CHAPTER 55

251 19 0
                                    

Pemberitahuan:

Sebelum membaca cerita ini, harap tekan bintang dibagian paling bawah sudut kiri (gratis kok;])

HAPPY READING

Apabila sebuah penyesalan merupakan sebuah pengalaman, maka hikmah adalah sebuah hal besar yang terkandung di dalamnya.

"Sebenarnya.."

Tasha semakin di buat kepo dengan ucapan Kesha yang di gantungkan, memangnya ada apa?. Kenapa gadis itu menangis?, Bahkan setahunya Kesha tidak pernah menangis.

*~~~~~~*

Tasha semakin mengerutkan alis bertanya-tanya sebenarnya Kesha akan membicarakan soal apa?, Dan kenapa dirinya harus datang kesini?. Apa ada sesuatu yang penting?.

Gadis dengan rambut coklat sebahu yang duduk di depan Tasha sekarang berdiri, dengan tatapan sendu Kesha perlahan meraih kedua tangan Tasha lalu menggenggamnya dengan erat sembari meneteskan air mata. Tasha terkejut, sontak tubuh Tasha dibuat mematung dengan sikap Kesha tersebut.

"Gu-gue..., Gue mau minta maaf Sha. Gue enggak tau harus ngomong apa lagi, gue malu berdiri di hadapan Lo. Gue malu sekarang nangis di hadapan Lo, gue malu sekarang gue yang ngemis-ngemis minta permohonan maaf sama Lo. Gue minta maaf Latasha, gue minta maaf.... untuk semuanya. Gue minta maaf Hiks! Hiks! Hiks!" Gadis itu bernama Kesha, lututnya bergetar sangat hebat. Bahkan tenggorokannya sangat sakit akibat isak tangisnya, bibirnya juga terasa kelu untuk berucap. Bahkan, ia sangat malu sekarang duduk tepat di hadapan Kesha sembari memohon maaf atas semua perbuatannya selama ini.

Tasha mematung, dirinya terkejut melihat seorang gadis bad most wanted dari Angkasa yang sekarang menangis sangat menjadi, bahkan rambutnya juga berantakan. Matanya pun sangat sembab, Tasha merasa seperti ada batu besar yang menghantam hatinya sekarang. Dirinya tidak tahu harus berbuat apa pada perempuan yang selalu menyakitinya selama ini, bahkan yang lebih parah lagi. Pernah membuat dirinya hampir kehilangan nyawa saat di culik di gudang rooftop waktu itu.

Yaa benar sekali, sangat keterlaluan memang. Tapi nyatanya, kenapa Tasha sekarang merasa khawatir dan kasihan terhadap Kesha?.

"Gue minta maaf Tasha, gue minta maaf. Gue mohon Lo maafin gue, gue pengecut, brengsek, bajingan, cewek nakal, pelacur, bahkan cewek ibl-"

"Gue enggak tau sekarang gue harus manggil orang yang selama ini nyakitin gue kayak gimana, tapi yang jelas" Tasha memalingkan wajahnya, lalu perlahan ia mengambil nafas dalam-dalam sembari menutup matanya sejenak lalu mengembuskannya dengan perlahan.

"Lo harus berdiri sekarang!, Lo lebih tua dari gue. Gue ngerasa bahwa gue yang enggak ngerti tata Krama karena udah nge-buat Lo tunduk di hadapan gue" Kesha dengan perlahan mendongakkan kepalanya, menatap sendu gadis yang selama ini ia sakiti yang perlahan berjongkok dan memegang kedua bahunya kemudian berdiri dan menuntunnya duduk di kursi taman.

"Maaf Latasha, gue minta maaf. Gue..." Kesha menghentikan ucapannya, terlihat sekali bahwa gadis itu sangat-sangat terpuruk sekarang.

Perempuan yang selama ini membully murid di AHS, perempuan yang selama ini di segani dan tidak ada yang pernah berani menghadapinya. Tetapi sekarang?, Gadis itu jatuh. Ibarat pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Itu lah yang di rasakan oleh seorang Kesha Aradea.

LATASHA [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang