Malaikat kecilku sudah lahir. Dia sangat sehat, mengingat tidak mudah aku melewati kehamilan ini tanpa suami disisiku.
Sekarang usianya memasuki 15 bulan. Matanya akan melengkung indah saat tertawa memamerkan gusi merah mudanya dan beberapa gigi susu yang tumbuh.
Dia sangat tampan, kulit putihnya, mata sipitnya, hidung bangirnya, Appanya sekali.
Jaehyun pasti akan sangat senang melihat putra kami tumbuh dan mirip dengan dirinya.
Lee Jeno namanya. Aku menamainya dengan huruf depan yang sama dengan Jaehyun. Sampai saat ini aku masih menjadi single parent. Tidak berminat untuk menikah lagi, Jeno sudah cukup untukku.
Keluarga besar kami setuju untuk menyematkan marga Lee untuk Jeno.
Pagi ini Jeno sudah terbangun dari tidur tampannya. Ia menggeliat lucu dan merengek dengan gemasnya.
Aku mengambil susu yang sudah siap di meja samping tempat tidur kami. Dengan sigap Jeno menyesap ujung dotnya.
Aku tersenyum senang, anak tampanku ini memang menggemaskan sekali.
Sesekali aku mengajaknya berbicara dan dia menatap balik disertai dengan gumaman khas bayinya.
Sesekali aku menyeka air susu yang meluber disamping bibir mungilnya.
"Pelan-pelan sayang, Mama tidak akan meminta susumu" aku kembali terkekeh geli.Lalu menggigit main-main kepalan tangannya yang menggenggam erat telunjukku.
Ku gendong malaikat tampanku agar ia bisa sendawa sehabis minum susu, lalu ku gendong dia ke arah balkon kamar.
"Jeno-yaaaa"
Panggilan gemas dari Appa Donghae atau aku biasa memanggilnya Kakek Lee terdengar dari bawah.Jeno yang mendengar namanya di panggil menggerakan tubuh montoknya dengan girang. Aku kewalahan, Jeno berat ngomong-ngomong
Jeno menjerit girang "Mmaaa"
"Kakek Lee, sayang" koreksiku membenarkan panggilan pada kakeknya
"Kkeeee!" Ucapnya melengking.Aku mencium rambut hitamnya yang tebal. Putraku menunjuk kearah kakeknya, ingin menyusul ke bawah sana.
"Mandi dulu nanti kita susul kakek ya"
Dan kamipun mandi bersama.
-My Little Angel-
Jeno sudah rapi, sekarang kami sedang ada di kediaman Jung. Setelah puas tadi bermain dengan Kakek Lee nya, Jeno sengaja di ajak ke rumah mewah Jung.
Bukan tanpa alasan, hanya saja aku di teror oleh Eomma Jaejoong agar membawa Jaejoong ke rumahnya.
"Aigoo cucuku, semakin tampan saja" seruan gemas Eomma Jaejoong yang menghampiri kami yang baru datang.
"Kkekkee" Jeno terkekeh melihat neneknya yang heboh menyambutnya.
"No sayang no, anak tampan tidak menghisap tangan" Eomma Jaejoong melepaskan jari jeno yang terbenam dalam mulut mungilnya.
Jeno di pangku oleh neneknya, aku menyenderkan tubuhku di sofa empuk ini.
"Yongie-ya" panggil Eomma
"Hmm" ku balas dengan gumaman singkatEomma Jaejoong yang sedang memegang botol susu yang tenfah di sedot Jeno bertanya padaku"Tubuh Jeno montok sekali, sedangkan kau ?"