Hari Pertama Cikasur - Cisentor

423 19 0
                                    

Saya bangun subuh dan melakukan sholat subuh terlebih dahulu, lalu selang beberapa menit mereka terbangun, lanjut memasak air untuk menghangatkan tubuh serta memasak sebelum pendakian di mulai. Alhamdulillah, akhirnya pagi dan di luar tenda sudah sangat berisik suara-suara unggas yang bersahut-sahutan dari segala penjuru. Suara itu nggak seperti suara ayam jantan yang berkokok seperti di kampung-kampung, namun suara yang entah dikeluarkan oleh hewan apa kami belum bisa pastikan. Kami sempat mengira kalau itu adalah merak.

Seperti biasanya hanya wancana saja kami merencanakan pukul 09:00 segera packing untuk menuju ke cisentor tapi hasilnya pukul 11:00 kami baru selesai packing.

Disini kami harus bergerak cepat, karena tujuan kami selanjutnya adalah Sabana Lonceng yang jarak tempuhnya sekitar 8 jam.

Seperti biasanya kami berpamitan kepada rombongan dari malang untuk pergi terlebih dahulu, kami melanjutkan perjalanan ke cisentor penuh dengan sabana, hutan, sabana, hutan lagi, sekitar 1 jam lamanya kami berjalan kami beristirahat sejenak karena cuaca hari itu cukup panas sehingga cukup menguras tenaga kami.

Perjalanan menuju cisentor harus melalui beberapa kali keluar masuk hutan-sabana. Jika sudah dekat, di kanan jalur adalah tebing, dan di kiri jalur adalah jurang.

Keluar dari sabana maha luas Cikasur, kami perlahan berjalan di tepian padang rumput dan menghadapi tanjakan di satu bukit yang mengarahkan kami menuju Cisentor. Disitu makin banyak sabana-sabana yang kami lewati. Jalur pendakian menuju Cisentor masih gak terlalu beda dengan sebelumnya.

Landai-landai dengan sedikit tanjakan dan turunan manja. Hanya saja pemandangan akan lebih didominasi dengan pepohonan pinus yang lumayan tinggi-tinggi. Banyak tumbuhan berbahaya, orang sana menyebutnya "rumput jancuk". Tumbuhan merambat, batangnya berduri sangat banyak dan bentol-bentol disekujur daunnya.

Ada kejadian lucu kala saya sudah di jalur dekat cisentor. Kami di kejutkan dengan suara binatang. Suaranya persis babi hutan, sontak saya yang berjalan di bagian tengah kaget bukan main.

Semua kaget lah dengan suara binatang tersebut sontak suasana menjadi hening dan terdiam kaku, dan ternyata suara itu bukan suara babi, melainkan suara burung besar.

Tapi, masih diragukan, apakah itu benar-benar burung beneran atau bukan. Entahlah yang penting kami aman.

Setelah 3 jam perjalanan pukul 14:00 kami akhirnya tiba di cisentor lahannya lumayan luas cukup untuk mendirikan 2 tenda dan kami kembali beristirahat dengan yang lainnya sambil makan cemilan untuk mengisi tenaga, tidak lama kemudian rombongan yang dari malang pun menyusul juga kami di cisentor istirahat sekitar 10 menit dan di sana ada sinyal.

Pendakian Gunung ArgopuroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang