" 𝖙𝖍𝖎𝖓𝖐𝖎𝖓𝖌 𝖔𝖋 𝖞𝖔𝖚 𝖎𝖘 𝖆 𝖕𝖔𝖎𝖘𝖔𝖓 𝖎 𝖉𝖗𝖎𝖓𝖐 𝖔𝖋𝖙𝖊𝖓 "
Selesai membuat pembayaran , Raisyah dan Rafael mendekati Adyla yang sudah menunggu mereka berdua di luar kedai buku itu . Di dalamnya terdapat beg plastik yang berisi buku - buku rujukan SPM ." Rajin kau beli buku macam ni " soal Adyla sambil memandang kearah Rafael yang hanya tersengeh .
" Aku rajin bukan macam kau " belum sempat Adyla mahu mendekati Rafael untuk memukul lelaki itu . Raisyah terlebih dahulu menahannya .
" Kita kat public ni " Adyla terus menghentak kakinya sebelum jalan meninggalkan dua manusia itu .
" Kejap lagi dia akan... " ujar Raisyah perlahan . Rafael hanya tersenyum kearah faham dengan maksud Raisyah .
" CEPATLAH ! " mereka berdua terus memandang antara satu sama lain sebelum tergelak .
" Jom, nanti dia jerit pula kat sini " ajak Rafael dan mereka berdua terus membuka langkah untuk mendekati Adyla yang sedang berpeluk tubuh sambil memandang kearah mereka berdua .
" Kita nak pergi mana ni Tuan Puteri ? " soal Rafael layaknya seorang pengawal pribadi . Cermin mata hitam yang dipakainya menambahkan lagi kekacakkan lelaki itu buatkan dia menjadi perhatian gadis di kelilinginya tetapi tiada satupun antara gadis itu yang berjaya mendapatkan hati lelaki itu .
" Dyla nak minum boba la.. " ujar Adyla persis budak - budak tadika .
" Kau buat lagi muka macam tu aku jadikan kau boba " ugutan Raisyah itu berjaya membuatkan Adyla kembali normal . Mulutnya terkumat - kamit, matanya pula menjeling kearah Raisyah .
" Tealive jom " ajak Rafael . Kebetulan dia juga memang mahu ke sana . Dua gadis itu pula terus sahaja bersetuju .
" Kau pasti ke Jannah tu bukan sesiapa ? " soal Adyla sambil memeluk lengan Raisyah . Berkerut dahi Raisyah mendengar soalan Adyla itu . Tiba - tiba sahaja rakannya itu membuka semula topik mereka tadi .
" Asal kau tanya aku ? " dia menoleh memandang Adyla yang berada di sebelahnya itu . Manakala Rafael yang juga berada di sebela Adyla turut memandang dua gadis itu .
Jannah? macam perna dengar nama itu .
" Yalah , mungkin kau tahu ? "
" Tahu apa ? "
Adyla mengeluh perlahan . Mahu saja dia ketuk kepala Raisyah tetapi di tahan . Padahal dia yang menyebut nama Jannah itu tadi .
"Si Jannah tu la . Siapa lagi ? " balas Adyla dan Raisyah hanya angguk sebelum dia senyum mengejek . Dia mahu membuka mulut tetapi mereka telahpun berdiri di hadapan kedai Tealive .
Adyla terus menarik lengannya supaya ikut duduk di meja yang kosong .
" Aku order ? " Adyla dan Raisyah hanya menganggukkan kepala mereka . Rafael tanpa buang masa terus berdiri untuk pergi membuat pesanan untuk mereka bertiga . Setelah melihat Rafael jauh , Raisyah menolak siku Adyla .
" Apa kau ? "
" Kau suka Asyraf eh? "
" Hotak kau "
" Honey ! " Raisyah dan Adyla terus menoleh kearah meja belakang mereka . Tercenggang dua gadis itu bila melihat Jannah dan Asyraf duduk di meja itu manakala Syafiq sedang berdiri di tepi mereka dengan dulang yang berisi minuman .
Membulat mata Raisyah bila gadis bernama Jannah itu dengan selambah memeluk lengan Syafiq yang telahpun duduk di tepinya .
" Tak sangka lelaki macam Syafiq tu pun pandai curang eh ajak kawan dia sekali pula tu " kata - kata Adyla itu membuat Raisyah terdiam . Perlahan - lahan mereka berdua menoleh memandang kehadapan semula .
YOU ARE READING
⌠ ᴛʀᴏᴜʙʟᴇᴍᴀᴋᴇʀ ⌡
RandomKehidupan di sekolah menengah sering mencabar bagi pelajar zaman sekarang . Masalah disiplin yang semakin meningkat pula menambahkan lagi cabaran buat pelajar yang bergelar pengawas sekolah . " Saya nak kamu berdua tolong perhatikan mereka " Perlu...