Part 5

1.2K 154 13
                                    



Pagi-pagi sekali Sohyun dan Jimin sudah ribut. Mereka sibuk memindahkan barang-barang Sohyun ke kamar utama yang di pakai oleh Jimin. Bukan keinginan Sohyun yang pindah, tapi karena nenek Jimin lah yang membuat Sohyun mau tidak mau tidur satu kamar dengan Jimin.

"Bibi Na tolong bantu aku ambilkan semua pakaian yang ada di laci lemari." pinta Sohyun pada pembantu yang bekerja di rumah.

"Biar aku saja." tawar Jimin, tapi Sohyun langsung menarik tangan Jimin untuk tidak pergi.

"Wae?"

"Lebih baik kau bantu aku untuk memasukan bajuku ke dalam lemari."

Jimin pun mengambil beberapa baju Sohyun dan memasukanya ke dalam lemari. Bibi Na datang dengan sekotak pakaian yang langsung di simpan di atas kasur.

"Apa ini?" tanya Jimin dengan mengangkat pakaian dalam milik Sohyun.

Sohyun langsung berlari ke arah Jimin dan mencoba untuk mengambil barang miliknya. Tapi Jimin dengan jailnya malah meninggikan barang tersebut.

"Issh.. kembalikan itu padaku." pinta Sohyun yang mencoba meraih miliknya.

Karena posisi Sohyun yang begitu dekat dengannya, Jimin mendorong punggung Sohyun agar lebih menempel ke tubuhnya. Tapi karena tak seimbang mereka malah jatuh ke atas kasur dengan posisi yang sangat ambigu.

"Emm...punya mu besar juga, apa aku boleh melihatnya"

Mata Sohyun langsung membulat mendengar kata-kata Jimin.

Chups*

Jimin mencium bibir Sohyun dengan cepat dan tentu saja membuat gadis nya itu tersipu dan marah.

"Aaaaa!!!!"

.....

Nyonya Park alias nenek dari Jimin meminta Sohyun untuk membantunya merapihkan barang di kamar tamu yang sebelumnya Sohyun tempati.

"Sohyun tolong ambilkan kota merah yang ada di koper nenek." pinta nenek Park.

Sohyun mengambilnya dan memberikan nya pada nenek. Tapi nenek malah memberikannya lagi pada Sohyun.

"Untukmu." ucap nenek sambil mengusap pipi Sohyun.

Kotak itu berisi satu set perhiasan yang di hiasi berlian asli. Jujur saja Sohyun terkejut melihat nya karena ini untuk pertama kalinya Sohyun mendapatkan perhiasan mewah seperti ini.

"Simpanlah, ini adalah perhiasan yang sudah nenek siapkan untuk istri cucuku."

Sohyun menerimanya dan membawanya keluar dari kamar tamu. Jimin yang melihat Sohyun keluar dari kamar langsung menghampirinya dan menanyakan benda yang Sohyun pegang.

"Hadiah untuku dari nenek." jawab Sohyun dengan wajah senang.

"Boleh aku melihatnya?"

"Tentu saja...tidak!" jawab Sohyun dengan menjulurkan lidahnya.

Nyonya Park tersenyum melihat kelakuan Sohyun dan Jimin di balik pintu kamarnya.

.....

Yeri sedang mengintrogasi temannya Sohyun yang tidak memberi tahunya tentang pengeroyokan oleh fans Jimin. Sohyun hanya mengatakan pada Yeri bahwa semuanya sudah selesai, dan bukankah Yeri juga tahu kalau kemarin dia dan Jimin sudah mengonfirmasi pernikahannya ke media.

"Tapi tetap saja Sso, kau tau betapa menyeramkamnya seorang fans? Kau ingat saat mendiang Sulli dan kekasihnya di hujat?" Sohyun menatap temannya tak percaya bahwa Yeri tahu hal-hal seperti itu.

"Sudah lah Yer, aku dan Jimin sepakat tidak akan banyak memupblikasikan hubungan rumah tangga kita ke media."

"Maksudmu?"

Sohyun menjelaskan tentang bagaimana dirinya bisa menikah dengan Jimin, dan tentu nya Yeri sebagai teman dekat Sohyun merasa terkejut. Apalagi masalah tentang Sohyun yang membuat surat perjanjian yang di setujui oleh Jimin sendiri.

"Kau gila?" Sohyun menutup kupingnya, "bagaimana jika ayah dan ibumu tahu?"

Itulah yang sangat di khawatirkan Sohyun, tentunya ayah dan ibunya akan sangat marah jika Sohyun mempermainkan hubungnnya dengan Jimin.

"Ku harap mereka tidak tahu."

Yeri hanya menggelengkan kepalanya tak tahu harus mengatakan apa.

"Tapi tetap saja kau harus lebih berhati-hati, bagaimana pun wajahmu sudah di kenali semua orang." peringat Yeri pada Sohyun, dan Sohyun mengangguk seperti anak kecil.

Tanpa Sohyun memperlihatkan hubungannya dengan Jimin ke media pun, wajah Sohyun akan di kenali oleh semua orang dan tentu nya dari semua orang tersebut akan ada orang yang tidak menyukainya.

Maka dari itu Jimin memberikan Sohyun satu bodyguard untuk menemaninya kemanapun Sohyun pergi, tapi hari ini Sohyun berhasil lolos dari bodyguard nya. Merasa tidak nyaman lah alasan Sohyun.

From:Park Jimin

Kau pergi sendiri? Kemana? Apa kau tak mendengar perkataanku?

Sohyun hanya merotasikan matanya tampa memperdulikan pesan yang di kirim Jimin.

"Terlalu banyak mengatur." ucapnya pelan.

Sedangkan Yeri hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

















_____YAMW_____

Sorry ya kurang memuaskan....adanya segitu ideku.

Eh tolong dong buat yang udah baca minta tolong buat vote ya...atau mungkin kalian merasa ada bagian yang kurang pas, kasih tau aja.

Aku sebagai penulis akan sangat senang jika mendapat kritikan yang membuat aku jadi lebih semangat.

You Are My WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang