1. Perhara uang kas

768 49 2
                                    

Kuping Abian rasanya mau copot saat mendengar teriakan melengking dari bendahara yang saat ini sedang menagih uang kas kelas dan sebagai ketua kelas yang tegas dan berwibawa Abian harus menegurnya agar guru tak terganggu akibat kebisingan kelas.

"Sel itu suara lu turunin dikit, sumpah kenceng banget" kata Abian dengan jengah

"eh iya maap maap, ini soalnya si Dyio nggak mau bayar uang kas bantuin dong Bi~" rengek Selvi kemudian menabok pundak Dyio karna kesal.

Bukkk

"anjir sakit bego" ringis Dyio sambil mengusap pundaknya.

"Yo! lo itu wakil ketua, lo tuh harusnya bisa jadi contoh dong buat temen kelas lo jangan kek preman pasar" Abian mulai menceramahi Dyio wakilnya sedangkan Selvi menganggu-ngaggukan kepalanya merasa dibela.

"nggak usah nyinggung kali Bi, lo nggak tau apa ada dua preman pasar disini?" Setya sepertinya mulai memancing keributan di dalam kelas.

"a'u noh mentang mentang sering bayar uang kas, kita disini pake disinggung segala" Bagas mulai songong saat dipancing.

"Diem deh Gas!! Lo tuh disini sering malak! Kenapa susah banget sih buat bayar uang kas seribu per hari! Gila sih gue doain lu jadi jomblo abadi" timpal Naya yang sedari tadi mengecek absen untuk melihat kehadirian temannya.

"anjir lah di doain yang jelek jelek ama doinya" Lukman tertawa dengan keras begitu juga dengan Setya yang duduk disebelahnya.

"diem lu Kuman" balas Bagas dengan tampang dibuat segalak mungkin.

"Lucas Njir!!" Lukman membalas dengan menatap balik Bagas tajam.

"seru juga ya liatin Kuman ama Anjir ribut" Setya menimpal diakhiri tawa besar yang membuat sebagian teman kelasnya itu terbahak.

"bayar woy jangan ngelawak" Dyio memcoba mengakhiri keributan yang terjadi.

"elu juga Human"
Dyio terdiam saat di Skat oleh Selvi

"besok aja ya Sel"

"besok!, di tagih besok minta besok lagi gitu aja terus sampai Lukman nggak jomblo lagi"

"si Selvi kalau ngomong langsung nancep di hati ya ges" Lukman hanya bisa tersenyum getir saat mendengar celaan gadis manis itu.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Semuanya serentak menoleh ke arah pintu. Yup mereka sudah sangat tau siapa yang baru saja masuk kedalam kelas mereka.

"Yuhu Kado lagi!!!!!!"

Setya langsung menyerbu pemuda yang bernama Sean itu, dengan repotnya kedua tangan kekar itu tak bisa menampung seluruh kado yang berada di pelukannya disana juga ada coklat dan bunga yang hampir menutupi pandangannya tak lupa tas yang tersampir di pundak kokohnya.

"Sean mau coklat!!" Naya langsung menghampiri Sean mengambil 2 buah coklat yang berada di genggaman pemuda itu tak lupa pita berwarna pink yang tampak cantik melingkari Coklat tersebut.

"tinggal tunggu satu idola sekolah kita lagi ges" Lukman berujar sembari menghampiri Sean mengambil 1 Kado dan juga sebuket bunga.

"eh yang nyuruh lu ambil punya gue siapa?" Sean menegur Lukman yang berjalan menjauh darinya.

"Jomblo emang kayak gitu Yan nggak punya pacar apalagi fans makanya ngambil punya lu biar nggak berasa sendiri sendiri amat haha" lagi lagi Setya menimpali percakapan kedua temannya itu.

"nyaut mulu lu perasaan, gedek gue denger suara lu"

"Ya Allah Sel pinter amat sih nge-Skat orang, nyut nyutan kan Set ginjal lu" Dyio tertawa kecil setelah berujar.

KETUA KELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang