Part 4

1.2K 153 11
                                    

Bismillah...

"Karena kau tidak mau menjawab, maka aku tidak akan memasak hari ini."

Sohyun keluar dari mobil dan langsung masuk ke dalam rumah. Sedangkan Jimin menghela nafas dengan menyenderkan kepalanya.

Di dalam kamar Sohyun melemparkan tas nya ke kasur dan berdiri di depan meja rias.

"Siapa kalian? Bahkan kalian tak mengenalku"

"Beraninya kalian bilang kalau aku wanita penggoda."

"Aaaaa kalian sangat menyebalkan!!" teriak Sohyun mengingat bagaimana orang-orang menghakimi nya hanya karena menikah dengan seorang idol.

Percuma jika terus memikirkan kata-kata orang yang tidak tahu dirinya. Sohyun memilih untuk menyegarkan tubuhnya dengan pergi mandi.

Di lain kamar Jimin sedang menelpon seseorang.

"Baiklah hyung, tolong urus semuanya."

"Nde terimakasih hyung, dan maaf karena mengganggu waktu istirahat mu."

Jimin kekuar dari kamarnya dan berjalan ke arah kamar milik Sohyun. Dengan pelan Jimin membuka pintu dan masuk dengan perlahan.

Kamar Sohyun yang di dominasi dengan warna biru soft terlihat sangat rapih. Jimin mendengar suara air di kamar mandi, dan tentunya itu adalah Sohyun.

Sambil menunggu Sohyun, Jimin pun duduk di pinggir kasur sambil menbaca buku yang di bawanya dari kamar.

Suara pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan Sohyun yang hanya menggunakan baju handuk. Sepertinya Sohyun belum menyadari keberadaan Jimin, dirinya dengan santai berjalan ke arah lemari dan mengambil satu set baju tidur.

Saar dirinya akan membuka tali baju handuk mata Sohyun membulat saat melihat pantulan Jimin dari kaca lemari.

"Kau!!" tunjuk Sohyun.

"Duduk lah ada yang ingin ku bicarakan denganmu."

"Tunggu di luar!"

Jimin berdiri dari duduknya seolah memang benar jika dia akan keluar dari kamar, tapi Sohyun di buat terkejut saat Jimin malah berjalan ke arahnya.

"Wae?"

Tubuh Sohyun di angkat Jimin dan itu membuat Sohyun berteriak ketakutan. Sohyun langsung menutupi tubuhnya dengan selimut saat Jimin menurunkannya.

"Kenapa kau setakut itu padaku? Bahkan seharusnya aku bisa melihat tubuhmu."

Bugh!

Jimin hanya terkekeh dengan reaksi yang Sohyun perlihatkan. Selain ada hal yang ingin di bicarakan ternyata mengerjai istrinya sangat memyenangkan.

"Ayolah Park Jimin-ssi kau keluar dari kamarku!" pinta Sohyun.

Dengan gerakan cepat Jimin masuk ke dalam selimbut dan tentu saja Sohyun berteriak panik kembali. Tapi ternyata Jimin hanya mengambil kaki Sohyun yang dimana ada lebam di daerah pergelangannya.

Sohyun yang salah duga membenarkan posisi duduknya dan sedikit merubah mimiknya menjadi biasa. Jimin mengoleskan salep pada kaki Sohyun dan memijatnya pelan.

"Apa mereka menyakitimu?" tanya Jimin di sela-sela memijat kaki Sohyun.

"Mereka sangat menakutkan meski tak menggunakan kekerasan."

"Mereka mengidolakan mu, tapi mereka melarang apa yang kau lakukan..cihh mereka seolah tuhan yang harus mengantur mu."

Jimin melihat wajah Sohyun yang menatap ke arah lain.

"Besok jam 10 kita akan bertemu dengan media, bagaimanapun semua orang harus tahu jika kau adalah istriku."

Sohyun membalikan wajahnya ke arah Jimin.

Jimin hanya ingin mengenalkan istrinya pada semua orang dan tidak ingin ada yang menyakitinya lagi karena menjadi istrinya. Bagi Jimin saat ini dalam hidupnya hanya ada Sohyun, dan sampai kapanpun akan menjaganya.

.....

Sohyun terlihat gugup saat dirinya sudah berada di gedung agensi tempat Jimin bernaung. Ini untuk pertama kalinya Sohyun ada di depan media, dan jujur saja Sohyun ingin cepat-cepat mengakhirinya.

"Kau sudah siap?" tanya Jimin sambil meraih tangan Sohyun.

Mereka berdua berjalan ke arah wartawan yang sudah menunggunya di depan gedung. Jepretan kamera langsung menghujani Jimin dan Sohyun saat mereka sudah berada di depan wartawan.

Berbagai pertanyaan di lontarkan oleh beberapa wartawan, Sohyun yang sudah di beri tahu Jimin sebelumnya hanya boleh menjawab pertanyaan yang memang Sohyun ingin jawab, selebihnya itu adalah tugas Jimin.

Bahkan setelah selesai di wawancara Sohyun masih merasa tegang, hingga Jimin menyuruh asistennya untuk membawakan air minum.

"Aku tidak terbiasa dengan kamera-kamera itu."

"Maafkan aku."

Sohyun melihat ke arah Jimin yang juga melihatnya. Entah kenapa Sohyun merasakan hal aneh saat Jimin mengatakan maaf.














_____YAMW_____

Pendek lagi ya 🙏😔

You Are My WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang