Wakil komandan Shisengumi, Hijikata Toshiro yang dikenal sebagai lelaki yang mempunyai peran penting di dalam organisasi kepolisian besar tersebut. Ia adalah lelaki yang sudah bersumpah setia mengabdi pada Shinsengumi, tak jarang Shinsengumi terlibat dalam kasus gelap yang di sembunyikan oleh Bakufu dan demi menjaga nama baik Shinsengumi dan Bakufu, ia harus menghalalkan berbagai cara yang orang lain tidak bisa bayangkan.
Apabila Kondo Isao adalah wajah Shinsengumi, Hijikata adalah otaknya sekaligus tangan kiri yang wajib membersihkan segala aib yang berpotensi membahayakan keberadaan kelompoknya.
Lelaki sepertinya tidak pernah beruntung dalam percintaan. Hijikata hampir tidak punya kehidupan pribadi. Ia hidup hanya untuk melayani Kondo dan Shinsengumi.
Namun hati manusia tidak pernah berbohong. Hijikata mengakui perasaannya terhadap pria bernama Sakata Gintoki, lelaki yang di sebut-sebut sebagai Shiroyasha.
Sayangnya, keberuntungan tidak pernah datang kepadanya.
Suatu malam, di tengah dirinya berpatroli di area dekat distrik Kabuki, ia menemukan pedang kayu yang terasa familiar. Gagangnya bertuliskan "Danau Toya" yang meyakinkan HIjikata siapa pemilik pedang kayu yang tergeletak sembarangan di pinggir jalan.
Saat itu, Gintoki dan Hijikata memiliki status sebagai pasangan kekasih.
Hijikata tidak pernah menyangka Gintoki akan menerima perasaannya. Padahal sebulan yang lalu pengakuannya hanyalah sekedar informasi yang ingin di sampaikannya pada sang pujaan hati, dia sama sekali tidak berharap Gintoki akan mengajaknya untuk jadian.
Selama mereka jadian, dikarenakan jadwal Hijikata yang padat mereka berdua jarang bertemu, bisa dikatakan hubungan mereka sama sekali belum ada perkembangan apapun.
"....Ceroboh sekali," gumam Hijikata seraya menghembuskan asap rokoknya di tengah udara malam yang dingin. Tidak lama kemudian ia mendapatkan panggilan dari salah satu bawahannya, memintanya untuk segera kembali ke markas karena ada berkas yang perlu di periksanya.
"Baiklah, aku akan segera kembali," balasnya pada orang di seberang telepon. Namun sebelum dia kembali, setidaknya ia harus mengambalikan pedang kayu yang sepertinya berharga itu kepada pemiliknya.
*tok tok
Hijikata mengetuk rumah Gintoki yang merangkap sebagai kantor Yorozuya. Setelah beberapa kali mengetuk dan menunggu beberapa saat, sang pemilik rumah masih belum menampakan dirinya.
Sebelum ia menyerah, dia mencoba untuk menggeser pintu depan rumah itu. Alisnya terangkat satu saat mengetahui pintu tersebut tidak terkunci.
Walau tidak punya barang berharga setidaknya semua orang harus menjaga kemananan rumah masing-masing, Gintoki adalah contoh yang buruk.
Hijikata masuk ke dalam rumah begitu saja, menoleh ke sana kemari mencari penghuni rumah yang mungkin sadar akan kedatangannya yang sedikit lancang. Namun ia masih tidak menemukan siapapun.
"Masa sudah tidur?"
Seharusnya, saat itu juga Hijikata meninggalkan pedang kayu itu dan segera kembali ke markas atau dia harus menyesal karena telah membuka pintu kamar sang pemilik rumah.
Hijikata tidak tahu harus berbuat apa. Lelaki berseragam serba hitam itu membeku di tempatnya untuk beberapa saat. Matanya tidak lepas dari apa yang baru saja di temukannya.
Malam itu, ia menemukan kekasihnya tengah bercinta dengan seorang wanita yang tak dikenalnya. Pasangan tersebut berada di atas futon dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benang pun, wajah kedua orang itu memerah padam saat mengetahui ada orang ketiga yang menyaksikan aktivitas panas mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't be Angry Honey
FanfikcePairing : GinHiji Baru sebulan Gintoki dan Hijikata jadian. Dikarenakan kesibukan masing-masing, mereka berdua jarang bertemu dan hubungan mereka sama sekali tidak mengalami perkembangan. Pada suatu malam, kebetulan Hijikata menemukan pedang kayu G...