14

3 0 0
                                    

"Lo baik-baik aja?" tanya Minhyun yang sedang menyetir.

"Hmm." aku menjawabnya dengan degungan.

"Kalo lo baik-baik aja, kenapa tangan lo belum lo cuci?"

"Tangan gue?" tanyaku bingung dan melihat tanganku.

"Ah ini? Gue lupa."

"Lo bener baik-baik aja? Muka lo pucat." tanyanya lagi.

Aku masih menatap kedua tanganku yang masih berlumuran darah Sungwoon tadi.

"Minhyun-ah." panggilku lemah.

"Hmm, kenapa? Apa yang sakit?" tanyanya khawatir.

"Gue jahat banget ya?"

"Hah?" tanyanya meyakinkan pendengarannya.

"Gue udah buat Sungwoon terluka karna nyelamatin gue." kataku lagi.

"Itu bukan salah lo, dia sendiri yang mau menyelamatkan lo. Dan juga bukan lo jatuhin tu lampu panggung." katanya berusaha menenangkan.

"Tapi kan gara-gara gue Anna sampai berniat mencelakai gue, dan karna mau nyelamatin gue juga Sungwoon jadi terluka." kataku menyalahkan diri sendiri.

"Sungwoon bilang ini bukan salah lo, dia sendiri yang mau nyelamatin lo. Dia juga bilang dia akan merasa bersalah kalo gak nolong lo padahal dia udah tau ada bahaya yang akan menimpa lo." kata Minhyun panjang lebar.

Aku hanya terdiam mendengar perkataan Minhyun, walaupun begitu aku masih merasa sangat sangat bersalah. Aku menangkupkan kedua tanganku ke wajahku.

"Kalo lo kangen sana cium aja orangnya langsung, jangan tangan lo yang kena darahnya yang lo cium-cium." ledek Minhyun.

"Sialan, gue gak nyiumin darah dia tau." kataku kesal sekaligus malu.

Minhyun tertawa puas karena bisa meledekku, dan aku tidak membalasnya.

Saat sampai dirumah, aku masuk dengan langkah gontai.

"Eomma, appa, aku pulang." teriakku lemah.

"Kau sudah pulang sayang? Bagaimana acaranya tadi? Apakah sukses?" tanya eomma yang datang menghampiri, diikuti appa dibelakangnya.

"Eomma." panggilku dengan suara bergetar.

"Kenapa kenapa? Kenapa wajahmu sedih?" tanyanya khawatir.

Aku menunjukkan kedua telapak tanganku, sontak membuat eomma dan appa terbelalak.

"Sari-ya! Darah apa ini? Kau terluka?" tanya appa panik.

Aku menggeleng namun tidak sanggup mengatakan apa yang terjadi, untung saja Minhyun datang tak lama kemudian.

"Itu darah Sungwoon, eomma appa." jawabnya.

"Sungwoon? Apa yang terjadi dengannya?" tanya appa.

"Tadi saat sesi hiburan, Sari dan Sungwoon bernyanyi bersama. Saat penampilan mereka berakhir, lampu panggung yang berada tepat diatas Sari terjatuh dan Sungwoon menyelamatkannya. Tapi kepala Sungwoon terkena pengeras suara yang ada dipanggung." jelas Minhyun.

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang