"T-Taehyun.. berhenti dulu."
Soobin dan Taehyun sekarang lagi ada di antara hamparan motor-motor elite milik warga sekolah. Karena terlalu kesal Taehyun sampai gak sadar udah bawa Soobin sampai ke sana.
"Lo gapapa kan, Taehyun?"tanya Soobin cemas.
Taehyun mengerutkan keningnya memberi tatapan bingung.
"P-perut lo.."
"Santai.. tinju segitu doang mah gak ada apa-apanya, kayak digigit semut aja.."kekeh Taehyun.
"Sorry.."cicit Soobin diikuti kepalanya yang menunduk.
"Buat?"
"Gara-gara gue, lo harus kena pukul Kak Yeonjun.."
"It's not your fault. Gue emang gak suka aja ngelihat ada orang yang semena-mena sama orang lain."
"Tetep aja ini salah gue, Hyun. Lo yang bela gue, lo juga yang kena pukul apalagi pukulannya gak main-main tadi. Gue janji deh bakal tanggung jawab.."ujarnya menatap Taehyun malu-malu.
"Lo jangan suka tebar janji gitu deh sama orang-orang, kalo lo gak bisa nepatin gimana?"
Soobin mati kutu ditanya Taehyun begitu. Lagipula maksud Soobin gak kayak gitu, dia cuma pengen nunjukin kalau dia beneran tulus buat tanggung jawab.
"Okay, mungkin lo juga ambil andil dalam masalah ini. Sebagai gantinya, anggap aja lo punya hutang budi sama gue. Jadi, kalo suatu saat gue perlu hutang budi lo.. ya harus lo kasih,"
Soobin mengangguk dan tersenyum.
"Oya, gue gak bawa motor atau mobil ke sekolah soalnya gue belum dapet surat izin. Jadi, hari ini gue bawa lo jalan-jalan pake bus, lo gapapa kan?"
"Gue gapapa kok. Emang setiap hari kalo pulang sekolah gue naik bus sama Beomgyu."jawab Soobin agak curhat.
Taehyun mengangguk kemudian menggandeng tangan Soobin menuju halte bus depan sekolah. Cuaca saat ini menjadi sangat panas untuk Soobin karena perlakuan Taehyun padanya. Soobin hanya berharap bahwa kini pipinya gak memerah seperti peran-peran di buku novel yang suka dibacanya.
Sewaktu Soobin dan Taehyun sampai di halte, mereka langsung naik ke bus karena kebetulan ada bus yang baru tiba di sana. Taehyun ngarahin Soobin buat duduk di kursi sebelah kiri urutan kedua dari belakang dengan posisi Taehyun yang ngapit Soobin sama jendela.
"Jalannya agak makan waktu lama, jadi gue harap lo bisa nikmatin pemandangannya, karena serius deh bisa bikin hati lo tenang."
"Kita mau kemana sih, Hyun?"terasa agak bodoh Soobin baru menanyakan tujuan kemana mereka pergi. Tapi, Soobin teringat kata-kata Jungkook yang bilang kalau kentutnya itu bau.
"Kalau gue bilang sekarang gak seru dong. Intinya.. dulu waktu gue dimarahin sama nyokap, bokap gue ngajak gue ke sana."
Soobin mengangguk mengerti. Ia tidak berniat untuk bertanya lebih lanjut soal tempatnya karena Soobin yakin apapun pilihan Taehyun pasti yang terbaik. Lambat laun atensi Soobin berpindah pada pemandangan di luar jendela.
Terlihat banyak sekali pohon-pohon hijau yang menjulang tinggi dan beberapa burung yang mengitari. Soobin juga ngelihat semu kabut diantara bukit di sebrang sungai. Tanpa sadar sudut bibir Soobin merekah, menandakan Soobin sudah larut dalam pesona alam itu. Benar kata Taehyun, pemandangan ini membuat Soobin menjadi lebih tenang.
Gak terasa Soobin sama Taehyun udah sampai di tujuan. Hal itu membuat Taehyun menepuk pelan bahu Soobin yang masih betah memandangi pemandangan dari dalam bus, "Lo mau nginep di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Yeonjun!
FanfictionSoobin bertemu dengan kakak kelasnya yang membuatnya berakhir menjadi seorang wakil dari Ketua OSIS di sekolahnya. Seorang Ketua OSIS yang sangat dingin, tegas, dan menyebalkan. Dapatkah Soobin bertahan? Temukan jawabannya hanya di book 'Oh My Yeonj...