7

6 1 0
                                    

Jesslyn duduk sendirian didepan perpustakaan sambil mendengarkan musik dari headset nya.

"Hai, boleh duduk disini nggak?" Tanya seorang cewek berbadan tinggi.

"Oh boleh, duduk aja," ucap Jesslyn melepaskan headsetnya.

"Kenalin gue Meya kelas 11A," ucap Meya.

"Gue Jesslyn kelas 11C," ucap Jesslyn.

"Lo anak baru ya?" Tanya Meya.

"Iya, baru seminggu lebih. Tapi kok lo baru tau? Padahal udah lumayan lama gue disini," ucap Jesslyn.

"Gue baru balik dari luar kota," ucap Meya.

"Ohh,"

"Gue boleh nggak jadi temen lo?" Tanya Meya.

"Boleh dong, dengan senang hati," ucap Jesslyn tersenyum senang.

"Makasih ya, gue duluan ya. Nanti ke kantin bareng," ucap Meya.

"Iya,"

********

Meya dan Jesslyn sedang makan bersama di kantin, tadi Meya datang ke kelas Jesslyn untuk mengajak Jesslyn ke kantin bersama. Awalnya Jesslyn tidak mau ikut tapi Meya terus memaksanya, sehingga terpaksa Jesslyn mengikuti permintaan teman barunya itu.

"Hei para cecan, sedang apa kalian berduaan saja?" ucap Ali duduk di kursi sebelah Jesslyn. Dan diikuti Revan dan Angga.

"Kalian yang ngapain disini? Ganggu gue aja," ucap Jesslyn.

"Kita inikan sahabat yang baik, Je. Jadi kita mau bantuin lo ngehabisin makanan lo, baik bangetkan gue?" Ucap Revan melahap nasi goreng milik Jesslyn.

"Asal ambil aja lo, sana cepetan pesen nanti Angga yang bayar," ucap Jesslyn menarik nasi gorengnya.

"Lah kok gue? Ngapain juga gue bayarin nih curut," ucap Angga tak terima namanya dibawa-bawa.

"Etdahh, pelit amat lo sama sahabat sendiri," ucap Ali.

"Lah emang lo sahabat gue?" tanya Angga.

"Oh jadi lo nggak ngakuin gue? Oke, cukup tau aja gue," ucap Ali mendramatisir.

"Jijik gue," ucap Jesslyn.

"Baru tau lo? Ali emang menjijikkan," ucap Revan. Ali melempar sendok yang ada ditangannya ke arah Ali. Tapi lemparannya malah meleset dan mengenai Aksa yang baru masuk ke kantin.

"Aduhh mati gue," ucap Ali.

"Mampus lo," ucap Revan.

Aksa menatap tajam ke arah Ali, sedangkan yang ditatap malah nyengir tak jelas.

"Gue nggak sengaja, Sa. Sumpah deh," ucap Ali.

"Untung kena gue, kalau kena Cilla gue gantung lo dikolam buaya," ucap Aksa.

"Ampun, Bos. Janji nggak ngulangin lagi," ucap Ali. Lalu Aksa dan Cilla duduk di meja disamping meja mereka.

"Untung si Aksa lagi baik hari ini, kalau nggak abis lo," ucap Angga.

"Gara-gara si Revan nih," ucap Ali.

"Lah kok gue? Lo yang ngelempar," ucap Revan.

"Permisi, ada titipan buat Jesslyn," ucap seorang siswa memberikan sebuah kotak kepada Jesslyn.

"Apaan tuh?" Tanya Revan kepo. Jesslyn langsung membuka kotak itu, ternyata isinya adalah jam weker berwarna merah.

"Jam weker? Siapa yang ngasih?" Tanya Angga bingung.

"Dia masih ada," ucap Jesslyn memandang jam weker itu.

"Dimana dia?" Tanya Jesslyn pada siswa itu.

"Hah?"

"DIMANA ORANG YANG NGASIH INI, BEGO?!!!" Bentak Jesslyn sambil memukul meja kencang membuat semua yang ada disana termasuk Aksa terkejut dan menatap ke arah Jesslyn

"D-di depan gerbang," ucap Siswa itu gugup. Jesslyn langsung berlari menuju gerbang, Angga dan yang lain langsung mengejar Jesslyn.

Saat sampai di depan gerbang, Jesslyn melihat seorang laki-laki bersandar dimobil. Laki-laki itu tersenyum ke arah Jesslyn, Jesslyn langsung memeluk laki-laki itu.

Angga, Ali dan Revan hanya diam menatap mereka. Begitupun para siswa lainnya yang menonton itu.

"Kamu selama ini kemana aja? Kamu ninggalin aku sama Aksa," ucap Jesslyn menangis dipelukan laki-laki itu.

"Udah bahagia sama Aksa? Kalau udah aku mau pergi lagi," ucap laki-laki itu melepaskan pelukan Jesslyn.

....

Love u
Nnd_squad

KEMBALI UNTUK BERTAHAN #NNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang