Cisentor adalah salah satu pos di jalur pendakian gunung Argopuro yang ditandai dengan adanya sebuah gubug dan satu sungai.
Di Cisentor ini terdapat satu pos, disitu biasanya dibuat bermalam para pendaki yang apabila larut malam untuk melakukan pendakian. Tempatnya pun juga tidak terlalu lebar, tapi aman untuk bersinggah. Oiya, jangan salah jalur ya, karena minimnya petunjuk plang. Dari pos ini kalian nanjak ke kanan atas jangan lurus.
Di dekat gubug tersebut kami dan rombongan dari malang beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga kami dengan sekedar nyeduh kopi susu dan makan buah pear.
Mungpung ada di pinggir sungai willy dan rombongan dari malang mencuci muka terlebih dahulu. Air di situ lumayan dingin banget.
Cisentor juga terdapat percabangan jalur dimana ada yang mengarah langsung ke danau taman hidup dan ke puncak. Kalau mau langsung ke taman hidup secara otomatis bisa sampai bremi lebih cepat dengan melewatai jalan setapak di sebelah kiri gubug jika kita menghadap gubug, tapi kalau mau ke puncak kita harus ke rawa embik dulu dengan melewati jalan setapak yang menanjak di sebelah kanan teras gubug.
Selesai isi perut kami melanjutkan berjalan menuju rawa embik pukul 14:30 dan rombongan kami sangat santai sehingga banyak sekali istirahatnya, sedangkan rombongan yang dari malang pergi terlebih dahulu dan mereka berencana camp di sabana lonceng.
Perjalanan menuju rawa embik sangat keren. Sama seperti jalan menuju cisentor, kami harus masuk kedalam hutan kemudian keluar dari sabana, masuk hutan lagi, keluar sabana lagi. Namun di perjalanan menuju rawa embik, kami melewati sabana levender yang kering, seperti yang di oro-oro ombonya semeru.
Rombongan kami niatnya akan camp di sabana lonceng namun hari sudah semakin gelap dan memutuskan untuk camp di rawa embik saja.
Seiring dengan langkah kami yang meninggalkan cisentor, sore pun tiba dan jalur pendakian yang menuntun kami berubah menjadi bukit-bukit yang cukup terjal. Tenaga kami pun perlahan hampir terkuras disaat-saat hampir sampai rawa embik.
Sekitar 2 jam perjalanan kami sudah tiba di rawa embik pada pukul 15:30 kami akhirnya tiba di rawa embik. Rawa embik adalah sumber air terakhir, karena di sabana lonceng kita tidak akan menemukan sumber air lagi. Dari cikasur menuju rawa embik membutuhkan waktu 6 jam untuk sampai di rawa embik.
Kami bergegas untuk pergi ke sungai untuk mengambil wudhu dan melakukan sholat, sedangkan yang lainnya menyiapkan masak dan memasang tenda. Selesai saya sholat kemudian menghampiri mereka dan bantu-bantu memasak untuk mengisi perut yang kosong, teman yang lainnya willy dan rifky memasang tenda karena hari sudah semakin gelap.
Tidak lama kemudian waktu menjelang isya kami akhirnya selesai memasak dan segera untuk makan, setelah itu saya pergi ke tenda untuk ganti baju dan pergi ke sungai untuk mengambil air wudhu dan sholat.
Yang lain pun bergantian masuk ke tenda untuk berganti pakaian yang basah akibat keringat, sementara setelah beres ganti pakaian yang lainnya lagi mengobrol di luar tenda sambil nyeduh cokelat anget, saya masuk ke dalam tenda duluan untuk memasukkan matras dan membereskan logistik di dalam tenda karena di luar banyak tikus-tikus yang cukup besar. Udara di rawa embik sangat dingin karena tempatnya terbuka banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendakian Gunung Argopuro
AdventureGunung argopuro dikenal sebagai gunung dengan trek pendakian terpanjang se-jawa, dengan total panjang jalur pendakian sekitar 40 kilometer. Merupakan trek terpanjang di jawa, waktu yang dibutuhkan untuk pendakian ini juga tidak singkat, yaitu 4 hari...