chapter 7

34 3 0
                                    

Tiba tiba Rival muncul di samping Indira. "Lho Ra, kok mata lo merah?" tanya Rival. Aduh mati gue, ntar Rival pikir gue cengeng lagi.(batin Indira) "Eh ini, mata gue kelilipan" jawab Indira. "Owh kelilipan. Kelilipan keduanya emang? Kok merah keduanya?" tanya Rival lagi.
Mampus gue. "Iya keduanya," kali ini Tata yang menjawab karena Tata pikir Indira mungkin tidak bisa menjawabnya.

"Ooohh, oh iya, lagi nungguin apa?" tanya Rival kembali pada topik.
"Angkot" jawab Indira seadanya.
"Arah mana emang?" tanya Rival lagi.
"Gue ke kanan, Tata ke kiri" jawab Indira menjelaskan.
"Ra, pulang bareng yuk,". Indira melongo, tidak percaya apa yang barusan di dengarnya. "Kok bengong, gue juga ke arah kanan, kalo lo ga mau ya ga apa sih," gumam Rival
"Gue mau, tapi lo ga apa sendiri kan Ta?" kata Indira sambil menoleh kepada Tata.
"Ga apa kok, selow aja kali," jawab Tata. "Ya udah Ta gue duluan ya," Indira berjalan menyusul Rival sambil melambaikan tangan kepada Tata.
....
"Makasih banyak ya Val," kata Indira setelah mobil Rival terparkir di depan rumahnya. "Sama sama Ra,".
"Hmm Val, gue boleh minta nomor lo ga?" tanya Indira. "Boleh kok, boleh" Rival pun mendiktekan nomornya.
"Makasih Val, kok lo ga minta nomor gue balik? Tata aja lo mintain lewat Kiano" ucap Indira agak sedikit kesal.
"Ha? Owh oke, brapa nomor lo?" tanya Rival sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Indira mendiktekan nya walaupun agak merasa kesal.

"Lho Ra, kamu sudah pulang? Ada tamu kok ga di suruh masuk," tiba tiba bang Atta datang menghampiri Indira dan Rival di depan gerbang.
"Rival!!!"
"Atta!!!"
...
"Jadi, Rival dulu suka main ke sini?" tanya Indira setelah mendengar semua penjelasan bang Atta dan Rival sudah pulang tentunya.
"Kok aku ga pernah liat sih?".
Atta meneloyor kepala Indira gemas.
"Huuu kamu, salah sendiri kenapa waktu SMP pulangnya hampir malem mulu. Kerjaannya keluyuran aja. Rival tuh suka dateng sekitar jam tiga atau jam empat".
"Kenapa nanya nanya? Suka ya sama Rival?" goda Atta. "Engggakk kok, bang Atta apaansih" jawab Indira sambil berlari ke dalam kamar.
Atta hanya geleng geleng kepala.

Atta Mahendra, kakak Indira satu satunya, kini sudah kuliah di Universitas Indonesia. Masa SMA Atta dihabiskan di SMA Pelita Bangsa, yang tak lain adalah SMA Indira sekarang. Waktu Atta kelas duabelas, Rival masih kelas sepuluh. Tapi mereka berdua berteman baik. Kalau sedang jam istirahat, mereka pasti selalu berdua. Perbedaan status di sekolah ga penting bagi mereka. Hingga Atta lulus, persahabatan mereka menjadi renggang, jarang telfonan atau main ke rumah.

BackStreet ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang