CHANGE(Hiatus Sementara Untuk Perbaikan )

Change04||Pagi sial ||

Angkasa pov

Arinda Zyanarana nama itu kembali melintas di otak kecil gue,gue penasaran akan perasaan ini asing?,gue gak kenal gue gak faham ini kali pertama nya gue ngerasaain ini semua,secara garis besar gue emang sering di cium banyak cewek tapi kali ini rasa nya beda di sini di jantung gue rasa nya deg degan campur aduk dengan rasa bahagia entah lah gue mulai penasaran dengan Arinda yang sekarang.

Sebuah ide melintas di otak gue,gue coba cari informasi tentang Arinda ke berbagai sosial media,namun nyatanya nihil gak ada satu pun akun Arinda di IG,gue mau coba tanyain ke temen nya,tunggu2 dia bahkan belom punya temen hari pertama nya aja langsung baku hantam sama Lessa kali ini gue harus nekad gue harus dapetin kontak no Arinda gimana pun cara nya ,tunggu aja besok sebuah senyuman terbit dari bibir gue gak sabar rasa nya nunggu fajar muncul.

Angkasa pov end

Di tempat lain Arinda sedang beradu argumen di kamar nya dengan kaka satu2 nya yang lagi menyalah kan dia atas kejadian di kantin dan mulai menyadari satu fakta.

"Lo suka kan sama si Lessa ngaku aja lo bangke!"Teriak Arinda geram.

"Apa gue suka sama dia gak mungkin lah,"elah Thio mencoba untuk menghentikan tuduhan Arinda kepada nya.

"Trus gue harus percaya gitu sama lo?,"Raut wajah Arinda terlihat semakin kusut.

"Gue gak maksa,"Jawab Thio.

"Keluar aja lh sono,gue mau tidur atau lo mau gue suruh ke indomart buat beliin gue jelly hah!"Ancam Arinda yang sudah mulai jengah dengan pertengkarannya.

"Idih najis mending gue tidur,dan lo Rin jangan buat ulah lagi deh,"Ancam Thio tidak dapat di pungkiri bahwa kali ini tersirat garis kemarahan yang besar.

"Gue yang bertingkah atau lo yang belaan si Lessa sialan itu,lo beda Thio lo beda,lo udah gak sayang lagi sama gue pergi lo sana,"Teriak Arinda dan membanting pintu kamar nya kasar tak ada satu pun terlintas niat untuk memintah maaf kepada Lessa atas kesalahan yang bukan salah nya.

Pagi yang membosan kan bukan?berangkat ke sekolah dengan sejuta hujatan di hari kedua nya bersekolah di sini andai saja ada yang membuat mood nya bagus kali ini mungkin Arinda tidak akan se murung ini yah walau pun cuma sesaat.

Sialan
Umpat Arinda dalam hati di kala menyadari sesosok pria jadi2 an di deoan nya siapa lagi kalo bukan seorang Angkasa bagaskara sang pria sejuta pesona.

"Pagi Rin,"sapa Angkasa dengan senyuman manis nya dan jangan lupakan kedipan menggoda nya membuat Arinda meringis apakah lelaki ini sedang cacingan?

"Gue lagi gak mood jangan buat mood gue tambah ancur atau lo mau gue banting sekalian,"Ucao Arinda sedikit murka.

"yang kemarin masih berbekas lo,nih liat gue tempelin selotip biar gak ilang2 bekas lo"Ucap nya sambil menunjukan pipi nya yang kemarin di cium singkat oleh Arinda.

"Fix lo gila,gue kira lo bakal biasa aja karna pipi lo nih udah jadi pasaran buat bibir para cewek yang kejebak pesona lo,"Sindir nya pedas.

"Lo mah beda lagi dong,harus di lestarikan,atau mau gantian sekarang gue yang ngelakuin hal itu,gue bisa lebih bahkan dari itu loh"Goda Angkasa cukup membuat merinding,Angkasa mulai berjalan mendekati nya perlahan tapi pasti membuat Arinda penasaran apa yang akan di perbuat nya kali ini.

Hembusan nafas mulai terasa di wajah manis Arinda,seperti nya kali ini ia harus mengikuti arah permain nan Pria ini dan mengikuti kemana arah nya bermain,Arinda menyukai permain nan ini.

"Lo yakin gak mau menghindar beby,"Ucap nya lembut di telingan Arinda,Arinda hanya tersenyum manis berusaha terlihat bodoh di depan lawan nya ini Arinda mengetahui tujuan dari Angkasa yaitu mencium bibir ranum nya Arinda bangkit dari berdiri dan masih mengikuti arah permainan lawan nya,sekolah cukup sepi karna keadaan yang cukup masih pagi,ketika mata Angkasa mulai terpejam namun sebelum bibir nya ternodai oleh sifat bejad Angkasa. ia melaksana kan aksinya,tangan nya mulai mengkalung kan nya di leher jenjang Angkasa dan pertepatan yang sama iya menendang perut Angkasa menggunakan Lutut nya dan tercetak lah senyuman puas dari bibir mungil nya Angkasa kali ini membantu mood nya dengan baik.

Shitt!
Umpat Angkasa sambil memegang perut nya yang sakit ia kira bisa mendapat kan Arinda dengan mudah nyatanya kali ini ia salah besar.

"Lo bego atau gimana perut gue sakit beneran,"maki Angkasa kepada Arinda.

"Ada kala nya kita haru pura2 bego agar bisa begoin orang yang mau membegoi kita yang nyata nya lebih bego dari kita dan Thangks lo buat mood gue agak bagus dikit."setelah mengatakan kalimat panjang itu Arinda pergi ke kantin untuk mengisi perut nya yang lapar meninggal kan Angkasa yang meringis kesakitan.

Agak pendek yah sorii,saya nya lagi banyak tugas guys maafin wkqlwkwk....