🏘️ berangkat

265 38 4
                                    

15:05

Semuanya udah siap di dalam mobil sesuai pembagian waktu itu. Eunbi kelihatan sangat gelisah sambil sesekali memeriksa Sungyoon yang lagi bicara serius sama seseorang lewat telepon.

"Jadi gini, Mas, kita di sini ada kendala, kemungkinan sampai sana nggak akan bisa sesuai waktu kesepakatan. Kalau misalkan acaranya saya pindah ke Gedung Vanilla nggak papa, Mas? Tapi acara di kapalnya tetep saya lanjut setelah di Gedung Vanilla," terang Sungyoon.

"Jadi ini kita mulai atur lagi dari awal?"

"Iya, Mas, dari awal. Kalau misalkan Mas setuju, habis ini saya telpon kenalan saya buat jemput staffnya mas sama keluarga dan kerabat saya yang di sana supaya dianter ke Gedung Vanilla, takutnya saya berangkat ke sana, waktunya udah telat."

"Tapi makanannya gimana, Mas? Makanan dan minuman untuk yang di kapal udah siap, Mas, kalau di pindah ke gedung nanti ribet jadinya. Gimana? Masak dari awal kemungkinan cuma bisa jadi beberapa menu aja."

"Kalau masalah itu minta tolong sama mas aja ya, nanti soal biaya kita omongin lagi pas di kapal."

"Oke, Mas, siap!"

"Makasih banyak, Mas, udah mau saya repotin."

"Melayani pelanggan itu kewajiban kami, Mas. Ya sudah ini saya sama staff yang lain mau rapat sebentar, Mas."

Sungyoon menutup telpon dan beralih ke panggilan lain.

"Halo, Om Dongwoo?"

"Iya ana apa, Le?"

"Om ada temen di daerah Gedung Vanilla yang punya bis?"

"Sek, Om lupa. Oh iya, Om ada kenalan yang punya bis."

"Tolong tanyain, Om, ada bis yang nganggur nggak?"

"Yawes sek tak telponin dulu."

Beberapa menit kemudian, ponsel Sungyoon kembali berdering.

"Ana akeh iki. Ana apa ta?"

"Acara tunangan saya ada masalah, jadi saya mau minta tolong."

"Oh. Sampean butuh berapa? Nanti tak telponin lagi ke temen Om. Pasti ada buat sampean."

"Saya butuh 3, Om."

"Jemput ke mana anter ke mana?"

"Dari pelabuhan ke Gedung Vanilla."

"Oke siap."

"Berapa?"

"Gratis. Anggep aja hadiah buat kamu, Le. Asalkan nanti pas nikahan, Om undang lho ya?"

"Siap, Om, makasih banyak!"

"Anakku gimana kabarnya, Le?"

"Jangjun baik-baik aja Om di sini."

"O yawes bilangin bapaknya kangen gitu ya?"

"Siap, Pak Polisi!"

"Sampean ada-ada aja. Yawes hati-hati ya, Le."

"Iya, Om."

Sungyoon tersenyum lega dan langsung masuk ke dalam mobil.

"Gimana?" Tanya Eunbi harap-harap cemas.

"Semuanya beres, acaranya kita pindah ke Gedung Vanilla. Untuk acara di kapal masih tetep lanjut."

Eunbi menghembuskan napas lega. Kemudian ia menggunakan sabuk pengamannya.

[1] Slice Of Life : BONG'S HOUSE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang