Change03||Angkasa baper||

86 5 0
                                    

"Inget gue heh!"bentak Lessa mebuat se isi kantin melihat ke arah mereka bulu kuduk Aya meremang berbeda dengan Arinda yang menampilkan ketenangan nya.

"So kenal."Ucap Arinda sambil mendelikan bahu.
Melihat respon Arinda membuat puncak kemarahan Lessa meningkat 3X lipat,sedang kan Angkasa hanya memperhatikan kedua.

"Pilihan yang buruk,"Sinis Lessa sambil menarik paksa kerah Arinda membuat Angkasa refleks berdiri ada rasa tak rela melihat Arin nya di perlakukan seperti itu,karna bagi Angkasa hanya dia lah yang berhak melakukan itu semua entah dulu atau pun sekarang.

"Udah Lessa tangan lo kotor."Bujuk Angkasa berusaha melerai ini semua sedang kan Aya menyaksikan semua nya sambil meremas Rok nya hawatir.

"Gue gak bisa di giniin,gue masih dendam sama dia Sa."Ucap Lessa,Angkasa harus membujuk dengan cara lain,perempuan satu ini cukup keras kepala bagi nya.

"Lo! Harus tahu satu hal gue adalah anak dari kepala sekolah di sini,gue bisa keluarin lo sesuka gue,jangan bertingkah."Arinda mendelik kaget ,helloo siapa memang nya yang membuat ulah duluan,ini yang paling Arinda tidak sukai menggunakan pangkat Orang tua demi sebuah kekuasaan percaya lah itu sama aja kaya sampah.

"Mata lo katarak!."Bentak Arinda.

"Apa lo bilang !"teriak Lessa yang tak terima.

"Lo katarak,semua tau kali kalo lo yang mulai,apa lo bilang lo anak dari kepala sekola,kalo gue anak dari yang punya nih sekolah gimana? Kelar hidup lo!"Ucap Arinda lalu beranjak pergi seraya menarik tangan Aya menjauh dari kerumunan tersebut meninggal kan Lessa yang berkeringat dingin akibat ucapan nya dan Angkasa yang dalam diam2 nya tersenyum melihat Arinda yang berani membela diri.

Pelajaran kembali berlangsung membuat Arinda sedikit mengantuk dan melirik ke belakang orang yang baru saja iya kenali tadi pagi.

Dan kembali memperhatikan pelajaran lebih tepat nya pura2 karna fikiran nya kembali ke kejadian beberapa saat lalu,Arinda mula menyukai sekolah baru nya,sedikit bermain main tidak apa kan?

Pulang sekolah merupakan kemerdekaan tiada tara bagi Arinda.ia beranjak dari duduk nya dan mengambil tas nya berjalan ke luar dan mendapat seorang Thio manatap nya sambil melipat tangan di dada nya.

"Mau kemana lo?"Tanya Thio keras.

"Jelly."Ucap nya singkat.

"Gak usah pura2 bego,kalo emang lo bego beneran."Bentak Thio membuat Arinda sedikit meringis.

"Kalo gue udah pinter gue gak bakalan sekolah,artinya lo aja yang bego."Sinis Arinda membuat Thio melotot sekaligus.

"Lo bertingkah Arinda Zyanarana,buat ulah di hari pertama masuk sekolah!"Bentak Thio kasar.

"Bukan urusan lo!"Ucap Arinda tak kalah tinggi.

"Dulu lo di bully sekarang lo jadi tukang bully! Lo apain anak orang Rin."What! Tunggu emang Arinda melakukan apa iya bahkan tidak melakukan apa2 jadi apa maksud Thio sebenar nya?

"Lo apain Lessa !"Bentak Thio sekali lagi,jangan tanya kan lagi tentang orang2 mereka bahkan ada yang mengabadi kan hal tersebut.

"Gue cekek kali ampe modar ,dasar sialan!"Ucap Arinda dengan sengaja lalu pergi begitu saja meninggal kan Thio yang geram akan sikap nya itu.

Di parkiran ekor mata nya tak sengaja melihat sesuatu yang ganjil,ada sesorang yang dengan sengaja mengempeskan ban mobil nya tepat di depan mata nya.

"Ngapain lo!Cari mati,"Bentak Arinda nyaris seperti teriak.

"Ngempesin Ban lo,"Ucap orang tersebut santai lalu kembali berdiri.

"Otak lo gak di pake buat mikir,"Bentak Arinda kembali kasar dengan wajah merah menahan amarah.

"Di pake ko ini buktinya gue punya ide buat bikin lo balik bareng gue dengan cara ngempesin ban mobil lo,kurang pinter apa sih gue."Kalimat panjang itu membuat Arinda meledak ledak.

"Pulang bareng gue,Jelly warna warni siap menanti."Kalimat itu nyaris membuat mata coklat Arinda copot,Ia cukup malas pulang dengan cowok satu ini siapa lagi kalo bukan Angkasa tapi, penawaran nya cukup menggiurkan,bukan nya tak mampu untuk membeli Jelly namun,uang nya saat ini habis di pake beli album terbaru BoyBand korea kesukaan nya.

"Oke deh lo maksa"Ucap nya singkat tidak dengan nada marah dang langsung masuk ke mobil Angkasa dengan wajah nya yang berseri seri melihat jelly.

Senyuman Angkasa mengembang tak tertahan kan melihat Arin yang kini telah duduk di sebelah nya dengan wajah berseri2 memakan jelly jelly nya.

"Bujuk lo gampang,"Ucap Angkasa di sela2 perjalanan.

"Atau lo udah ada kertertarikan sama gue lagi?,"Tanya Angkasa dengan kekehan did akhir nya.

"Gue lebih tertarik sama jelly nya di banding lo,"jawab Arinda kembali memakan jelly nya.

"Lo berubah yah,gue gak nyangka,"Ucap Angkasa.

"Trus?,"Tanya Arinda singkat tanpa mengalih kan pandangan nya.

"Yah gue gak nyangka aja dulu,lo item gendut,pake kaca mata,dekil,bego lagi,"Jelas Angkasa.

"Ohhh,"Jawab Arinda singkat lalu di sibukan kembali dengan jelly2 di tangan kecil nya.

Angkasa yang geram akan jawaban Arinda yang tak juga menganggap ucapan nya dengan srius tak ambil pusing lagi Angkasa mengambil jelly2 kemasan di tangan besertabdi kantung dan membuaangnya santai tanpa menghiraukan tatapan Arinda yang kini memicing tajam.

"Lo cuekin gue,gue gak suka!"Ucap nya singkat.

"Trus gue harus perduli gitu?,"Tanya Arinda.

Angkasa mengerem mobil nya secara mendadak mendekat kan diri nya kepada Arinda mencengkram kerah baju gadis itu kuat berusaha membuat gadis itu kembali takut kepada nya.

Angkasa salah besar tak ada pun garis takut pada wajah gadis tersebut,Arinda hanya menatap ke arah Angkasa tanpa berontak atas perlakuan kasar Angkasa membuat Angkasa aneh sendiri dan bingung harus melakukan apa?

"Lo tau apa yang bisa gue lakuin kepada lo Rin jangan main2!"Ucap Angkasa berusaha mengancam Arinda.

"Dan lo juga gak tau apa yang bisa gue lakuin pada lo mengunakan pisau kecil di saku gue Sa."Setelah mendengar perkataan itu Angkasa melepaskan cengkraman nya dengan sedikit ngeri atas ucapan Arinda.

Arinda terkekeh melihat gelagat Angkasa yang terbilang cukup konyol di mata nya? Seorang Angkasa keringat dingin dengan ucapan seorang Arinda rasa nya Arinda ingin tertawa guling2 saat ini juga.

"Lo kenapa bee?"Ucap Arinda dengan nada lembut membuat Angkasa terkejut sekaligus dan Arinda terkejut atas keterkejutan Angkasa.

"L -Lo kenapa,?"Ucap Angkasa sedikit gugup.

Sebuah seringai jahil muncul di otak kecil Arinda membuat Angkasa terkejut sungguh akan menjadi menjadi salah satu favoritnya.

"Gue kira lo bakal cium gue yahhh,"Ucap Arinda di buat se lesu mungkin membuat Angkasa terkaget,Angkasa bukan nya tidak pernah mencium seorang wanita bahkan ia sering melakukan nya kepada mantan2 pacar nya.Namun,kali ini berbeda.

"Ngarep banget gue cium lo!"Ucap Angkasa kembali menetral kan rasa terkejut nya dan kembali menjalan kan mobil nya membelah jalanan di kota jakarta.

Kini terpangpang jelas sebuah rumah milik kediaman Arinda bertingkat tiga dan bernuansa indah, ini kali pertama nya Angkasa datang kembali ke rumah tersebut setelah tahun2 kebelakang.

Arinda bergegas turun membuka pintu mobil lalu menutuo nya kembali membuat Angkasa mengerut kan kening nya aneh,Arinda menatap ke arah Angksa bukan dengan tatapan tajam biasa nya dan tak lama kemudian....

Cupp

Sebuah kecupan singkat mendarat di pipi mulus Angkasa ini sensasi yang berbeda dari biasa nya membuat jantung cowok tersebut berdegub lebih kencang dari biasa nya,mata nya membulat tak percaya sambil menatap kepergian Arinda yang mengedip kan sebelah mata nya.

"gue gila,Lo buat gue gila Rin"gumamAngkasa lalu kembali menginjak pedal gas mobil milik nya membelah kegelapan jalanan.

Holla guys2 ku sekalian mohon di pahami ya,ini cerita mengandung kata2 kasar dan sedikit unsur mungkin namun,tidak mungkin di paparkan secara berlebihan juga,karna di sini banyak pembaca di bawah umur yah....

CHANGE(Hiatus Sementara Untuk Perbaikan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang