Part 2

1.5K 170 14
                                    


Bismillah...



Dua hari menjadi pasangan suami istri tidak membuat kehidupan Sohyun berubah, meski sekarang dia sekarang tidak tinggal bersama orang tuanya tapi Sohyun cukup senang karena orang yang tinggal satu rumah dengannya tidak akan ikut campur dengan kehidupannya. Hanya saja karena sekarang Sohyun sudah menjadi seorang istri itu berarti ada kegiatan baru yang harus di lakukan Sohyun di pagi hari.

Pagi sekali Sohyun sudah sibuk di dapur dengan berbagai alat masak, karena Jimin seorang idol dan harus kembali bekerja jadi dirinya harus menyiapkan sarapan untuk Jimin sebelum berangkat.

Selesai dengan aktifitas masaknya Sohyun membuka celemek dan Sohyun pun pergi untuk membangunkan Jimin. Di ketuknya pintu kamar Jimin dan terdengar suara Jimin yang mengatakan bahwa dirinya akan menyusul.

"Siapa yang membuat ini?" tanya Jimin saat dirinya akan pergi bekerja tapi terhenti di dapur karena hidungnya mencium bau masakan.

"Tentu saja aku." jawab Sohyun yang duduk di depan meja makan.

Jimin tersenyum lalu duduk di depan Sohyun. Matanya menatap deretan makanan yang di siapkan Sohyun.

"Walaupun aku terpaksa menikah denganmu bukan berarti aku tidak menjalankan kewajibanku, memasak untukmu salah satunya." ucap Sohyun sembari menyendokan nasi untuk dirinya sendiri dan mengabaikan Jimin yang menyodorkan piring kososng untuk di ambilkan nasi.

"Oh ya karena hari ini kau mulai bekerja itu berarti aku akan melakukan aktifitasku seperti biasa."

"Kau mau kemana?" tanya Jimin cepat.

"Aku ingin menemui temanku Yeri."

Jimin terlihat lega saat Sohyun ingin menemui Yeri bukan pria lain.

"Kalau begitu aku akan menyuruh paman Cha untuk mengantarmu."

"Ani..ani...aku akan naik bus saja, bukankah paman Cha harus mengantarmu ke gedung agensi?"

Mengabaikan pertanyaan Sohyun dan Jimin langsung memanggil paman Cha untuk segera menyiapkan mobil untuk Sohyun. Sohyun mungkin lupa jika sekarang dirinya adalah istri dari seorang idol, bagaimanapun Jimin tidak ingin jika ada berita tentang Sohyun yang mengakibatkan istrinya tidak senang.

"Tolong buatkan aku makan siang, aku tunggu di mobil!"

Sohyun hanya memanyunkan bibirnya saat Jimin meninggalkan meja.

.....

Yeri merasa terganggu dengan suara bel yang mengganggu tidurnya, dengan wajah yang berantakan Yeri berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Astaga Yeri kau kenapa?!"

Sohyun langsung mendorong tubuh Yeri masuk dan menutup pintu, lalu mendudukan Yeri di sofa yang penuh dengan bungkus snack yang sudah habis. Sohyun juga memperhatikan ruangan yang super berantakan, ada apa dengan temannya ini?

"Aachhh...."

Rintihan Yeri membuat Sohyun semakin khawatir apalagi saat melihat tangan Yeri yang menyentuh perutnya. Sohyun mencari sesuatu di dapur untuk membantu temannya itu.

"Apa dia terkena magh? Dimana kotak obatnya?"

Dan kotak obat tersebut ada di atas lemari, Sohyun mau tidak mau harus naik karena terlalu tinggi.

"Dapat."

Saat kotak obat itu sudah di dapat Sohyun, tapi saat Sohyun kembali ke ruang tengah temannya itu sudah tidak ada.

"Yeri! Kau dimana?" teriak Sohyun.

Sohyun mencari ke kamar yang biasa Yeri tempati tapi tidak ada, dan saat mencari ke kamar mandi ternyata Yeri ada di dalamnya.

"Yeri, apa kau baik-baik saja?"

"Sso tolong aku..."

"Yeri kau kenapa? Aku masuk ya?"

"Masuk saja Sso."

Karena sudah mendapatkan ijin dari Yeri, Sohyun pun langsung membuka pintu kamar mandi dan mendapati Yeri yang terduduk dengan keadaan wajahnya yang pucat. Sohyun langsung menghubungi sopir yang tadi mengantarnya untuk membantunya membawa Yeri ke rumah sakit.

Sohyun menunggu dengan gelisah saat Yeri sedang di periksa, dia sangat mengkhawatirkan temannya.

"Sohyun!"

Sohyun terkejut saat Jimin memanggilnya, kenapa Jimin bisa ada di rumah sakit?

.....

Mata Sohyun sama sekali tak lepas dari pria yang kini sedang duduk di kursi khusus tamu yang ada di dalam kamar inap Yeri. Dan keadaan Yeri pun sudah membaik, dia keracunan makanan hingga membuat perutnya sakit.

"Sso..." panggil Yeri tapi sama sekali tidak ada sautan. Hingga Sohyun yang tiba-tiba berdiri membuat Yeri terkejut.

"Park Jimin-ssi kenapa kau ada di sini?" tanya Sohyun.

"Karena aku mengkhawatirkanmu."

Jawaban Jimin membuat semburat merah di pipi Sohyun, dia serasa wanita paling bahagia karena memiliki pria yang mengkhawatirkannya. Tapi Sohyun langsung tersadar dirinya tak boleh terpengaruh oleh gombalan suaminya itu.

"Emm Yeri-ssi apa kau sudah lebih baik?" tanya Jimin pada Yeri, dan Yeri pun mengangguk.

"Kalau begitu aku harus membawa istriku, dan tenang saja ada temanku yang akan menemanimu."

Mata Sohyun membulat dan menggerakan kepalanya ke arah Yeri. Tapi Yeri malah tersenyum lalu mengiyakan ucapan Jimin.

"Bawalah, aku akan baik-baik saja tanpa Sohyun." jawab Yeri dengan senyuman ke arah temannya itu.

"Tapi kau baru saja sadar Yeri, kau butuh bantuanku."

"Tenang saja Sso aku bukan anak kecil lagi, dan bukankah akan ada orang yang akan menemaniku."

Sohyun mendecih mendengar jawaban Yeri dan tentunya menatap marah pada Jimin. Sohyun pun keluar dari kamar inap Yeri di ikuti oleh Jimin. Di depan pintu ada paman Cha yang langsung menunduk saat Sohyun keluar dan menatapnya sinis.

"Kerja baik paman Cha." ucap Jimin dengan bibir tersenyum.

"Nde tuan."

Jimin langsung mengikuti Sohyun yang ternyata sudah ada di dalam lift, untung saja dia cepat sampai jadi tidak ketinggalan oleh istrinya itu.

Di dalam lift sama sekali tidak ada percakapan, Sohyun yang sibuk dengan ponselnya tidak memperdulikan keberadaan Jimin yang terus memperhatikannya. Jimin perlahan mendekati Sohyun dan menyudutkannya.

"Apa yang kau lakukan Jimin-ssi?" tanya Sohyun.

Jimin mendekatkan wajahnya dan mengangkat sudut bibirnya saat melihat mata Sohyun yang tertutup. Ide jail muncul di kepala Jimin dengan pelan tangan Jimin menyentuh pinggang Sohyun dan menekan punggung Sohyun agar lebih dekat dengannya.

"Kita lanjutkan di rumah." ucap Jimin tepat di dekat kuping Sohyun.

Sohyun langsung membuka matanya dan mendorong tubuh Jimin agar menjauh, dirinya sadar jika ternyata Jimin hanya sedang menggodanya.

"Dasar Park byontae!" ucapnya dengan kesal.

Jimin hanya menahan tawa saat melihat raut wajah Sohyun, ternyata istrinya itu sangat menggemaskan jika sedang marah.

















_____YAMW_____

Selamat siang semuanya!!!

Masih kurang panjang kah? Tapi kok kayanya kurang peminatnya ya SohyunxJimin.

Tapi gak papa aki bakal terus lanjutin semampu aku kok 😊

You Are My WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang