Sasuke menatap sepeda kecil di sebuah toko sepeda. Tangannya bergerak menyentuh benda yang paling diinginkan putranya itu. Sepeda mini tersebut dibandrol 25.000 yen. Cukup mahal memang mengingat keadaan ekonominya yang sekarang. Ia tersenyum tipis.
"Hei, mau beli sepeda untuk anakmu?" tanya seorang pelayan akrab karena mereka adalah tetangga.
Sasuke hanya menggeleng. "Aku hanya melihat-lihat saja. Mungkin lusa." Usai berkata seperti itu dia berlalu pergi meninggalkan toko tersebut.
'Masih kurang 10.000 yen. Apa yang harus aku lakukan? Sepeda itu mahal, tapi Kiseki sangat menginginkan sepeda itu, juga ... sepedanya tinggal satu. Jika aku tak segera membelinya pasti segera dibeli orang lain. Tapi aku mau pinjam uang ke siapa?' Sasuke berpikir keras karena tinggal dua hari lagi ulang tahun sang putra.
Dari jauh Fugaku memperhatikan putranya yang terlihat berpikir itu. Ia memang sedang ada urusan bisnis di Suna sebulan juga untuk mengunjungi putri bungsunya, Rin yang lebih memilih bersekolah di Suna dibanding di Tokyo. Sedangkan Obito sendiri memilih melanjutkan studynya ke Inggris sejak setahun lalu.
Lelaki paruh baya itu memasuki toko tersebut. Ia disambut ramah oleh pelayan yang berjaga.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya pelayan itu ramah.
Fugaku mengangguk. "Panggil bosmu kemari." Pelayan itu mengangguk, tak lama setelah itu datang seorang lelaki muda yang Fugaku yakini adalah sang pemilik toko sepeda itu.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan." tanya sang pemilik toko itu sopan.
"Aku ingin membeli sepeda. Hm ... tapi sebelumnya ada yang ingin aku tanyakan."
"Soal apa, Tuan?"
Pria tua itu menatap pelayan yang usianya mungkin seumuran Obito. "Pembeli tadi ... ah maksudku lelaki tadi ... apa yang dia beli?"
"Oh maksud anda Uchiha Sasuke? Tidak ada. Dia hanya datang untuk melihat-lihat saja."
"Bukankah dia dua kali datang ke tempat ini?"
"Ya, Sasuke datang kemari untuk mencari sepeda kecil. Ah ... ya seminggu yang lalu dia datang bersama putranya yang lucu dan anak itu menunjuk sepeda ini. Dia tetangga saya, Tuan," jelas pelayan itu sambil menunjuk sebuah sepeda dengan desain yang sangat bagus.
Fugaku mengangguk. "Kalau begitu aku beli sepeda itu, tapi sepedanya tetap untuk lelaki tadi. Jangan katakan kalau aku yang membelinya, katakan saja saat dia mau membeli sepeda itu ada diskon besar-besaran." Pria Uchiha itu menyerahkan sebuah cek yang bertuliskan 10 Juta yen pada tuan Cho.
"10 juta?" Mereka berdua kaget.
"Katakan padanya besok di tokomu akan ada diskon besar-besaran. 50 persen. Apa uang itu cukup untuk itu?"
"Sangat lebih dari cukup," sahut pelayan itu semangat. Mungkin dengan 10 juta yen itu bisa membeli seluruh sepeda yang ada di toko itu.
"Tentu, Tuan. Terima kasih."
Fugaku mengangguk lalu pergi.
🌻🌻 Three Blood 🌻🌻
Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore tapi Hinata dan Kiseki belum menampakkan batang hidung mereka. Sasuke mondar-mandir di depan kedai itu.
"Hei, Sasuke kau sudah pulang? Hinata menjemput Kiseki di rumah temannya," ujar Sasori dengan kedua tangan yang penuh muatan barang karena dia baru pulang dari pasar.
"Oh begitu." Sasuke bernapas lega. Ia masuk ke dalam kedai itu dan tak lupa ia membantu si merah membawa belanjaannya.
10 menit kemudian ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamisama, Hanatte Oitte [On Going]
Random🍑 SasuHina 🍑 Hyuuga Hinata 🍑 Uchiha Sasuke ❤ Follow Author, ya ↔ Disclaimer : Masashi Kishimoto 🍒🍑🍒🍑🍒🍑🍒🍑🍒 🍑 Kamisama, Hanatte Oitte 🍑 "Apa ... apa yang harus aku lakukan agar kau memaafkanku?" Tatapan Hinata nanar. "Aku s...