Change06||Keluarga kecil?||

48 4 0
                                    

Gadis itu menatap datar orang2 di depan nya,yang meminta penjelasan akan dirinya,Arinda menggelengkan kepala nya tanda tidak mau,dan kembali memakan sisa2 jelly nya.

Gadia itu kembali berkutat dengan makanan,serta dengan vidio live streaming BTS yang masih berlangsung,tanpa sedikit pun berniatan membagi perhatian nya kepada mahkluk bumi di depan nya,jika di fikir2 mahkluk pluto seperti nya lebih menyenangkan,fikiran nya melayang mengingat salah satu iklan coklat,walau pun sejujurnya ia tak begitu menyukai makanan coklat yang lumer di mulut itu,tapi setidak nya ia menyukai iklan yang menayangakan nya.

'Dairy milk' Arinda mengingat iklan nya dimana pemeran nya adalah seorang alien,dengan antena di kepala nya,yang mampu berceria karna sebatang coklat,membuat Arinda terkekeh geli.

"Lo di tanya malah ketawa ketiwi sendiri,"gerutu Aya kesal dengan tingkah Arinda.

"please Ririn sayang,jelasin ke kita tentang perubahan lo,kan gue juga udah cerita insiden dulu waktu gue bully lo,sekarang giliran lo."Arinda mendengus mendengar kalimat sayang,dan langsung bergelidik ngeri.

"Gue cape,"Jawab Arinda lesu.

"Aduh Ririn,lo cape kenapa?lo sakit atau gimana,mau ke RS?,"Tanya Aya yang mulai hawatir.

"Iya,atau perlo gue gendong ke RS nya,"Tanya Angkasa tak kalah cepat.

"BACOT LO BERDUA"Maki Putra dan Raka melihat tingkah dua orang tersebut,dan orang yang di hawatirkan malah memandang nya dengan datar.

"Pertama gue cape dengerin kalian ghibahin gue trus,kedua gue cape liat bebenyit 3 cowo jadi2 an ini,ke tiga gue muak liat muka Angkasa sang pria berjuta pesona,lucu kambing! Julukan apaan tuh,"Teriak Arinda yang membuat 3 orang cowo di sana membulat kan mata nya,sedang kan Aya semakin kagum kepada Arin yang menghina bahkan menolak pesona seorang Angkasa,jujur ia saja duku pernah hampir masuk kedalam pesona Angkasa,untung saja buru2 di rukyah oleh sepupu nya yaitu putra,itu dulu yah,sekarang mah najis.

"Anjir,ini mh yang berubah bukan hanya penampilan sikap juga,"Jawab Raka kagum.

"Tau lo bisa se cantik ini gue gebet dari dulu,bahkan waktu lo ngungkapin perasaan lo aja gu bisa terima,"Ucap Angkasa membuat Arinda muak.

"Itu dulu sekarang yang ada najis,itu sih mau nya lo,trus lo fikir gue mau jadi gebetan lo,?"Ucap Arinda sinis hingga sebuah nontifikasi membuyar kan semua nya.

BangThio
Lo keluyuran dimana,pulang! Nyokap sama bokap baru pulang,apa perlu gue jemput.

Arinda membaca pesan itu sekilas membuat senyuman nya terukir,di kala mengetahui kabar orang tua nya yang telah kembali,sungguh Arinda merindukan nya.

Di sisi lain,Angkasa mengepal kan tangan nya kuat,melihat senyum Arinda tercipta hanya karna membaca suatu pesan,dirinya Iri di kala ada seseorang yang membuat senyum Arinda tercipta selain dirinya,ia harus mengetahui dari siapa pesan tersebut.

"Biasa aja kali senyum nya!"Sinis Angkasa membuat teman nya mengerutkan dahi aneh.

"Lo ribet! Aya gue pulang yah,"
Ucap Arinda dan mulai mengemasi sisa bungkusan makanan yang berceceran entah mengapa,kali ini ia merasa sudah mengenal jauh Ayana latunaura itu.

"ih iya Ri,gue anter sampe depan yah"tawar Aya.

"Big no!gue gapapa,bay,"Ucap nya berpamitan,tanpa menghiraukan 3 dedemit,tanpa ia sadari perubahan raut wajah terlihat jelas seorang Angkasa bagaskara,yang menahan amarah.

Sepenting itukah orang yang mengirim pesan tersebut,siapa pun dia,buat gue iri,karna bisa buat senyum manis lo terbit Rin gue iri!

Geram nya dalam hati,dan segera beranjak dari sana tanpa menghiraukan pertanyaan pertanyaan yang datang dari teman2 nya.

🌱🌱🌱

Arinda memasuki rumah dengan wajah berseri seri,mengingat orang tua nya yang baru saja pulang,jujur Arinda merindukan kehangatan mereka,setelah setiba nya di Jakarta ,orang tua nya kangsung pergi ke luarnegri mengurus urusan perusahaan mereka,tanpa sempat bertemu dengan nya terlebih dahulu.

"Sayang sini,"lirih Prayoga di kala menyadari putru bungsu nya telah datang.

"Iya,"Ucap nya singkat.

"Ko jutek,marah hm?"Tanya ke dua orang tersebut lembut,Arinda menghampiri ke dua nya dan,memeluk mereka erat,isakan kecil mulai terdengar di sana,rasa nya nyaman berada dalam pelukan mereka,hangat menyapa ke sekujur tubuh tanpa terkecuali,rasa terlindungi,rasa aman,kini menjadi satu perpaduan,yang kini ia tumpah kan ke dalam sebuah tangisan.

"Arin kangen kalian,"lirih nya kecil sambil mengeratkan pelukan nya,mendengar kalimat tersebut membuat kedua nya tersenyum hangat dan mengelus kepala Arinda lembut.

"Maafin kita yah,sibuk trus di luaran sana,"Arinda bukan lah seorang pemberontak,apalagi pembangkang,di kala orang tua nya bekerja dan jarang di rumah,ia lebih memilih tinggal di yogyakarta bersama nenek nya,sedikit kecewa pasti ada,sejujurnya Arinda juga membutuh kan sosok mereka di sela sela hidup nya.Namun,ia juga mengerti kesibukan mereka demi kebaikan nya kelak.

"Gapapa Arin faham,"jawab nya

"Lah ini ko peluk2 kan gak ngajakin Thio sih,"Ucap Thio dan langsung berhambur ikut memeluk mereka,cukup hanya ini yang Arinda ingin kan sebuah keluarga kecil dengan kebahagiaan dan kenyamanan mungkin untuk saat ini tolong biarkan lah tetap begini.

🌱🌱🌱

Kembali ke rutinitas seorang pelajar,datang ke sekolah dan menampung segudang materi di dalam memori yang ada di otak nya masing²,fakta nya hari2 di sekolah terasa lebih lambat di banding di rumah.

Dari mulai desas desis,rutukan,keluhan makian,bahkan umpatan terdengar berseliwangan di antara jajaran pelajar ini,di bawah terik nya matahari,mereka berjejer rapih membentuk sebuah barisan melaksana kan printah dari seorang pemimpin tanpa membatantah.

Siapa yang tak tahu rutinitan pelajar pada hari senin?
Semua tau,bahkan hampir 100% dari mereka tak menyukai rutinitas ini,termasuk seorang gadia yang sedari tadi memainkan kuku nya,tanpa berniat memperhatikan dan melaksanakan kegiatan tersebut dengan srius,mata coklat nya menangkap sebuah tangan kekar yang mengaitkan diri kepada tangan mungil nya,mata nya menelusuri siapa pemilik tangan tersebut dan....

Shit!
Umpat nya dalam hati di kala mengetahui siapa sosok itu,sosok yang mengeratkan tangan nya,sosok yang juga menjadi masalalu nya,dan sosok yang kini di sebelah nya,adalah seorang Angkasa bagaskara,menatap diri nya dengan senyum manis yang di hiasi deretan outih gigi nya dan keringat bercucuran di pelipis nya membuat Angkasa terlihat Cool ? Sial Arinda memikirkan pria di samping nya.

Heoaa readers....sebelum nya saya akan memberi tahu kam sekali lagi atas ketidak nyamanan nya saat membaca,karna cerita ini belum di revisi,maaf kan saya.

Salam manis Penulis amatiran wqkw:) where the food? Gak bolehh kasar loh yah.

CHANGE(Hiatus Sementara Untuk Perbaikan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang