4. Kantin

362 44 5
                                    

Pagi ini upacara yang biasanya berlangsung pada hari senin sepertinya akan tertunda karna cuaca yang tidak mendukung.

Seperti yang terjadi di kelas XII.IPS 1 Dari 29 siswa/siswi hanya 10 manusia saja yang baru berada di dalam ruang kelas. Entahlah, mungkin yang lain masih terlelap akibat cuaca mendung yang menerpa wilayah sekitar.

"ini gue yang kecepetan dateng apa cuaca yang bikin langit kayak lagi jam 5 sih?" gerutuh Akbar salah satu siswa yang saat ini berada di depan kelas.

"elu juga. Tumbenan dateng jam segini, biasanya 5 menit sebelum guru masuk lu baru nyampe" balas Dyio sambil memain kan Handphone-nya.

"etdah, datang lambat disalahin datang cepet disalahin juga maunya babang apa sih?" Akbar kembali berujar.

"gue kagak nyalahin bambang gue cuman heran aja sama lu" kesal Dyio.

"heran apa coba huh?"

"au' bodo amat Bar" acuh Dyio.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Enam dari sepuluh Siswa/siswi menoleh saat mendengar salam dari dua orang yang berada di ambang pintu.

"loh Bi lo kesekolah bareng Lisa?" Naya bertanya saat melihat dua anak manusia yang berbeda gender datang diwaktu yang bersamaan.

"enggak, cuman ketemu aja pas di gerbang sekolah" Jawab Abian.

Namun baru saja ingin melangkah menuju mejanya dan juga meja Lisa sebuah suara membuat langkah mereka terhenti seketika.

"bohong tuh si Bian, orang barengan ama Lisa juga datengnya"

Yup, orang itu adalah Bagas. Pemuda tak sengaja melihat Abian dan juga Lisa keluar dari mobil yang sama namun saat berjalan kearah kelas. mereka berjalan seolah tak ada apa apa diantara mereka, dalam artian Abian sedikit menjaga jarak dari Lisa.

Mendahului Lisa sekitar lima langkah di depan gadis itu.

"Wadoh... Kalah gercep nih sama si Abi" ujar Akbar dengan senyum simpulnya.

"diem-diem nih si Abi ya" timpal Deno.

"mau gue 'Cie' in nggak nih?" Kata Dyio tersenyum jail kearah Abian.

"Ck! Paan sih. Nggak jelas lu pada" Abian mencoba mengelak.

"iya deh kita nggak jelas" Naya seketika menutup setengah wajahnya menahan senyum seakan menggoda Abian dan juga Lisa.

Lisa yang sedari tadi berdiri di samping Abian hanya menunjukan wajah datar seakan bukan dia yang menjadi bahan pembicaraan.

Lalu gadis itu melangkah menuju Mejanya di ikuti oleh Abian di belakangnya.

"baru juga mau deketin Lisa eh udah ada pawangnya" perkataan Deno langsung mendapat tatapan tajam dari Abian dan sontak membuat pemuda iti terdiam.

"pawangnya marah njir" bisik Deno yang berada di dekat Dyio.

🌼🌼🌼

"woy kantin yok, laper gue" tariak Lukman di ambang pintu.

"ini belum jam istirahat Man" tegur Abian yang masih terduduk di bangkunya.

"Set lo coba hitung sampe 5" intruksi Lukman.

"Ck! Ngapain coba? Lu pikir gua bocah?" Decak Setya seakan menolak.

"nggak usah bacot elah timbang ngitung doang"

"iya iya, elu yang bacot" balas Setya.

"1"

"2"

KETUA KELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang