part 2(Keputusan Papa)

62 19 3
                                    

Happy reading 🍭🍭🍭
Jangan lupa vote and komen ya teman-teman 🍭

-
-
-

Setelah memarkirkan motor di garansi,cia langsung masuk kedalam rumahnya.

"Bolos lagi?"Suara bas itu mengagetkan cia.
"Eh papa,papa gak ngantor pa"tanyanya mengalihkan topik pembicaraan papa nya.

"Jangan mengalihkan pembicaraan cia.Kamu mau jadi apa kalau setiap harinya bolos bolos dan bolos"tanya Bagas kepada cia.

"Jadi orang dong pa"jawab cia santai.
"Papa gak lagi ngelawak ya cia!"
"Yang bilang papa lagi ngelawak siapa sih,perasaan tadi cia bilang jadi orang deh."Katanya dengan kepala di miringkan kesamping kanan.

Bagas hanya bisa membuang nafasnya kasar.
"Oke,besok papa masukin kamu kepesantren."putus Bagas akhirnya membuat cia mencak-mencak gajelas diruangan keluarga.

"Kok pesantren sih pa cia gak mau ish"Tolaknya cepat.

"Itu udah keputusan papa cia."Tegas Bagas lalu pergi keluar rumah dengan suara mobil yang kian menjauh.

Sedangkan cia langsung berlari kelantai 2 dimana kamarnya berada.

#POV CIA

Akhirnya gue menjatuhkan badan gue di kasur,perkataan papa tadi selalu terngiang-ngiang dikepala gue,bagaikan kaset yang selalu berputar-putar jika di hidupkan.

"Kenapa sih gue harus dimasukin pesantren."ucap gue sendiri sambil melihat keatas.

Ceklek

Pintu kamar gue terbuka mendapatkan sosok saudara kandung gue,kak Lina.

"Ci--"

"To the point."Kata gue malas basa basi
"Tadi kakak gak sengaja dengar kalau kamu mau dimasukkan pesantren ya.."Tanya kak Lina cepat.

"Hm"

"Bagus dong."Katanya  dengan tersenyum manis.

"Seneng banget kayaknya kalau gue dimasukin pesantren Oia,kan secara gak langsung Lo bermaksud ngusir gue kan?"Sinis gue kepada kak Lina.

"Bu-bukan gitu cia"

"Halah gak usah sok suci deh lo kak.Lebih baik lo pergi gih dari kamar gue."Usir gue sambil melempar guling kearahnya.

"I-iya ci."Katanya lalu pergi tak lupa menutup pintu kamar gue.

Setelah kak lina pergi,gue segera memejamkan mata dengan pakaian sekolah yang belum terlepas dari tubuh gue.

#CIA POV END

Malam pun tiba,menampilkan bulan purnama yang dikelilingi oleh bintang yang bertaburan di langit malam yang menambahkan kesan yang sangat indah untuk dipandang.

Cia sedang duduk di balkon kamarnya melihat indahnya kota Jakarta di malam hari.

"Apa gue nyanyi aja kali yah."katanya lalu mengambil gitar kesayangannya dan kembali duduk di sofa yang telah tersedia disudut balkon kamarnya.

Cia pun mulai memetikkan senar gitarnya dengan lagu yang berjudul

'Sufian Suhaimi - Terakhir'

'Mengapa kita selalu berjauh hati
Selalu sendiri dan dan terasa hati
Apakah kita tak sehaluan lagi
Berat bagiku,berat bagiku

Apakah salahku kau buatku begini
Selalu sendiri,tinggal sendiri
Cinta yang ku pinta kau balas dengan dusta
Berat bagiku

Melepaskan mu
Bukan mudah bagiku untuk melalui semua ini
Pabila kenangan kita mengusik jiwa dan hati
Kala malam tidurku tak lena mengenangkan mu

Ku cuba pertahankan
Separuh jiwaku hilang ikut terbang bersamamu
Episod cinta hitamku kini berulang kembali
Berulang kembali menguasai diriku ini

Oh tuhan
Ku mahu yang terbaik
Terbaik buatku
Insan kerdil ini

Oh tuhan
Noktahkan kehilangan ini
Munculkan dia
Dia terakhir buatku

Melepaskan mu
Bukan mudah bagiku untuk melalui semua ini
Pabila kenangan kita mengusik jiwa dan hati
Kala malam tidurku tak lena mengenangkan mu

Ku cuba pertahankan
Separuh jiwaku hilang ikut terbang bersamamu
Episod cinta hitamku kini berulang kembali
Berulang kembali menguasai diriku ini

Oh tuhan
Ku mahu yang terbaik
Terbaik buatku
Insan kerdil ini

Oh tuhan
Noktahkan kehilangan ini
Munculkan dia
Dia terakhir buatku

Lagu itupun berakhir dan pintu kamar pun terbuka menampilkan sosok malaikat tersayangnya dengan tersenyum hangat kepadanya.

"Cia sayang,ayo makan malam dulu."ucap mama feronna sambil mengelus kepala cia.

"Iya ma."katanya lalu menaruh gitarnya dan turun kebawah bersama feronna dengan mengandeng tangan feronna,mama cia dan lina.

Skip Ruang keluarga

Setelah makan malam cia,lina,Bagas dan feronna sedang bersantai diruang keluarga.

"Mas,apa bener kalau besok cia kamu masukin kepesantren?"tanya feronna yang teringat perkataan lina tadi siang.

Feronna mengetahui itu karena lina yang tak sengaja mendengar perkataan Bagas dan cia ketika mau mengambil laptopnya yang tertinggal di ruang keluarga.

"Iya ma."Kata Bagas,papa cia dan Lina.

"Pa,cia gak mau masuk pesantren pa..cia gak bisa jauh dari mama dan kalian semua."Rengek cia sambil menggoyangkan lengan papanya.

"Keputusan papa sudah bulat dan gak bisa diganggu gugat cia."Tegas Bagas.

Cia yang mendengar nada tegas dari papanya hanya membuang nafasnya kasar.

"Udah sayang gapapa kok."kata mama feronna memberi semangat cia sambil mengelus-elus rambut cia dengan sayang.

"Yasudah,kamu pergi tidur sana.udah malam ini dan kamu lina,besok lagi buat deskripsinya.Jangan karena deskripsi kuliah kamu jadi kekurangan tidur seperti ini."kata feronna kepada cia dan lina.

"Iya ma"kata mereka berdua lalu cia langsung berjalan kearah tangga untuk menuju kamarnya yang berada dilantai 2 sedangkan lina sedang menyusun berkas-berkas deskripsinya yang berserakan di atas meja.

*****

Halloo

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara
vote dan komentarnya ya..

Terima kasih🍭

Sasha

Ana Uhibbuka Fillah[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang