Bagian 6

6 0 0
                                    

Kamu itu orang hebat. Aku tahu sebagian masalah di hidupmu saja sudah membuatku sedih. Tapi itu hanya masalah kecil bagimu. Tak pernah kamu pedulikan itu. Kamu hanya ingin membuat semua orang disekitarmu bahagia. Tidak lagi memikirkan beban yang mereka hadapi. Tersenyum lepas dengan melupakannya secara perlahan. Seperti yang sudah aku rasakan. Tidak jarang aku melihatmu tersenyum walau terkadang raut wajahmu berubah drastis karna teringat akan suatu hal yang membuatmu sedih.

Aku benci semua yang berhubungan dengan hujan. Kenapa bisa sebenci itu aku pada hujan. Karna hujan sering kali mengingatkanku pada kenangan tentangmu. Hujan bisa dengan mudah merubah keadaan seseorang dimana sedang bahagia akan keadaan sekarang, seketika menjadi sedih karna teringat akan kenangan masa lalu ku bersamamu. Setiap tetesannya seakan memberikan irama yang merdu. Membuatku dengan cepat membuka pintu kenangan yang sudah dikunci rapat-rapat.

Kini matahari menjadi begitu jahat. Menyinari bumi pada suhu yang sangat tinggi. Sudah tidak jarang aku lihat orang-orang malas bepergian dikala matahari sedang berada tepat di atas. Begitupun aku, sudah tidak lagi mau kalau saja tidak ada hal penting yang harus diurus dengan bepergian dikala siang hari. Karna semua sudah tidak lagi menyenangkan seperti pada saat itu. Saat dimana kamu membuatku tenang dan damai. Saat kamu lindungi aku pada teriknya matahari yang jahat itu.

Terima kasih untuk semuanya yang sudah kamu berikan padaku. Entah itu kenangan manis maupun pahit. Intinya, aku bahagia dengan semua itu. Tidak usah pedulikan mereka. Biar saja mereka dengan sibuk memikirkan kita. Kuharap saat ini kamu sudah tidak lagi menginginkan kita untuk bersatu. Semoga saja kamu bahagia dengan apa yang kamu miliki saat ini.

Sama-sama, Rindu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang