part 15

8.2K 586 15
                                    

Saat ini namjoon dan taehyung baru saja pulang dari kantor dan seperti biasa mereka mendapati seokjin menyambut mereka tapi tidak dengan jimin biasanya jimin juga ikut untuk menyambut mereka pulang.

Taehyung yang tidak mendapati jimin menyambutnya hanya menghela nafas pelan sambil bertanya.

"Dimana jimin seokjin hyung?"tanyanya.

"Dia ada didalam sedang menyiapkan makan malam"jawab seokjin.

"Kau sebaiknya segera menyelesaikan masalahmu itu dengan jimin taehyungie"ujar namjoon.

"Ya hyung aku akan meminta maaf padanya nanti"

"Tunggu dulu memangnya kau melakukan apa pad jimin?tadi saat aku coba bertanya padanya dia tidak mengatakan apapun"tanya seokjin dengan penasan.

"Aku tanpa sadar membentaknya hyung dan membuatnya mengacuhkanku"ujar taehyung lesu

"Kenapa kau membentaknya?"

"Sayang bisakah kau bertanya nanti saja aku sudah lapar dan ingin segera mandi"ujar namjoon memotong pertanyaan seokjin.

"Ah.kau benar masuklah lalu makan malam dulu dan kau taehyungie aku akan menuntut jawaban darimu"

"Nde hyung"

Mereka bertiga segera masuk kedalam rumah dan mendapati jimin sedang menata piring diatas meja makan.

"Hai jiminie" sapa namjoon.

"Hyung kau baru pulang duduklah"ujar jimin ramah pada namjoon dia bahkan tak melirik taehyung sama sekali.taehyung sendiri hanya mendudukan dirinya dengan lesu.mereka makan dengan tenang tanpa mengeluarkan suara hingga makan malam mereka selesai.

Jimin sebenarnya tidak ingin mengacuhkan taehyung tapi dia merasa taehyung pasti merasa terganggu dengan kahadirannya hingga membuatnya membentaknya waktu itu.dan itu membuat jimin merasa sesak mengingat itu padahal dia hanya ingin memberitahu soal pernikahan yoongi dan jungkook yang akan diadakan besok tapi sepertinya taehyung sedang sibuk membuat jimin sepertinya harus datang sendirian kesana besok.

Taehyung keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah dia berharap jimin akan mengeringkan rambutnya seperti biasa walaupun dengan sedikit omelan dari istrinya itu.dia lebih suka jimin memarahinya daripada mengacuhkannya seperti ini.

Tapi saat taehyung keluar dia sudah mendapati jimin tidur membelakanginya membuat harapannya sirna sudah.dia mengeringkan rambutnya dengan kasar dan berjalan keluar kamar menuju ruang tamu.tanpa menyadari jimin lamgsung membuka matanya saat taehyung menutup pintu kamar mereka.

Di ruang tamu tampak seokjin tengah duduk sambil menonton tv.taehyung datang menghampiri seokjin dengan wajahnya yang kacau padahal dia baru saja selesai mandi.dia mendudukan dirinya pada single sofa yang berada disebalah seokjin.

Seokjin sendiri dari tadi hanya memperhatikan tingkah taehyung hingga dia ingat akan pertanyaannya tadi yang belum dijawab taehyung.

"Jadi kenapa kau membentaknya"tanya seokjin.

Taehyungpun mulai menceritakan semuannya pada seokjin tanpa terkecuali.seokjin yang mendengar cerita taehyung langsung melempar taehyung dengan bantal sofa yang dia pegang.

"Kau ini memang bodoh atau bagaimana?pantas saja dia marah padamu kau seharusnya mendengarkan dulu apa yang ingin dia katakan bodoh mungkin saja itu hal penting.bukan langsung membentaknya"ujar seokjin panjang lebar.

Sedangkan taehyung korban pelemparan bantal seokjin hanya menghelakan nafasnya berat.

"Aku tau hyung aku salah..aku tak bermaksud membentaknya tapi aku hanya ingin menyelesaikan semua pekerjaanku agar aku bisa menghabiskan waktuku dengan jimin tapi aku malah.."ujar taehyung lesu

"Sudahlah yang harus kau lakukan sekarang adalah meminta maaf pada jimin."

"Ya hyung tanpa kau suruh aku pasti akan meminta maaf padanya"

Setelah selesai bercerita pada seokjin taehyung masuk kembali kedalam kamar dan masih mendapati jimin yang tidur membelakanginya dia menaiki ranjang dengan perlahan agar jimin tidak terbangun.dia tidur menghadap punggung jimin yang membelakanginya.

"Maafkan aku jiminie aku tidak bermaksud membentakmu waktu itu aku hanya ingin menyelesaikan semua pekerjaanku agar bisa menghabiskan waktuku dengan mu"ujar taehyung pelan.tanpa tau jika jimin sedari tadi mendengar semua ucapannya.

Jimin membalikkan badannya saat dirasakan taehyung sudah tertidur dia memandangi wajah tampan suaminya.dia langsung merasa bersalah setelah mendengar cerita taehyung tadi.

Jimin menaikkan sedikit tubuhnya dan menarik tubuh besar taehyung kedalam dekapannya.dia menarik tangan taehyung dan menaruhnya dipinggang rampingnya.jimin sesekali mengecupi dahi taehyung dengan pelan membuat taehyung bertambah nyamam dalam tidurnya.

"Maafkan aku juga taetae harusnya kau tidak menganggumu waktu itu"ujar jimin dengan pelan.entah sadar atau tidak taehyung tersenyum kecil dalam tidurnya.

Taehyung membuka matanya dengan perlahan hal pertama yang dilihatnya saat membuka matanya adalah dada seseorang yang memeluknya.dia langsung terkejut saat melihat jiminlah yang mendekapnya.

"Demi apapun jika ini hanya mimpi aku mohon biarkan aku tidur lebih lama"batin taehyung.

Taehyung terus menatap wajah jimin dengan tatapan terpesona miliknya.hingga dia marasa jimin akan segara bangun membuatnya langsung menutup matanya berpura-pura tidur.jimin membuka matanya dengan pelan dia melihat taehyung yang masih memejamkan matanya dan masih berada dalam pelukankannya dia tersenyum dan mengusap wajah taehyung dengan pelan dia mengecupi dahi taehyung.

"Selamat pagi taetae.."sapa jimin.dia mencoba melepaskan pelukan taehyung pada pinggangnya.tapi dia merasa pelukan taehyung pada pinggangnya semakin menggerat.

"Selamat pagi jiminie.."ujar taehyung membalas sapaan jimin.dia membuka matanya dengan perlahan.jimin menatap taehyung dengan kaget.

"S-sejak kapan kau bangun"

"Aku bangun sebelum kau bangun"

"A-aku..aku-"ucap jimin terpotong karna taehyung menariknya hingga dia jatuh menimpah tubuh taehyung.taehyung langsung membalikkan badannya hingga kini jimin berada dalam kungkungannya.

"Maafkan aku jiminie.aku tidak bermaksud membent-"ucapan taehyung terputus karna kecupan tiba-tiba yang jimin berikan.

"Aku tau.aku juga minta maaf seharusnya aku tidak menganggumu waktu itu.maafkan aku taetae"sesal jimin.

"Tidak itu bukan salahmu.harusnya aku mendengarkanmu bukannya membentakmu"

"Sudahlah jangan meminta maaf aku sudah memaafkanmu taetae"ujar jimin dengan senyuman manisnya.

Taehyung membalas senyuman jimin dan dengan perlahan wajahnya mendekat pada wajah jimin hingga bibir tebalnya langsung mengecup bibir jimin dengan berlahan hingga kecupan itu berubah menjadi lumutan.jimin yang telah menikmati permainan bibir taehyung pada bibirnya hanya bisa memejamkan matanya dan mengarahkan tangannya untuk menenggelamkannya pada rambut hitam taehyung.

Ciuman taehyung kini turun kearah leher jenjang jimin dia sesekali menghisap selangkah jimin dan meninggalkan tanda kepemilikan disana.

"T-taetae..akh..k-kita harus..hhmmp bangun sekarang"ujar jimin dengan susah payah.taehyung menghentikan ciumannya pada bibir jimin dan mengangkat wajahnya untuk melihat keadaan jimin saat ini.

Wajah jimin sudah memerah.dadanya naik turun menghirup udara dengan rakus dan jangan lupakan tanda kepemilikan yang dibuat jimin pada tulang selangkah jimin.taehyung tersenyum bangga melihat hasil karyanya itu.

"Baiklah kita bangun"ujar taehyung sambil menjatuhkan tubuhnya disamping jimin.

"Mandilah aku akan menyiapkan sarapann dibawa"

"Baik nyonya kim"

Our's Love VMIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang