"Kok gak dipakai baju yang eomma belikan semalam?" tanya ibu saat kami sarapan pagi ini.
"Aku kan mengisi acara eomma, masa iya aku pakai rok. Ribet ah." jawabku.
"Ada aja memang alasannya." kata ibu ketus.
"Iya deh besok-besok dipakai." kataku asal, tidak tau besoknya kapan.
"Kenapa tidak sekarang aja? Kenapa harus besok besok yang tidak tau kapannya itu?" celetuk Jihoon mulai rusuh.
"Apaan sih lo." kataku ketus. "Ayo berangkat." kataku pada Minhyun.
"Lo gak ngerencanain yang aneh aneh kan?" cecar Minhyun saat kami dalam perjalanan ke kampus.
"Apaan? Ya nggak lah, gue kan anak baik." kataku penuh arti.
"Anak baik? Lo? Kok gue agak ragu ya."
Aku tidak membalas ucapannya dan hanya tersenyum sinis.
"Lo bakalan nyanyi apaan sih? Kenapa lo gak kasih tau panitia judulnya sampai sekarang." keluhnya.
"Rahasia dong."
"Awas aja kalo lo aneh aneh, gue seret lo turun dari panggung saat itu juga." ancamnya.
"Emangnya lo tega mempermalukan gue didepan fans fans gue?" kataku menantang.
"Fans? Maksud lo musuh musuh lo?"
"Eits lo gak tau aja fans gue banyak banget di kampus, liat aja ntar." kataku dengan senyum penuh arti.
"Serah lo aja deh, pokoknya jangan aneh aneh." katanya lagi, kemudian diam hingga kami tiba di kampus.
Begitu tiba di kampus, tanpa mengatakan apa pun aku segera menuju tempat yang sudah kami tentukan untuk berkumpul. Tentu saja dengan Daniel dan Woojin.
"Kita beneran mau bawain lagu itu?" tanya Woojin begitu melihat kedatanganku.
"Apaan sih lo, gue baru juga datang." kataku sedikit kesal.
"Sensi amat nanya doang." keluhnya.
"Kenapa? Lo gak mau ikutan?" tanyaku dan duduk di depannya sambil memakan roti yang kubawa dari rumah.
"Bukan gitu, gue gak pede aja sama suara gue." katanya malu.
"Sejak kapan lo bisa gak pede gini?" cibirku.
"Gue manusia juga kali, lagian ini pertama kalinya gue tampil di depan banyak orang. Kalo lo mah udah makanan sehari-hari." keluhnya.
Aku menepuk pelan bahunya, "Santai bro, nanti juga lo bakalan menikmatinya."
"Lo belum sarapan dari rumah?" tanya Daniel yang tanpa permisi mengambil roti yang kubawa.
"Udah, tapi kalo gugup gue jadi lapar terus." kataku malu.
"Ternyata lo bisa gugup juga." sindir Woojin.
"Gue manusia juga kali." kataku membalikkan kata-katanya tadi.
"Tapi gak apa nih kita disini? Nanti Minhyun kebingungan nyariin kita, kan harusnya kita di ruang tunggu belakang panggung." kata Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love
FanfictionAku terus berlari darimu, tapi kau tidak pernah berhenti mencariku. Apakah kau akan berhenti kemudian aku akan menyesal nantinya? Atau kau akan tetap setia mencariku dan aku mulai bisa menerimamu?