Prolog

1.6K 159 9
                                    

Selamat bergabung menjadi keluarga/
Kisah cinta Safqar-Reta
-love SR

Warning typo! Tandai guys :v

Warning typo! Tandai guys :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Papa  mau bicarakan serius sama Reta." ucap Papa dengan nada serius

"Emang Papa mau bicarakan apa sama Reta kayaknya serius banget." tanya Reta

"Tapi Reta harus janji dulu ya sama Papa dan Mama kalau Reta mau turutin permintaan Mama dan Papa." ucap Papa

"Iya-iya Reta janji bakalan turutin permintaan Mama sama Papa, tapi apa dulu nih permintaan Mama sama Papa ke Reta?" tanya Reta

"Jadi sayang sebenarnya kamu tuh udah Mama sama Papa jodohkan dengan anak sahabat Mama sama Papa waktu kalian masih sama-sama kecil. " ucap Papa

"APA!! " kaget Reta setelah mendengar ucapan sang Papa bahwa dirinya telah dijodohkan sejak ia masih kecil

"Mama sama Papa mau ngejodohin Reta sama anaknya sahabat Mama dan Papa? " tanya reta

"Iya sayang Papa sama Mama mau jodohin kamu sama anak sahabat Papa dan Mama, ini  juga demi kebaikan kamu." jawab Papa 

"Kenapa harus Reta sih Ma Pa, kenapa gak kak Ando aja yang Mama sama Papa jodohin, kan kak Ando udah cocok juga buat nikah, lah Reta kan masih muda Ma."

"Kamu ini ada-ada aja sih, sama kakak kamu sih yang Papa jodohin, kan anak sahabat Mama sama Papa itu cowok sayang masa kakak kamu nikahnya sama cowok sih sayang." kekeh Papa

"Ya kenapa harus Reta sih Ma Pa, Reta masih mau sekolah, Reta masih muda dan Reta masih mau menikmati masa remaja Reta Ma Pa, Mama Papa pikir ini zaman Siti Nurbaya."  jawab Reta dengan kesel

"Reta sayang, maksud Mama sama Papa ngejodohin kamu itu maksudnya baik sayang, Mama sama Papa gak mau anak kesayangan Mama Papa terjerumus kedalam hal-hal yang gak benar, dan gak baik buat diri kamu, kedalam pergaulan yang sangat bebas yang mungkin dapat merusak masa depan kamu nanti nya." kata Mama

"Iya tapikan Ma..." ucapan Reta terhenti karena ucapan sang Papa

"Tadikan Reta udah janji sama Papa mama, sebelum Papa Mama omongin hal ini Reta bakalan turutin permintaan Mama Papa." kata Papa Reta

*****

"Safqar ada yang mau Ayah sampaikan ke kamu, tapi sebelumnya kamu harus janji terlebih dahulu sama Ayah untuk gak akan menolaknya setelah kamu mendengarnya kamu akan terima apa yang Ayah sampaikan ke kamu." ucap sang Ayah serius

"Janji?, kenapa harus pake janji sih Ayah, kalau Ayah sama bunda mau ngomong sesuatu yang penting ya tinggal ngomong aja gak usah pakai janji segala kali Yah." kesel Safqar, sehingga membuat  sang Ayah hanya menatap tajam kepada anak sulungnya itu, membuat Safqar menganggukkan kepalanya lesu

"Ayah mau kamu menikah sama anak dari sahabat Ayah. "

Uhukk... Uhukk..

Safqar yang tadinya sedang menikmati cemilan yang dibawakan oleh yang Bunda tiba-tiba saja kesedak setelah mendengarkan ucapan sang Ayah. Sang Bunda pun segera memberikan minuman kepada Safqar.

"Pelan-pelan bang makannya tuh, gak akan ada yang minta kok." ucap Bunda sambil menyodorkan segelas air minum

"Makasih Bun."

"Apa tadi kata Ayah, Safqar harus nikah sama anaknya sahabat Ayah sama Bunda?, berarti Safqar dijodohin gitu sama anaknya sahabat Ayah dan Bunda?" tanya safqar kepada Ayah dan Bundanya

"Ayah sama Bunda lagi bercandakan?  Sumpah ya bercandanya Ayah Bunda tuh gak lucu sama sekali, emangnya Ayah sama Bunda pikir ini zamannya Siti Nurbaya." ucap Safqar lagi

"Apa Ayah kelihatannya sedang bercanda Safqar?"

Dan Safqar pun hanya menggelengkan kepala saja. Safqar yang melihat bahwa saat ini Ayah sedang serius pun hanya menghela nafasnya.

"Yah, Bun pernikahan itu sakral dan gak main-main, Safqar hanya mau menikah sekali seumur hidup Safqar Yah, Safqar masih sekolah, Safqar masih remaja labil yang belum tahu gimana caranya mengontrol emosi, gimana caranya Safqar untuk menafkahi istri Safqar sementara aja Safqar belum ada penghasilan dan juga Safqar belum bekerja."

"Iya Ayah tau, tapi kamu bisa menggantikan posisi Ayah sebagai CEO diperusahaan keluarga kita, Ayah tau kamu pasti mampu menggantikan Ayah, dan menurut Ayah ini terbaik untuk kamu." ucap Ayah

"Jadi gimana bang?, abang maukan menikah sama anaknya sahabat Ayah dan Bunda, lagian cuman ini kali ini loh ayah sama Bunda minta sesuatu sama kamu." ucap Bunda yang dari tadi hanya menyimak saja

Safqar pun hanya bisa menganggukkan kepalanya saja tanda bahwa ia setuju untuk dijodohkan dengan anaknya sahabat Ayah dan Bunda nya yang ia belum tau siapa orangnya, ya walaupun sedikit terpaksa.

*****

Lanjut? Komen dan vote :v

Jangan lupa voment guys karna voment kali sangat berharga bagi aku.

Bagi yang udah voment aku ucapi makasih😊
!!Jangan siders guys!!


(Ps : part sudah di revisi)


Nikah SMA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang