열//Jealous//

370 101 103
                                    

"Jae?" aku terkejut mendapati seseorang yang sedang berdiri di hadapanku.

"Hai " sapanya padaku.

"..." aku hanya diam mematung.

"Tuan, ada yang mau saya katakan," seorang Bawahan yang secara khusus disuruh oleh Atasannya untuk menjaga dan mengikuti istrinya ketika sedang berada di luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan, ada yang mau saya katakan," seorang Bawahan yang secara khusus disuruh oleh Atasannya untuk menjaga dan mengikuti istrinya ketika sedang berada di luar. Seorang Bawahan itu, kini melaporkan hal penting pada Atasannya lewat saluran telefon.

"Hmn..."

"Ini mengenai Nyonya Tuan."

"Katakan!"

"Tuan, hari ini sehabis bertemu dengan teman-temannya, nyonya juga bertemu dengan seorang laki-laki."

"Siapa?"

"Sepertinya, dia seseorang yang pernah berkenan di hati nyonya."

"Selidiki lebih lanjut tentang laki-laki itu dan terus ikuti mereka."

"Baik."

.
.
.

At The Cafe

Saat ini Aku sedang bersama dengan seseorang yang kutemui tadi, yang harus kalian tahu bahwa dia adalah Park Jae, mantan kekasihku.

Kini, kita sudah duduk di sebuah cafe. Karena dia ingin berbicara dengan ku, makanya mengajakku kesini.

"Bagaimana kabarmu?" Jae mulai bicara lebih dulu.

"Aku? Sangat baik. Kau sendiri?"

"..." Jae hanya diam tak menjawab dan mulai mengalihkan pembicaraan, "Dhi, aku sudah menunggu terlalu lama untuk saat ini," Jae memegang tanganku secara tiba-tiba. Entah kenapa, tanganku dengan refleksnya menghindar.

"Maaf Jae, kupikir sudah waktunya kau melupakanku!" Jae mulai bingung dengan tingkahku saat ini yang berbeda dengan dulu.

"Apa aku terlambat?" tanyanya lembut.

"Tidak, kau tidak pernah terlambat Jae."

"Lalu?"

"Hanya saja, satu hal yang harus kau tahu! Sejak dulu, aku tak pernah benar-benar mencintaimu," dia sangat terkejut dengan penuturanku itu.

"Oh ya? Lalu kenapa saat itu, kau mau berpacaran denganku?"

"Aku akui, aku memang egois saat itu."

"Apa maksudmu Dhi?"

"Kau tau kan, aku dulu seorang Badgirl. Karna dulu, aku tidak pernah benar-benar menganggap cinta itu ada. Dan dirimu, hanya kuanggap sebagai pelengkap saja."

"Kenapa kau berbohong Dhi? Ini bukan dirimu, Dhianda yang kukenal tak akan mengucapkan hal samacam ini."

"Sudahlah Jae, semua orang bisa berubah. Lagipula, sekarang aku sudah menikah," Jae langsung terkejut karna perkataanku itu.

Relationships in Marriage || Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang