08 - Belanja bareng

11.9K 539 15
                                    

Saat ini Kay dan Andrew sedang makan siang bersama di meja makan. Andrew sengaja libur karena kondisinya yang masih kurang fit dan Kay yang terpaksa libur karena paksaan dari sang suami.

"Bukannya waktu itu lu udah berhenti kuliah?" Tanya Andrew memecahkan kesunyian diantara keduanya

"Iya tapi aku ngerasa kesepian kalo harus di rumah sendirian lagian aku juga mau punya gelar sarjana" ucap Kay sembari tersenyum manis

"Lu bener. Lagian seorang ibu harus pinter biar nanti bisa ngajarin anak-anaknya"

Andrew sadar dengan kata-katanya barusan, ia terdiam untuk beberapa saat sama halnya dengan Kay mulutnya terkunci namun perlahan menarik kedua sudut bibirnya ke atas membentuk sebuah senyuman

"H..habis ini ikut gue ke supermarket, kita beli keperluan dapur gue liat tadi udah ludes" ucap Andrew yang hanya dibalas Kay dengan anggukan

___

"Kak jalannya pelan-pelan dong" rengek Kay saat sedang mencari beberapa bahan dapur

"Ini juga udah pelan, dasaran kaki lu aja yang pendek" ejek Andrew

Kay mengerucutkan bibirnya, hal ini membuat Andrew menahan senyumnya

Mereka melanjutkan jalannya untuk mencari-cari bahan dapur yang akan mereka beli
"Udah?" Tanya Andrew

"Hmm kakak duluan saja aku mau ke sebelah sana" Kay pergi meninggalkan Andrew namun mata Andrew melihat ke arah yang barusan ditunjuk Kay, Andrew menggeleng lalu mengikuti kay dari belakang

Dilihatnya Kay yang kesusahan meraih pembalut yang ada di barisan atas rak. Ia segera mengambil pembalut tersebut
"Dasar pendek" ejek Andrew

Kay terkejut melihat kehadiran Andrew dan lagi Andrew memegang pembalut yang akan ia beli. Wajah Kay memerah sesaat

"Kak itunya biar aku aja yang bawa"

"Apaan?"

"Pem..pembalut" jawabnya malu

Kay segera melihat ke tangan kanannya, ia tidak sadar jika sedari tadi ia memegang pembalut dan beberapa pembeli di sana melirik dirinya

"Masnya baik banget ya sama istrinya" ucap salah satu ibu pembeli yang tidak sengaja berpapasan dengan Andrew

Andrew segera meletakkan pembalut tersebut ke dalam troli belanjaannya. Ia menatap tajam ke arah Kay yang sedari tadi tak henti menertawakannya.

"Diem!" Kesal Andrew

Kay menutup mulutnya sambil tetap menertawakan Andrew

"Mau diem atau gue tinggal disini?" Andrew menggeram kesal

"Iyaiya..." Jawab Kay namun wajahnya masih tersenyum mengejek

Andrew gerah, ia segera membayar belanjaan mereka dan keluar dari supermarket itu tanpa melirik ke belakang dimana Kay sedang susah payah menyamakan langkah mereka

Sesampainya di dalam mobil Kay berlari, membuka pintu mobil Andrew dan duduk manis di samping kursi pengemudi

"Masih aja ketawa. Gue cium nih" ancam Andrew dengan nada kesal

"Emang kamu berani nyium aku?" Tantang Kay

Cup

Andrew mencium bibir Kay sesaat namun berefek besar pada pergerakan Kay. Kay terdiam dengan mata yang membulat besar

"Ohh jadi kalo mau buat lu diem itu mudah haha" kali ini Andrew yang berbalik mengejek Kay

Kay memegang bibirnya. "Ga usah di pegang, kenapa? Mau lagi?" Goda Andrew

Kay membuang tatapannya ke arah jendela, ia tak bisa menutupi rasa senang dalam hatinya.

Sebenarnya Andrew pun merasakan hal yang sama, jantungnya berdegup kencang setelah ia mencium Kay dan tak ia pungkiri bahwa bibir mungil itu membuatnya ketagihan dan ingin merasakan bibir itu lagi.

____

Dikit yaaa hahaha kalo mau aku up panjang jangan lupa vote dan komennya. Ayolah hargai aku yang udah nyempetin buat up ceritanya. Abisnya yang baca sama vote jauh bedanya kan sedih:" haha

Kalo mau aku up cepet kasih vote yang banyak ya setidaknya separuh dari angka yang baca lah yaaaa

SUBSTITUTE BRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang