Vice : 4

1.1K 181 53
                                    

"Kalo orang nanya, jawab dong! gak sopan banget sih,"geram Ketua OSIS.

"I-iya kak, saya.. saya Soobin."jawab Soobin menunduk.

BRAAK

Suara gebrakan meja terdengar begitu nyaring.

Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah si Ketua OSIS.

"Gue kan udah bilang tadi, ngapain masih nunduk? takut lo sama gue?"

"Eng-nggak kak,"

"Apa?!"

"I-iya kak."

Sial

Kenapa Soobin jadi gagap begini sih?

Soobin menatap takut-takut pada Ketua OSIS. Pandangannya tertuju pada nametag yang tertera pada dada sebelah kanan sang ketua yang bertuliskan 'Choi Yeonjun'.

"Lo takut sama gue, berarti lo punya salah sama gue.."ujar si Ketua OSIS yang entah sejak kapan sudah berdiri tepat di depan Soobin.

Soobin bingung dengan apa yang diucapkan Yeonjun barusan. Memangnya dia punya salah apa?

"Sepertinya kita gak usah kenalan lagi, karena lo juga udah tahu kan gue siapa?"ucap Yeonjun dengan nada menyindir.

Iya, Yeonjun barusan menyindir Soobin yang mencuri pandang pada nametagnya begitu lekat.

"Um.. ma-maaf Kak Yeonjun."

"Karena lo udah disini sekarang kita bisa mulai sesi wawancaranya."

Yeonjun kembali ke mejanya kemudian mengambil secarik kertas.

"Di formulir yang gue dapet, lo itu kelas X IPA 1?"

"Iya"

"Lo anak bungsu?"

"Iya"

"Hobi lo makan?"

"Iya"

"Lo punya phobia untuk berada di hadapan banyak orang?"

"Iya"

"Minus 1 point buat lo."

Soobin hanya menunjukkan wajah bodohnya. Soobin cengo. Soobin gak ngerti maksud dari Ketua OSIS nya itu.

"Seharusnya sih gak perlu gue jelasin lagi ya. Lo aja takut berhadapan sama orang-orang, gimana lo mau jadi anggota OSIS yang notabenenya adalah organisasi siswa intra sekolah yang berarti lo bakal berinteraksi langsung sama banyak siswa disini."

Soobin mengerjapkan matanya berulang kali. Mencoba mencerna apa yang dikatakan sang Ketua OSIS.

Kalau orang lain mungkin sudah gemas melihat tingkah Soobin. Namun, tidak dengan Yeonjun.

"Siapa sih yang nyuruh lo masuk OSIS?"ucap Yeonjun semi berteriak.

"Kak Yuqi."

"Gue tahu."

Terus ngapain nanya?

Yeonjun memijit pangkal hidungnya.
"Tolong buat gue percaya kalo lo bisa gue jadiin anggota gue. Paham?"

Soobin lantas mengangguk cepat.

Yeonjun kembali pada kertasnya lagi. Kali ini dia menandai beberapa point dengan pena merah pada kertas itu.

"Tahu ekstrakurikuler?"tanya yang lebih tua.

"Iya. Ekstrakurikuler—"

"Gue gak nanya penjelasannya. Gue cuma nanya lo tahu atau enggak."

Oh My Yeonjun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang