Aku memulai aktivitas seperti biasa pagi ini, namun aku melihat pemandangan yang tidak biasa. Saat ini aku sedang melihat Sari duduk di bangku bawah pohon di taman yang tak jauh dari kolam taman yang ada di kampus kami. Ya mungkin bagi orang lain itu pemandangan yang biasa, tapi tidak untukku. Karena setau ku dia selalu bersama Daniel dan Woojin saat di kampus, lalu kemana mereka berdua?
Aku berlari menuju kantin kampus dan membeli susu vanilla kesukaannnya, kemudian aku berlari lagi menghampirinya. Berharap dia belum beranjak dari sana, aku menghela nafas lega saat melihat dia masih duduk disana.
Aku menghampirinya setelah mengatur nafas, begitu berada disampingnya aku memberikan susu vanilla yang ku beli untuknya.
"Kok sendiri? Mana Daniel dan Woojin?" tanyaku dan duduk disampingnya.
Sari menerima susu vanilla yang ku berikan sambil mengangkat bahunya.
"Kalian kelahi?"
Sari menggeleng lemah, "Tidak, aku yang menghindari mereka."
"Kenapa?"
"Tidak ada, gue hanya ingin sendiri saat ini." katanya kemudian meminum susu vanillanya.
"Jadi apakah gue mengganggu?" tanyaku.
Sari memandangku kemudian menghela napas. "Tidak, entah kenapa gue nyaman dan tenang saat lo ada di samping gue."
Untung saja Sari segera memalingkan wajahnya, karena tentu saja kini wajahku memerah dan tersipu malu.
"Ah tentang pertanyaan lo kemarin, gue akan menjawabnya." kataku deg degan.
"Gue sudah tau."
"Hah? Lo tau? Apa? Yang mana?" tanyaku bingung.
"Gue tau lo suka sama gue." jawabnya terus memandang lekat ke depan.
"Minhyun yang ngasih tau lo?"
Sari menggeleng, "Gue memang cuek dan bar-bar seperti kata Seongwu, tapi gue tidak buta dan tuli. Gue tau dari eomma dan appa yang percaya sama lo dan memberitahukan segalanya tentang gue walaupun lo gak nanya, dan juga gue dengar saat lo mengatakannya pada Minhyun dari penyadap yang gue pasang." katanya panjang lebar.
"Kenapa lo pasang alat penyadap ke dia?" tanyaku ingin tau.
Sari menghela napasnya, "Minhyun dan Daehwi sering dibully dan diperalat, ini cuma salah satu yang bisa gue lakuin buat mengetahui apakah mereka baik-baik saja atau nggak."
"Lo tetap masang alat itu walaupun udah ketahuan?"
Sari mengangguk, "Mereka cuma tau gue pasangin alat, tapi bentuk dan dimananya mereka tidak tau."
"Lalu Jihoon? Lo gak memasangkannya pada Jihoon?"
"Gue memasangnya tapi gak sesering Minhyun dan Daewhi."
"Kenapa?"
"Jihoon lebih populer dan juga bisa bela diri seperti gue, ya walaupun gitu terkadang dia masih juga diperalat dengan orang orang yang ingin populer ataupun iri dengannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love
FanfictionAku terus berlari darimu, tapi kau tidak pernah berhenti mencariku. Apakah kau akan berhenti kemudian aku akan menyesal nantinya? Atau kau akan tetap setia mencariku dan aku mulai bisa menerimamu?