[36] - Telekinetic Kid

1.3K 159 20
                                    

🍑🍑 SEASON 2 🍑🍑

-[ The Three Blood ]-

🍒🍓🍒🍓🍒🍓🍒🍓🍒

Lima tahun kemudian, Suna ....

TK Akira merupakan sekolah taman kanak-kanak yang dekat dengan kedai merah. Bangunannya terbilang cukup lama mengingat TK itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Murid-muridnya cukup banyak sekitar 40 murid dari kelas A maupun kelas B.

Jam istirahat berbunyi dan semua murid menghambur keluar. Ada yang berlari-lari, bermain kapal-kapalan kertas, naik perosotan, bermain ayunan juga menaiki tangga majemuk. Di antara puluhan murid tampak seorang bocah dengan rambut peraknya bermain ayunan sendiri. Di dekatnya ada tiga gadis cilik yang sedang bermain pasir.

"Kapal-kapalanku tersangkut di pohon ... hiks ...." Seorang bocah lelaki berumur lima tahun itu menangis melihat kapal-kapalan kertasnya terbawa angin. Namanya Kenji. Yang lain ikut mengerumuni dan menatap ke arah yang dimaksud.

"Tinggi sekali, kita tak bisa mengambilnya, Yuki-chan," kata Jun teman satu bangkunya.

Mereka saling memandang meminta bantuan tapi apalah daya mereka cuma segerombolan anak kecil yang tak akan bisa mengambil benda itu. Jangankan mereka, orang dewasa pun tak bisa meraihnya melihat kapal-kapalan kertas itu tersangkut cukup tinggi.

"Shiona Sensei ... kapal-kapalan kertas Yuki-chan tersangkut di pohon." Seorang anak berkacamata melaporkan kejadian itu pada seorang gadis cantik yang merupakan wali kelasnya.

Shiona Otsutsuki, nama guru tersebut. Gadis itu berusaha menggapai benda itu dengan bantuan kayu tapi sia-sia.

Dari jauh, bocah lelaki dengan paras yang cantiknya melebihi kecantikan teman-temannya itu menatap sesaat. Rambut peraknya tertiup angin membuatnya terlihat semakin cantik meski sebenarnya ia terlahir sebagai anak laki-laki. Bocah itu mengarahkan tangannya ke arah kapal-kapalan itu yang jauh darinya. "Jatuhlah," bisiknya pelan.

Ajaib. Kapal-kapalan kertas itu bergerak pelan lalu terbang ke arah Yuki. Padahal tidak ada angin yang menerbangkannya.

"Wah kapal-kapalanku sudah kembali," ujar bocah itu berbinar. Ia menatap gurunya sambil membungkuk hormat, "Terima kasih, Sensei."

Shiona yang merasa tak melakukan apa-apa itu hanya bisa mengangguk merasa aneh dengan kejadian tadi.

Mereka akhirnya kembali bermain lagi. Bocah dengan rambut perak itu tersenyum. Ia menyadari dirinya memiliki kemampuan ajaib tatkala ia dengan mudah mengendalaikan benda-benda di sekitarnya tanpa menyentuh. Kekuatan telekinetik. Hanya ia yang tahu, bahkan orang tuanya tidak sadar akan hal itu.

Tiba-tiba ada suara yang mengangetkan bocah tersebut. "Kiseki-kun! Anak ayah yang tampan!"

Bocah lekaki yang dipanggil Kiseki itu menoleh, senyumnya mengembang. Reflek ia melompat dari ayunannya dan menghambur ke arah pria itu. "Ayah Gaara!" teriaknya senang sembari mencium pipi pria berambut merah itu senang.

Sementara tiga gadis cilik yang sedari tadi bermain pasir itu mendadak menghentikan aksinya. Di mata mereka Gaara terlihat keren, terlebih pria itu masih mengenakan seragam kebanggaannya. Pilot.

Tiga gadis cilik itu adalah Ayako, Nanao dan Saki.

"Kiseki-chan, dia ayahmu yang mana lagi selain si ayah tukang masak mie itu?" tanya gadis cilik dengan rambut sepanjang bahunya. Namanya Ayako.

"Ayah ketigaku," pamernya bangga.

"Wah, dia lebih tinggi dari kedua ayahmu itu," sambung Saki takjub.

Kamisama, Hanatte Oitte [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang