"Paham?"
"Tapi, maaf bu. Apa gak terlalu mendadak ya kalau Sabtu ini? Sekarang saja sudah hari Rabu, bu.."
"Maka dari itu, OSIS harus bergerak cepat. Kalau bisa sih, mulai dari hari ini."
"Apa gak bisa diundur beberapa hari aja, bu? Saya tahu ini tanggung jawab saya dan rekan OSIS yang lain. Tapi, saya juga tahu kalau mereka akan merasa sedikit terbebani jika tenggat waktunya sependek ini. Apalagi acara ini melibatkan banyak siswa."
"Maaf, tidak bisa Yeonjun. Acaranya sudah molor dari waktu yang seharusnya. Mana bisa ditunda lagi? Ini sudah semester genap, Yeonjun. Siswa kelas 10 harus sudah mendapat pelatihan kepemimpinan. Kamu mau mereka semua memiliki sikap seperti kedua siswa di aula tadi?"
Ya, saat ini Yeonjun sedang berhadapan dengan Bu Sojung, Pembina OSIS, di ruangannya. Dua siswa yang dimaksud Bu Sojung tadi adalah Hyunjin dan Soobin.
Bu Sojung menghela napas. "Sebelum kamu meminta pun saya sudah berusaha keras untuk meminta keringanan. Tapi.."
Yeonjun menanti pembina OSISnya itu untuk menyelesaikan kata-katanya.
"Kamu tahu sendiri kan Yeonjun, bagaimana watak Pak Namjoon? Beliau adalah orang yang sangat patuh pada aturan. Jadi, sangat sulit untuk meminta kelonggaran waktu dari beliau. Kita juga tahu bagaimana kemarahan Pak Namjoon saat acara pelatihan ini harus mengalami keterlambatan akibat pengunduran diri wakil ketua OSIS yang mendadak waktu itu."
Yeonjun tertegun mendengar perkataan Bu Sojung. Ia tahu persis apa yang dimaksud oleh Bu Sojung. Bahkan ia melihat sendiri bagaimana reaksi Pak Namjoon—Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan mereka saat mendengar berita itu untuk pertama kali. Beliau sampai rela menunda semua kegiatan sekolah hanya untuk menginvestigasi Yuto, mantan Wakil Ketua OSIS, selama seminggu.
Gak. Yeonjun gak mau mengingat mantan wakilnya lagi. Yeonjun mau fokus dengan masalahnya aja sekarang. Lagi pula Yeonjun gak mau memperburuk keadaan dengan menambah beban Bu Sojung, juga keretakan hubungan antara OSIS dan Pak Namjoon pastinya. Keretakan di sini maksudnya, kepercayaan Pak Namjoon terhadap pengurus OSIS.
Entahlah, Yeonjun juga gak paham kenapa Pak Namjoon gak suka sama anak-anak OSIS. Bahkan mungkin lebih terlihat ke benci daripada gak suka sama mereka. Beliau lebih senang dengan anak-anak MPK, terutama ketuanya. Yeonjun juga pernah mendengar bahwa ada rumor kalo Pak Namjoon sebenarnya ingin Ketua MPK itu yang menjadi Ketua OSIS, bukan dirinya.
FYI buat yang gak tahu, MPK itu singkatan dari Majelis Permusyawaratan Kelas. MPK ini adalah organisasi intra sekolah yang bertugas untuk mengawasi kinerja OSIS selama satu tahun masa bakti. MPK terdiri dari staff inti dan tiga komisi. Selain itu, MPK juga bertugas untuk menampung segala aspirasi dari siswa yang nantinya akan mereka sampaikan kepada OSIS dalam rapat evaluasi bulanan.
"Jadi apa keputusan kamu, Yeonjun?" tanya Bu Sojung memastikan.
"Saya.." seperti yang Yeonjun katakan tadi, dia gak mau menambah beban Bu Sojung. Apalagi selama ini Bu Sojung yang selalu membimbing dan membersamai anak OSIS, terutama dirinya. Bu Sojung selalu berkorban banyak, dan menahan segala cacian dari Pak Namjoon hanya untuk menjaga nama baik OSIS. "..saya akan mempertimbangkannya lagi dengan opsi lain, Bu."
"Opsi lain? Maksud kamu?"Bu Sojung menaikkan sebelah alisnya pertanda bingung.
"Saya tahu persis bagaimana Pak Namjoon akan mengatasi situasi seperti ini. Jadi.. saya ingin meminta kelonggaran waktu selama 10 hari."
"Yeonjun, tapi—"
"Saya tahu, Bu. Maka dari itu, saya meminta kelonggaran dengan jaminan."Yeonjun sengaja menjeda kalimatnya untuk mengambil napas sebelum mengatakan, "Jaminan bahwa dana yang akan digunakan untuk acara pelatihan ini 100% akan ditanggung oleh OSIS."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Yeonjun!
Fiksi PenggemarSoobin bertemu dengan kakak kelasnya yang membuatnya berakhir menjadi seorang wakil dari Ketua OSIS di sekolahnya. Seorang Ketua OSIS yang sangat dingin, tegas, dan menyebalkan. Dapatkah Soobin bertahan? Temukan jawabannya hanya di book 'Oh My Yeonj...