! Don't copy my story !
Menikah diusia yang masih dibilang muda. dengan seseorang yang gak dikenal bahkan sifat serta sikapnya pun gak tau.
Menikah bukan dengan orang yang kita cintai. Menikah secara terpaksa karena perjodohan yang dilakukan oleh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
Mereka pun melanjutkan bercanda rianya hingga akhirnya makanan yang mereka pesan pun datang
*****
"Pesanan datang!" ucap Mely
"Akhirnya datang juga, udah lapar banget gue, untung Pak Mamat gak masuk, kalau masuk alamat masuk rumah sakit gue karena kelaparan." ucap Lisa dramatis
"Lebay banget lo Lis. Terlalu drama." ucap Mely
"Ehh serah gue lah, kok lo yang sewot."
"Udah sih ngapa pada ribut, gak baik ribut di depan makanan." lerai Reta, "udah lanjut aja makannya, jangan ribut lagi. Btw makasih Mely." lanjut Reta
"Tq Mel." ucap Natha dan Joey barengan
"Makasih Ly." ucap Lisa
"Yoi mamen sama-sama."
Mereka melanjutkan menikmati makanannya masing-masing dengan hikmat, sesekalo di selengin dengan candaan yang tidak lucu, namun mampu membuat tertawa. Apakah rumor mereka terlalu rendah, lawakan yang tidak lucu saja bisa membuat mereka tertawa?
*****
Kring...... Kring
Bunyi jam waker dikamar seorang cowok menunjukan pukul 5 pagi, membuat si cowok tersebut bangun.
"Hoam... Hoam, masih jam 5 pagi, mending sholat subuh dulu baru mandi." guman si cowok.
Si cowok tersebut memasuki kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah selesai, ia pun langsung mengambil sajada dan sarung serta khopi'ah untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim. Setelah selesai melaksanakan sholat subuh, cowok tersebut mandi dan bersiap-siap untuk turun kebawah.
15 menit kemudian
Cowok tersebut telah selesai mandi dan menggunakan baju seragamnya.
Tok... Tok...
"Sayang udah bangun belum Qar."ucap seorang wanita paruh baya
"Udah kok Bun." ucap cowok tersebut yang dipanggil Qar oleh wanita paruh baya yang diketahuinya adalah sang Bunda tercinta.
"Ya udah kalau udah bangun sama mandi langsung turun ya, kita sarapan bareng." ucap Bunda
"Iya Bun, bentar lagi aku turun." jawab cowok itu
Setelah selesai bersiap-siap dan mengecek peralatan sekolahnya, ia pun langsung turun kebawah menuju meja makan untuk sarapan.
Safqar pov
Nama gue Safqar Alvaro Admadjha, biasa dipanggil Safqar oleh sahabat dan keluarga, gue anak pertama dari 2 bersaudara, gue anak dari pasangan Rafankli Admadjha dan Verrany Admadjha dan gue juga punya adek yang umurnya baru 4 tahun namanya Khansha Annasyha Admadjha. Banyak yang bilang kalau gue itu orangnya dingin, cuek dan datar, gue akui iya gue memiliki sifat itu tapi itu gue tunjukin untuk orang asing dan bagi yang gak terlalu dekat sama gue, tapi beda kalau gue lagi sama sahabat dan keluarga gue, sikap gue kesahabat dan keluarga sedikit hangat dan perhatian. Menurut gue cukup gue perkenalkan diri gue.
Setelah siap, gue pun langsung turun kebawah menuju meja makan yang dimana sudah ada Ayah, Bunda dan Adek kesayangan gue. Gue pun turun dengan mententeng tas dipundak Sebelah kiri gue.
Safqar pov end
"Selamat pagi semua." sapa Safqar setelah berada di meja makan
"Pagi juga abang." ucap Bunda dan Ayah
"Kamu mau sarapan dengan roti atau nasi goreng?" tanya Bunda
"Safqar sarapan sama nasi goreng aja bun." jawab Safqar.
Dan Bunda pun hanya menganggukkan kepalanya saja sambil menyendokakan nasi goreng kedalam piring Safqar.
"Makasih Bunda." ucap Safqar. Dibalas dengan senyuman manis milik sang Bunda.
Dimeja makan pun hening, karena dalam keluarga Admadjha pun dilarang mengobrol didepan makanan, dan yang terdengar hanyalah suara dentingan sendok dan piring.
15 menit kemudian
Safqar pun telah selesai menyelesaikan sarapannya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.
