Belanjaan Syafa terjatuh ke lantai. Dan kaca mata Syafa ikut terjatuh.

"Maaf " ucap seseorang yang di tabrak Syafa, seharusnya Syafa lah yang minta maaf tetapi malah sebaliknya.

Cowok yang di tabrak Syafa membantu Syafa membereskan belanjaannya dan menyerahkan kaca mata yang retak pada salah satu kacanya.

"Makasih, seharusnya aku yang minta maaf" Syafa lalu memakai kacamata nya walau sedikit retak.

"Maaf ya aku harus pergi." Ucap Syafa lalu berlari meninggalkannya.

"Ah kak gatra aku cari dari tadi." Ucap Syafa sambil ngos-ngosan.

"Mana hp gue." Syafa langsung menyerahkan hpnya ke gatra. Syafa yang ingin duduk sudah terhenti dengan ucapan gatra.

"Ngapain lo duduk, gue mau pulang."


"Yah bentar ya kak, 1 menit aja." Bujuk Syafa.

"Enggak, kalau Lo mau di sini yaudah gue tinggal dan Lo gue pecat." Ucap gatra yang seketika membuat Syafa cemberut, dia bahkan sudah mengundurkan diri dari tempat kerjanya demi kak gatra kalau nanti di pecat pasti dia tidak bisa bayar sekolah, ih sebel deh tapi mau gimana lagi udah terlanjur sayang.

Cinta Dari syafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang