⚠️ Picked Up : 12

1.6K 154 60
                                    

Reader-nim yang budiman~
Chapter kali ini bakal ada sedikit bumbu konten dewasanya. Jadi, dimohon bagi yang masih di bawah umur supaya men-skip adegan dewasanya ya..

Enjoy reading!


Pagi ini Soobin grasak-grusuk di kasurnya setelah 30 menit lalu terbangun karena bunyi alarm di ponsel. Ya, sudah bisa ditebak Soobin tidur lagi setelah mematikan alarm itu. Mungkin ini efek Soobin kecapekan habis jalan-jalan sama Taehyun kemarin jadi agak susah buat bangun.

Tapi terlepas dari segala pengantar tadi, Soobin ngerasa kalau tidurnya sekarang mulai gak nyenyak dan kasurnya juga jadi sedikit mengecil. Soobin gak mikir panjang, dia buru-buru ngeraba kasur buat nyari guling kesayangan, niatnya biar bisa tidur lagi dengan posisi yang nyaman.

Pas Soobin udah dapet gulingnya, langsung aja dia peluk itu guling dengan kaki kanan di atas guling. Soobin heran kenapa gulingnya agak keras kayak ada tulangnya gitu terus kayak ada kakinya juga. Sadar kalau yang dipeluk bukan guling, Soobin lantas membuka matanya.

"Pagi putri tidur."

"SETAAAAAAN~!"

BUGH

GUBRAAAK

Orang yang Soobin sangka jelmaan saudara Beomgyu itu terjatuh setelah menerima tendangan manis dari kaki seorang Choi Soobin. Buru-buru Soobin ngintip ke sisi sebelah kasur buat memastikan kalau yang dia tendang beneran jelmaan saudara Beomgyu.

"A-anu.. misi jangan ganggu. K-kalau beneran setan tolong pergi, kalau bukan p-pergi juga. Saya masih mau hidup, saya belum nemuin pujaan hati saya, saya juga m-masih punya utang gorengan Mpok Yuju di kantin."Alangkah terkejutnya Soobin ketika melihat siapa yang baru aja dia tendang.









ANJIR RAJANYA SETAN!















"KAK YEONJUN NGAPAIN DI SITU?!"

Soobin bergidik ngeri ketika melihat posisi Yeonjun yang sedang terbaring dengan tidak elite nya di lantai kamar Soobin, ditambah mukanya yang udah asem pake banget pula.

Yeonjun mendengus, "Bantuin dulu kek, sakit tahu!"

"A-ah iya."Soobin membopong tubuh Yeonjun dan mendudukannya di sisi ranjang.

"Maaf kak, Soobin gak sengaja. Sakit banget ya?"

Yeonjun cuma menatap sinis Soobin sambil mengusap-usap pantatnya yang sempat mencium lantai tadi. Melihat itu Soobin jadi makin merasa bersalah, "Duh.. kak maaf ya, sakitnya sebelah mana? biar Soobin obatin,"

Mata Yeonjun membulat sempurna ketika tangan Soobin menyentuh, mengelus, bahkan menepuk-nepuk ringan pantat Yeonjun. Soobin sendiri lupa bahwa sekarang dia sedang menunduk tepat di bagian tengah paha Yeonjun seolah Soobin sedang memeluknya membuat perspektif negatif dimata orang yang melihat.

"Emmh-! S-Soobin Soobin.."Yeonjun menahan tangan Soobin untuk bergerak lebih jauh lagi.

"Mending sekarang lo mandi, siap-siap, terus sarapan. Habis itu kita berangkat."sambung Yeonjun setelah memberikan sedikit jarak dengan Soobin.

Soobin memiringkan kepala memandang Yeonjun dengan tatapan polos, sebelum lanjut bertanya Yeonjun langsung motong perkataan Soobin, "Tunggu apa lagi? Ayo cepet!"

Soobin akhirnya pasrah dan menuruti perintah Yeonjun untuk mandi. Yeonjun pun menghela napas lega setelah kepergian Soobin.

Lama-lama gak waras gue ngadepin Soobin.

Oh My Yeonjun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang