【C 1】

275 13 5
                                    

" 𝔩𝔦𝔱𝔱𝔩𝔢 𝔩𝔦𝔱𝔱𝔩𝔢 𝔡𝔬𝔫'𝔱 𝔴𝔞𝔫𝔱 𝔱𝔬 𝔡𝔦𝔢,  𝔟𝔦𝔤 𝔟𝔦𝔤 𝔱𝔯𝔬𝔲𝔟𝔩𝔢 𝔭𝔢𝔬𝔭𝔩𝔢 "

" HOII KAU LARI PEKES ! ANAK MAK BETUL LAH ! " jerit Raihan yang berada di katil tingkat atas . Matanya fokus memandang kearah skrin telefonnya .

" TEMBAK OII TEMBAK DIA " kali ni Khairul yang ada di katil bawah Raihan pula yang menjerit seperti dia sedang berada di rumahnya .

" SAPE KENA TEMBAK DIA PISANG BUDAK ! " terkeduh mereka berdua bila memdengar jeritan itu, masing - masing terus menoleh memandang kearah Mikael yang telahpun terdiam seperti batu .

" Mika sor-sorry aku ingat kau musuh tadi, yang kau sorok belakang semak tu pahal " ujar Khairul sambil tersengeh kearah Mikael yang duduk di katil sebelahnya .

" Its okay " Mikael hanya tersenyum tetapi tangannya perlahan - lahan bergerak mencapai bantal yang ada di tepinya . Raihan yang berada dikatil atas sudah tergelak kuat .

Baru sahaja tadi lelaki itu berkata siapa yang kena tembak adalah pisang budak tetapi akhirnya dia yang ditembak dahulu dengan rakan sepasukan pula tu .

" TAK GUNA KAU KHAIRUL HAZIQ " bantal yang ada ditangannya terus dibaling kearah Khairul . Khairul yang sedar akan itu dengan pantas mengelak . Dia tersenyum mengejek bila bantal tadi tidak mengenanya .

Manakala Iman yang tadinya sedang sibuk menyiapkan kerja sekolahnya terus berdiri bila bantal tadi terkena kepalanya . Mikael hanya tersengeh bila Iman memandangnya dengan pandangan tidak puas hati . " Kau ke yang baling ? " soal Iman sambil mengutip bantal itu .

" Sorry bro.. tersasar heheh " 

" TERSASAR KEPALA HOTAK KUCING KAU ! " bantal tadi dibaling semula  oleh Iman ke arah Mikael dan tepat terkena mukalelaki itu . Raihan dan Khairul sedaya upaya menahan tawa mereka dari meletus bila melihat muka Mikael yang terkejut .

" Bro.. kucing aku kau jangan main eh " Iman hanya membuat muka tidak bersalah . Mikael yang geram dengan itu terus mencapai bantal tadi dan dibaling semula kearah Iman .

PAP !

" Headshoot !! " jerit Mikael sambil mendepahkan tangannya seperti baru memenangi sebuah pertandingan . Bibirnya mengukir senyuman bangga .

" Babi sakit tau tak ! " marah Iman .

" Kau nak lawan ? " soalan Mikael itu buatkan Iman tersenyum sinis .

" MAJU LUH MAREY ! " Iman yang tidak mahu kalah itu juga terus mencapai bantal dan tanpa memberi apa - apa isyarat terus dibaling kearah . Khairul yang melihat Mikael dan Iman sedang sibuk membaling bantal ke satu sama lain itu terus naik ke katil Raihan, mereka berdua hanya menjadi penonton . 

" Oii main tak ajak " Haikal dan Rafiq yang baru sampai itu juga turut mencapai bantal dari katil lain dan dibaling kearah Mikael dan Iman dan dengan itu terjadi lah sebuah pertarungan bantal antara mereka berempat .

" Korang aku dapat mer- " Aryan yang datang entah dari mana itu tergaman melihat bantal - bantal yang bertaburan di atas lantai . Selimut yang tadinya terlipat telah berhambur .

" Astagfirullahalazim " Asyraf yang berdiri di belakang Aryan turut tergaman .

" Mak aii, bila masa dorm ni ada monyet ? " soal Syafiq yang baru muncul dari belakang Asyraf .

Mikael, Iman, Rafiq dan Haikal yang sibuk membaling - baling bantal itu langsung tidak sedar dengan kehadiran rakan mereka itu . 

" Bak sini botol minerel tu " arah Asyraf kearah Syafiq . Syafiq yang memang sedang memegang dua botol minerel itu, tanpa banyak soal terus diserahkan kepada Asyraf .

⌠ ᴛʀᴏᴜʙʟᴇᴍᴀᴋᴇʀ ⌡Where stories live. Discover now