Aku tidak pandai dalam hal merangkai kata. Entah apa itu puisi. Bahkan tulisan ini pun kurasa tidak pantas kamu pajang di sudut ruang kamar mu. Dan mungkin kamu akan mengingatku dengan cukup sering. Mengingat kembali semua hal yang pernah kita lakukan berdua pun kurasa sudah sangat menyakitkan bagimu. Aku pun begitu. Tapi kurasa sudah cukup akan ingatanmu yang cukup menghantuiku saat aku sedang berusaha dengan keras untuk melupakanmu.
Aku sedang tidak ingin menyalahkan siapa yang salah. Atau juga siapa yang benar. Aku hanya ingin meluruskan semua kesalahan yang telah kamu pikirkan. Benar seperti katamu, kita memang terlalu percaya bahwa cinta itu dapat tumbuh begitu cepat. Bukan karna kita yang salah. Tapi memang begitu adanya. Dimana cinta antara kita cepat tumbuh karna semua yang telah kita lakukan sama persis dengan semua yang telah kita harapkan.
Aku tidak takut dengan apapun. Aku tidak takut dengan perbedaan diantara kita. Namun satu yang ku takutkan hanyalah mengecewakan kedua orang tua ku. Mereka berperan sangat penting di kehidupan ku. Mereka telah sangat berjasa untukku. Walaupun ada sedikit hal yang tidak begitu menyenangkan saat ku ingat tentang mereka. Iya, benar. Aku pernah berkata ingin mencoba hal baru. Dimana hal itu sangat asing bagiku. Kamu pun mendukungku dengan penuh semangat. Tapi ada sedikit yang mengganjal niatku. Yaitu kedua orang tua ku. Aku tidak sanggup membuat mereka berdua merasakan sakit yang amat sangat mendalam.
Mungkin kamu tidak ingat kala itu aku pernah mengajakmu untuk mencoba hal baru. Hal dimana kamu pun mungkin belum pernah mencoba sebelumnya. Aku mengerti, ini memang berat untukmu. Menanggung semua keluh kesah akan semua beban ku. Tapi kita sudah sama-sama dewasa. Seharusnya tidak saling menyalahkan satu sama lain. Melainkan mendukung akan pilihan kita masing-masing. Memberi tahu satu sama lain jika diantara kita melakukan kesalahan. Memberi selamat dengan hati terbuka jika salah satu diantara kita mendapatkan suatu hal yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sama-sama, Rindu.
RomanceTeruntuk seseorang yang sangat ingin bertemu dengan ku. Iya, kamu, yang sengaja menulis puisi itu hanya untuk membuat ku mengingatmu kembali. Kisah kasih yang tak pernah pudar. Warna warni mu yang selalu melekat. Outfit hitam penarik pandangan. Seny...