chapter 9

26 3 0
                                    

Sampai juga pertengahan Desember. Di pertengahan Desember, SMA Pelita Bangsa selalu mengadakan acara berkemah tiga hari tiga malam setelah ujian semester sebagai acara menyambut datangnya awal tahun baru. Tahun ini diadakan di Cibubur, yang berhawa dingin pada malam hari.
Indira duduk di kursinya sambil membaca berulang ulang surat edaran acara kemah. Acaranya Sabtu besok, dan pukul delapan siswa siswa sudah harus kumpul di koridor.

"Kayaknya bakal seru deh," Tata menimang nimang suratnya sambil duduk di meja Indira. "Gue di kasih tau Rifqi. Katanya acaranya bakal seru banget". "Aelah si Rifqi sok tahu tuh, orang dia aja blom pernah ikut, masa udah bilang seru sih. Kalo yang bilang kakak kelas sih gue percaya".

"Rifqi kan di kasih tau kakaknya yang kelas sebelas, katanya nanti bakal ada acara api unggun sama jurit malem gitu," jelas Tata panjang lebar.
"Si Rifqi punya kakak anak kelas sebelas? Kok gue baru tau ya?" ucap Indira bingung. "Gue juga sempet kaget dengernya, kita aja ga pernah liat si Rifqi ngobrol atau pulang bareng sama anak kelas sebelas" Indira mengiyakan.

"Lo ikut Ta?" tanya Indira.
"Gue ikut kalo lo ikut,"
"Gue ikut kalo Rival ikut,"
"Aelah lu bawaanya Rival mulu," ujar Tata agak sedikit kesal. "Hehehe, maklum dong Ta, gue lagi kasmaran nii" jawab Indira. "Makanya Ta, cari target, oh iya target lu udh di depan mata kan, udah langsung aja, apa perlu gue comblangin?". "Sama siapa emang?" tanya Tata penasaran.
"Rifqi!!" jawab Indira sambil berlari menjauhi Tata. "Apaan sih Ra, iiiihhh" jawab Tata sambil mengejar Indira.

***
"Bang..... Nanti bilangin ke mama ya kalo Rara mau ikut kemah, soalnya kalo Rara yang bilang nanti mama ga percaya, bang Atta kan udah gede mama pasti percaya," mohon Indira kepada Atta yang lagi nonton sama Rival. Ya Rival ada di rumah Indira saat ini.
"Ngomong sendiri aja Ra, masa ngomong begituan pake nyuruh abang sih," tolak Atta. "Lo kan bisa nunjukin suratnya ke nyokap lo," Rival bicara tiba tiba.

"Oh iya ya, kok otak gue lemot sih,"  tukas Indira sambil meneloyor kepalanya sendiri. "Nanti kalo ga dibolehin gimana Ra?" tanya bang Atta. "Aku ga bakal mau sekolah lagi!" jawab Indira sambil berlalu ke kamarnya. Atta hanya geleng geleng kepala melihatnya.

"Lo gimana Val, mau ikut ga? Gue saranin deh lo ikut, soalnya bakal seru banget, inget ga taun lalu, kaki gue masuk ke selokan buset," kata Atta sambil mengenang masa lalu nya.
"Hahaha, gue sih ikut kalo dia ikut," jawab Rival. "Dia siapa?".
"Itu lho, doi gue yang waktu itu gue ceritain yang anak kelas sepuluh. Lo pasti ga dengerin cerita gue waktu itu?".
"Hehe maap deh gue lagi ga konsen, emang siapa sih anak kelas sepuluh nya?" tanya Atta penasaran. "Rahasia dong, gue pengen nembak tuh anak pas di Cibubur nanti," jawab Rival sambil senyum senyum sendiri.

***
Indira sedang uring uringan di atas kasurnya. Ceklek.
"Hallo Rara," panggil Atta setelah membuka pintu kamar Indira.
"Duh abang, kalo mau masuk ketok dulu kali, nanti aku jantungan gimana?" omel Indira. "Eh abang mau nanya nih, kamu sebenernya suka kan sama Rival?" tanya Atta to the point. "Hmmm, iya bang hehe, udah lama sih aku naksir dia, dari awal sekolah,".
"Gini nih Ra, si Rival itu lagi jatuh cinta sama anak kelas sepuluh dan dia mau nembak anak itu di Cibubur, dia juga bilang kalo anak itu ga ikut, dia juga ga ikut, tapi masalah nya dia ga mau ngasih tau bang Atta siapa orang nya," jelas Atta panjang lebar.

"Ha! Masa sih bang, aku pengen cepet cepet kemah deh soalnya aku di bolehin mama, duh aku pengen jadian di malam hari, dingin, dan romantis romantis gitu," ucap Indira sambil senyum senyum sendiri.
"Aelah pede banget sih kamu, blom tentu kamu kali," ucap Atta sambil tertawa. "Ya kan bisa aku bang, orang yang selama ini deket sama dia cuma aku doang yang kelas sepuluh," ucap Indira lagi. "Serah deh, abang do'a in aja semoga kamu,". "Amin bang, amin..."

Lalu Atta keluar dari kamar Indira.
Tiba tiba hp Indira bergetar.  Tata nya Rifqi is calling. "Hallo Ra," panggil Tata begitu telfon sudah tersambung.
"Iya ngapain sih?".
"Lo ikut kemah kan?"
"Iya gue ikut, orang gue mau di tembak pas udah di sana, ya gue ikut lah," ucap Indira bangga.
"Serius lho, sama siapa?"
"Ya Rival lah, katanya dia lagi jatuh cinta sama anak kelas sepuluh dan mau nembak dia pas acara kemah,"
curhat Indira. "Ya udah deh, lo tidur sono mimpiin Rival bawa bunga banyak pas nembak lo,hahaha" ucap Tata, lalu mematikan telfon sepihak.
Indira segera menuju ke alam mimpi.

BackStreet ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang