10

18 2 3
                                    

Jesslyn turun dari mobil Viga, ia dan Viga berjalan menuju kelasnya. Anak-anak SMA Adipati kembali membicarakannya, selain karena ia berjalan bersama Viga ia juga dibicarakan karena ada yang menyebar foto Aksa sedang memeluk Jesslyn.

"Mereka kenapa ngomongin kamu sama Aksa, Je?" Tanya Viga.

"Biarin aja, Ga. Nggak usah didengerin," ucap Jesslyn terus melanjutkan langkahnya.

Tiba-tiba Alda si ratu gosip sekaligus sahabat baik Cilla menghadangnya. Lalu semua siswa dan siswi yang ada disana mengerumbungi mereka.

"Ada apa?" Tanya Jesslyn mengernyitkan alisnya.

"Nggak usah sok polos lo, dan gue peringatin ya buat lo jangan pernah ngerebut cowok sahabat gue," ucap Alda.

"Sejak kapan gue ngerebut cowok sahabat lo?" Tanya Jesslyn.

"Ini apa namanya kalau nggak ngerebut?" Tanya Alda menunjukkan foto Jesslyn sedang dipeluk Aksa.

"Cuma gitu doang lo bilang gue ngerebut? Pikir pake otak, yang ngerebut itu gue atau sahabat lo itu," ucap Jesslyn.

"Eh kalau PHO mah PHO aja, nggak usah bela diri segala," ucap Alda.

"Siapa yang lo sebut PHO? Mendingan lo ngaca deh, lo lebih rendah dari pada PHO. Lo cuma bisa ikut campur urusan orang doang," ucap Viga membela Jesslyn.

"Emangnya lo siapa ngebelain dia segala?" Ucap Alda.

"Gue pacarnya Jesslyn, dan yang punya sekolah ini bokap gue. Gue bisa aja keluarin lo semua dari sekolah ini. Mau apa lo?" Ucap Viga. Alda langsung terdiam, ia ternyata salah menghadapi Jesslyn dan Raviga.

"Gue harap nggak ada yang ganggu Jesslyn lagi kalau nggak mau berurusan sama gue," ucap Viga. Lalu Viga menarik Jesslyn menjauh dari sana.

"Viga, kamu kenapa malah bilang kamu pacar aku sih? Nanti kalau mereka percaya gimana?" ucap Jesslyn.

"Biarin aja, pokoknya kalau ada yang ganggu kamu bakalan berurusan sama aku," ucap Viga.

"Terserah," ucap Jesslyn.

"Temenin aku sarapan yuk, laper nih," ucap Viga.

"Tapikan bentar lagi bel," ucap Jesslyn.

"Bolos bentar nggak papakan," ucap Viga.

"Nggak boleh, ini hari pertama kamu disini masa kamu mau bolos?" Ucap Jesslyn.

"Tapi nanti kalau aku pingsan gimana? Siapa yang mau gendong aku? Please, sekali aja," ucap Viga memohon.

"Iyadeh, tapi jangan lama," ucap Jesslyn pasrah.

"Asikk, makasih Jeca," ucap Viga menarik tangan Jesslyn menuju kantin.

"Kamu beneran nggak mau pesen, Je?" Tanya Viga.

"Iya, Viga. Tadi aku udah sarapan, kamu makan aja," ucap Jesslyn.

"Oke, tunggu aku makan ya," ucap Viga lalu memakan nasi gorengnya.

"Wih ada si Bos nih," ucap Revan datang bersama Ali.

"Ngapain lo berdua kesini?" Tanya Jesslyn.

"Bosen gue dikelas, Bu Fitri lagi sakit jadi kelas kita free," ucap Revan.

"Angga mana?" Tanya Viga.

"Lagi ada urusan sama Bu Deli," ucap Ali.

"Kenapa lagi tuh anak?" Tanya Viga.

"Ketahuan ngerokok di rooftop bareng Aksa," ucap Revan keceplosan.

"Hah? Angga ngerokok sekarang? Wah bener-bener tuh anak, minta dihajar," ucap Jesslyn.

"Mampus, gue keceplosan," ucap Revan.

"ANGGA!!!" teriak Jesslyn saat melihat Angga masuk ke kantin bersama Aksa dan anak-anak Adipora lainnya.

"Etdahh, kenapa teriak-teriak sih Je?" Tanya Angga. Jesslyn langsung menjewer telinga Angga.

"Aduh, sakit, Je," ucap Angga meringis kesakitan.

"Sejak kapan lo berani ngerokok? Lo tau kan rokok itu bahaya buat kesehatan lo," ucap Jesslyn.

"Ampun, Je. Maafin gue, gue khilaf," ucap Angga.

"Awas kalau lo ngerokok lagi, gue gantung lo di pohon rambutan," ucap Jesslyn.

"Iya-iya, tapi lepasin dulu ini. Sakit kali," ucap Angga. Lalu Jesslyn melepaskan tangannya dari telinga Angga yang sudah memerah.

"Ih sakit banget sumpah," ucap Angga memegangi telinganya.

"Haha mampus lo, kayak nggak tau Jeca aja," ucap Ali.

"Kalian juga, awas aja kalau ngerokok," ucap Jesslyn.

"Tapi tadi si Aksa juga ngerokok, kok cuma gue yang diomelin," ucap Angga. Seketika suasana langsung canggung. Aksa melihat perubahan wajah Jesslyn.

KEMBALI UNTUK BERTAHAN #NNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang