[6] - Flashback

1.8K 213 7
                                    

"NEJI NII!!" Hinata menangis kencang saat masuk ke dalam rumahnya. Dia menangis
layaknya anak kecil. Neji dan Hanabi yang sedang menonton TV itu jadi kaget.

"Ada apa?" tanya Neji khawatir.

"Aku ... hiks ... ciuman ... $#*o&^%%>> ... hiks ... hiks ... tadi ... &#$£×¥ ... huwaa!!" Lanjutnya yang malah membuat dua orang itu tak mengerti karena tangisannya yang mirip anak kecil.

"Neechan, bicaralah yang jelas!" kata Hanabi gemas, karena acara menonton Petualangan Doraemon Dongeng 1001 Malam jadi terganggu.

"Ciuman pertamaku sudah terjadi huwaaa!"

"Hah??" seru keduanya kaget.

"Dengan siapa? Bagaimana rasanya?" tanya Hanabi penasaran.

"Hyuuga Hanabi, seriuslah!" bentak Neji pada adik sepupunya, "siapa yang melakukannya si rambut matahari itu? Hah? Di mana dia? Akan kupukul," tanya pemuda berambut panjang kecokelatan itu berang sembari hendak menuju kamar Naruto.

"Bukan Naruto-kun!" jerit Hinata.

"Kalau ciuman pertamanya terjadi dengan Naruto-nii tak mungkin dia menangis seperti ini," kata Hanabi menebak .

"Ciuman pertamaku diambil orang lain ... huwaa ... Bagaimana nanti aku mengatakannya pada Naruto-kun? Aku ingin mati saja ... huwaaa!! Niisan, bunuh aku sekarang!"

"Hanya soal ciuman pertama saja sudah seperti mau kiamat," dengus Neji gemas.

"Niisan!!" bentak Hinata kesal karena tak mengerti perasaannya.

"Tapi ngomongin soal ciuman pertama, rasanya aku sudah melihat Naruto-nii melakukannya," kata Hanabi yakin.

"Apa katamu? DENGAN SIAPA?" Kali ini suara Hinata terdengar bak halilintar di siang bolong, "Hanabi-chan, jika kau ketahuan bohong aku buang semua tamiya kesayanganmu itu!!" ancam Hinata sambil mendekati adiknya.

Ini sungguh Ajaib. jika tadi Hinata menangis karena ciuman pertamanya yang terampas begitu saja oleh pemuda lain, kali ini saat mendengar adiknya mengatakan Naruto sudah berciuman dengan gadis lain, perasaannya yang hancur kini seolah meledak-ledak mendengarnya.

Hanabi jadi ngeri sendiri. Bagi gadis bertubuh mungil itu, hal yang paling berharga adalah koleksian tamiya. Bagi Neji gitarnya.

"Hanabi-chan, siapa gadis genit itu?" Hinata mendekat sambil tersenyum. Wajahnya tersenyum menakutkan yang bagi Hanabi itu seperti senyuman nenek sihir.

"Neesan, kau membuatku takut." gadis berambut cokelat itu menggeser tubuhnya.

"Kalau begitu katakan padaku siapa dia? Siapa dia Hyuuga Hanabi? Wanita genit yang sudah menggoda Naruto-kun?"

"Ka-kalau tidak salah ...," Hanabi menelan ludah susah.

"Ya, siapa dia?" potongnya penasaran sambil mendekati wajahnya dan tersenyum
manis.

"Kikyo...," ujar Hanabi susah sekali, entah kenapa kakaknya jadi sangat menakutkan jika menyangkut soal Naruto.

Hinata mengangguk. Sedetik kemudian dia berdiri dan berubah jadi menakutkan. "Mati kau Kikyo! Mulai sekarang aku akan menjadi hantu nyata dalam kehidupanmu! Naruto-kun hanya milikku. HAHAHAHA ...." teriaknya menggelegar.

Dua bersaudara itu menutup kedua telinga menatap saudaranya yang lebih tepatnya lagi akan gila.

🌻🌻 Wonderfull Life 🌻🌻

Azure Hospital ....

"Ha-hatsii!" Seorang gadis cilik berumur lima tahun itu bersin.

"Kikyo-chan, kau pilek?" tanya Naruto pada gadis cilik yang memegang permen itu.

Kamisama, Hanatte Oitte [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang