"Tapi tadi si Aksa juga ngerokok, kok cuma gue yang diomelin," ucap Angga. Seketika suasana langsung canggung. Aksa melihat perubahan wajah Jesslyn.
"Je, anterin aku ke kelas aku yuk," ucap Viga.
"Minta anterin sama Angga aja, aku mau ke kelas," ucap Jesslyn lalu pergi menuju kelasnya.
Aksa menatap Jesslyn yang semakin menjauh. Viga tersenyum miring melihat Aksa.
"Baru ngerasakan kalau lo udah nyakitin Jeca, dia udah mulai berusaha membenci lo. Jadi lo nggak usah ngalangin gue buat dapetin cinta Jeca lagi," ucap Viga. Aksa mengepalkan tangannya menahan emosi, ia menatap Viga tajam.
"Kenapa lo liat gue kayak gitu? Mau marah? Apa hak lo marah kalau gue deketin Jeca?" ucap Viga meremehkan Aksa.
Aksa langsung menghajar Viga, Viga tidak membalas pukulan Aksa ia hanya menghindar. Angga, Revan dan Ali mencoba menahan Aksa.
"STOP!!!" teriak Bu Deli. Aksa langsung berhenti memukuli Viga.
"Aksa, Viga. Ikut ibu ke ruang BK," ucap Bu Deli. Aksa dan Viga langsung mengikuti Bu Deli menuju ruang BK.
*******
Setelah puas diceramahi oleh Bu Deli, Aksa dan Viga langsung keluar dari ruang BK. Di depan ruang BK sudah ada Jesslyn, Angga, Revan dan Ali.
"Udah puas berantemnya?"tanya Jesslyn pada Viga.
"Lumayan," ucap Viga.
"Ke UKS sekarang, biar lukanya diobatin sama Angga," ucap Jesslyn cuek.
"Kamu aja yang obatin," ucap Viga.
"Aku nggak bisa ngobatin luka, Viga," ucap Jesslyn dingin.
"Yaudah aku nggak mau diobatin," ucap Viga.
"Terserah, kalau mati jangan lupa bagi nasi kotaknya," ucap Jesslyn lalu berjalan melewati Viga.
"Obatin gue," ucap Aksa menahan tangan Jesslyn. Jesslyn menepis tangan Aksa.
"Lo punya pacar yang hebat nyembuhin luka kan? Kenapa nggak pacar lo aja yang ngobatin," ucap Jesslyn lalu pergi dan diikuti Viga, Angga, Revan dan Ali.
"Aksa, kamu nggak kenapa-napa kan?" Tanya Cilla khawatir.
"Nggak papa kok, Cil," ucap Aksa.
"Aku obatin luka kamu ya," ucap Cilla.
"Nggak usah, Cil. Kali ini aku pengen ngobatin luka aku sendiri, kamu udah banyak nyembuhin luka aku termasuk luka di hati aku," ucap Aksa.
"Kamu ada masalah sama Jesslyn?" Tanya Cilla.
"Nggak, aku pamit duluan ya, Cil. Aku pengen istirahat, nggak papa kan?" Tanya Aksa.
"Nggak papa, Ka. Aku juga mau ke kelas," ucap Cilla.
"Yaudah, aku duluan ya. Bye," Aksa lalu meninggalkan Cilla sendiri. Cilla menatap kepergian Aksa.
'Mungkin aku ditakdirkan Tuhan hanya sebagai pemeran pengganti yang akan pergi setelah pemeran utamanya kembali,'
*****
Jesslyn melangkahkan kakinya keluar dari gerbang SMA Adipati. Bel pulang sekolah sudah berbunyi 2 jam yang lalu. Jesslyn melangkahkan kakinya menuju halte.
"Tolong!! Lepasin gue," Jesslyn menghentikan langkahnya saat mendengar teriakan itu. Ia menengok ke belakang, ia melihat Cilla sedang ditarik paksa oleh William. Jesslyn berlari ke arah William lalu menendangnya dari belakang hingga William hampir jatuh. Cilla bersembunyi dibelakang Jesslyn.
"Sialan," umpat William.
"Cupu lo, beraninya cuma sama cewek doang," ucap Jesslyn.
"Jangan ikut campur urusan gue," ucap William.
"Urusan dia urusan gue juga, dia temen gue," ucap Jesslyn. William mencengkram tangan Jesslyn kasar.
"Jangan pegang-pegang tangan gue!" Ucap Jesslyn menepis tangan William tapi tenaganya kalah kuat dengan William.
"Cilla lo lari aja," ucap Jesslyn.
"Tapi lo gimana?" Tanya Cilla.
"Lo cari bantuan aja," ucap Jesslyn.
"Cilla lari gue patahin tangan lo," ucap William.
"Lari, Cil!!!" Teriak Jesslyn. Lalu Cilla berlari ke dalam sekolah mencari bantuan. Cilla melihat Viga sedang bermain basket di lapangan.
"VIGA!! TOLONGIN JESSLYN!!" teriak Cilla dari pinggir lapangan.
"Jesslyn kenapa?" Tanya Viga khawatir.
"William diluar," ucap Cilla. Viga langsung berlari keluar sekolah. Tapi ia terlambat, Jesslyn sudah dibawa pergi oleh William dengan menggunakan mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI UNTUK BERTAHAN #NND
Teen FictionMAAF KARENA AKU MENINGGALKANMU DIMASALALU, JIKA AKU SALAH TOLONG MAAFKAN AKU. TAPI APA KAMU PERNAH MEMIKIRKAN APA ALASANKU PERGI? _JESSLYN CARASA UNTUK APA KAU KEMBALI DIKEHIDUPANKU? AKU SUDAH MELUPAKANMU DAN MEMULAI CERITA BARUKU BERSAMA ORANG LAIN...