7:Pj berujung Jadi(?)

61 8 12
                                    

Waktu masih menunjukkan pukul 06.30 pagi.

Angin pagi masih begitu asri.
Cahaya matahari pun belum terlalu terik.
Sejuk yang pertama kali menerpa wajah Nafa saat ia membuka balkon.

"Mager bikin sarapan sih,tapi ya gimana?temen-temen pada bolot semua"Ucap Nafa pada dirinya sendiri.Setelahnya ia tertawa kecil.

Roti,Sosis,keju,selada,tomat,saus,
mayonais,mentega.

Sudah tertata rapi di meja dapur.

Hanya ada bahan ini di kulkas dan laci tempat stok penyedian bahan makanan.

"Sandwich?okelah"Nafa bergumam.

Dirinya berkutat dengan alat dapur.
Dapur dengan nuansa putih yang elit itu seolah-olah sedang menayangkan acara TV yang dibintangi oleh seorang Chef handal.

"Buat sarapan?"Dhion muncul dari belakang.

Nafa kaget.Ia memukul kuat kepala Dhion dengan Sutil.

"Aduh!Sakit Anjer"Ucap Dhion menggerutu.

"Gue kaget!"Teriak Nafa tak mau kalah.

"Ya ga usah mukul juga!"Dhion masih meladeni.

"Diem atau gausah makan pagi ini?!"Ucap Nafa lembut tetapi dengan Nada yang tajam(?).

"Iya-iya mangap"Balas Dhion patuh.

"Bangunin yang lain!"Perintah Nafa.

"Ay ay Captain"Balas Dhion dengan berpose hormat kepada Nafa.

S
K
I
P

"Selesai!Capek juga,ni Apart berapa orang gue sendiri yang masak?Emang Gue babu apa?"Kesal Nafa.

"ADUH SAKET BANG!"Teriak Adrien.

"MAKANYA JALAN!"Balas Rendy dengan tangan yang menancap sempurna di telinga Adrien.

"Ni Abang adek ngapa bacot terus si?"Kesal Azriel.

"Bomat gue mau makan dadah"Ucap Dhion lalu berlari ala-ala Syahrini ke arah meja makan.

Menyambar Roti isi buatan Nafa.

PLAK

Tangannya dipukul keras oleh Nafa.
Ingin Protes tapi tidak jadi karena tatapan maut sang "dingin".

"Tunggu yang lain goblok gasopan!"Sambung Brayn yang mengambil tempat disamping Nafa.

Yang lain mengambil tempat duduk masing-masing.

Jika kalian bertanya mengapa mereka tinggal se Apartemen.
Jawabannya adalah,Karena sekarang mereka sedang dalam status incaran si "Psychopath" waktu itu.Mereka berusaha melindungi satu sama lain.
Toh pacar mereka masing-masing juga disini.

"Guys,Tutup kuping ya"Ucap Nafa pelan.

"WOI KEBO BANGON KEBAKARAN!"Teriak Nafa.

3

2

1

BRAK!

Pintu kamar di banting keras.

Dhion yang kaget terjungkal kebelakang.

"Wanjer!Pantat gue yang mulush nan cantik ternodai!"Teriaknya.

Adrien dan Rendy berusaha menahan tawa.

Azriel hanya menggeleng.

Brayn dan Nafa yang kompak dengan wajah blank mereka.

STOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang