【C 6】

111 7 13
                                    

" 𝖎 𝖙𝖗𝖎𝖊𝖉 𝖙𝖔 𝖍𝖎𝖉𝖊 𝖙𝖍𝖎𝖘 𝖋𝖊𝖊𝖑𝖎𝖓𝖌 "

Setelah selesai membantu Raisyah mengelap kaca - kaca itu , Aiman meminta diri dan Raisyah hanya mengangguk . Setelah menyimpan baldi yang digunakan tadi Raisyah terus mencari Adyla di dalam perpustakaan .

Raisyah berhenti berjalan apabila melihat Adyla sedang duduk bersandar di tepi rak sambil mengelap dahinya yang berpeluh itu . Raisyah mengetap bibirnya sambil menahan dirinya dari ketawa .

" Adyla ! Weh kau buat apa atas lantai ni ? " soal Raisyah sambil mendekati Adyla . Sudah petang dan tiada murid di dalam perpustakaan itu , hanya mereka berdua .

Adyla mendengus kasar .

" Aku tengah cari tenaga balik ! Penat susun buku lagipun lantai ni sejuk . " balas Adyla sambil menggoyangkan kakinya ke kiri dan kanan .

Raisyah menggelengkan kepalanya lalu memandang ke arah jam tangannya . Wajah sembilan lelaki itu muncul di kepalanya dan dia berharap sembilan lelaki itu sudah siap mencuci tandas .

" Dyla jom tengok budak - budak tu . Takut lain pulak yang diorang buat dalam tandas tu . " ujar Raisyah dan Adyla mengeluh perlahan . Dia malas mahu berjalan sekarang ini tetapi memikirkan mereka akan didenda jika tidak menjalankan tugas .

" Hmm , yalah . Jom ! " ajak Adyla lalu berdiri dan mereka berdua melangkah keluar dari perpustakaan dan menuju ke blok yang menempatkan lelaki - lelaki itu .

" Kau rasa diorang dah siap buat kerja ke ? " soal Adyla bila mereka berdua sedang mendekati blok tingkatan satu .

Raisyah hanya mengangkat bahunya, matanua fokus memandang ke hadapan .

" Pintu terkunci " kata Adyla bila melihat kedua - dua pintu tandas tingkatan satu itu terkunci .

" Diorang kat mana eh ? " soal Raisyah sambil memandang sekeliling . Risau pula hatinya,  kalau - kalau mereka semua itu melarikan diri .

" Kita cari kat blok tingkatan enam jom " Adyla terus sahaja membuka langkah untuk ke blok tingkatan enam . Raisyah hanya diam sebelum dia juga membuka langkah untuk mengikuti Adyla .

Sampai sahaja mereka berdua di blok untuk tingkatan enam kaki mereka terus melangkah ke tandas .

" Kenapa la line kat tandas ni lembab sangat ? " soal Mikael sambil mengangkat telefonnya keatas . Sesekali dia berdiri mencari line supaya dapat bermain dengan tenang .

" Manalah aku tau . " balas Rafiq juga sedang berdiri di atas singki kerana mencari line .

" Wey korang taknak buat kerja ke ? " soal Khairul sambil memandang dua rakannya itu . Inilah manusia zaman sekarang tidak boleh hidup jika tiada line, mesti akan berubah menjadi monyet . Panjat sana sini hanya kerana ingin mendapatkan line .

" Kejap lagi lah " balas Mikael yang sedang cuba untuk naik ke atas singki .

" Kejap lagi tu bila ? "

" Kau ni sabar.... h-hai sis " Rafiq yang perasan Mikael seperti bersuara kekok terus menoleh kearah pintu di mana mata rakannya itu sedang memandang .

" Turun " ujar Adyla dengan tegas, dengan sekelip mata sahaja dua lelaki itu telah berdiri di tepi Khairul .

" Bak sini handphone tu "

" Kitaorang mana ada handphone " balas Rafiq selambah .

Raisyah dan Adyla tersenyum sinis, " Habistu kat tangan kau tu apa ? Buku ? " soal Raisyah sambil berpeluk tubuh .

⌠ ᴛʀᴏᴜʙʟᴇᴍᴀᴋᴇʀ ⌡Where stories live. Discover now