9:The Secret?!

51 6 0
                                    

Pintu aula terbuka.

"Guys,Saling pegangan tangan dan ikuti gue!"Perintah Rendy.

Ia sadar jika sesuatu yang buruk akan menimpa mereka sebentar lagi.

Lampu masih saja belum menyala.

Mereka saling bergandengan tangan mengikuti Rendy yang memimpin.

Rendy membawa teman-temannya menaiki tangga menuju ke kursi bagian atas.

Setelahnya lampu menyala.

SEMUA ANJING MASUK.

Mereka yang masih ada dibawah berteriak ketakutan.

Anjing-anjing gila itu berlari lalu menggigit mereka!merobek kulit mereka!

Hanya Teriakan kesakitan yang terdengar.

Naya diam dengan air mata yang meluncur bebas melewati pipinya.

Sarah menutup mulutnya dengan air mata yang sudah meluncur sedari tadi.

Lidia yang ditutup matanya oleh Azriel agar tidak menyaksikan kejadian itu.

Tasya hanya meringis membayangkan bagaimana jika dirinya yang berada dalam posisi itu.

Nafa yang memaki dalam hati.
Berfikir keras siapa dalang dibalik semua ini.

Salah satu anjing melihat ke arah mereka.Lalu berlari disusul para kawanannya.

"PINTUNYA!"Brayn berteriak.
Dirinya yang peka berlari ke arah pintu yang jaraknya lumayan jauh dari mereka.

Membuyarkan lamunan teman-temannya.

Jarak Anjing dan pintu benar-benar tipis.

BRAK!

"BANTUIN BEGO!"Brayn berteriak.

Dhion dengan sigap berlari membantu Brayn yang berusaha menutup pintu.

Azriel,Rendy,dan Adrien juga ikut turun tangan membantu.

Anjing-anjing itu mendobrak pintu.
Sementara para lelaki belum bisa menutup pintu itu dengan rapat.

"BANTUIN AYO!"Nafa memberi intruksi.

Di ikuti oleh para sahabat nya.

Mencoba menahan pintu adalah satu-satunya cara agar mereka selamat sekarang.

Sarah,Tasya,Naya ikut membantu dan menyuruh Lidia untuk diam.

"DORONG!"Brayn berteriak.

"COME ON GUYS KITA BISA!"Teriak Adrien.

"AKH!!!!"Mereka berteriak.

Bahkan usaha belum membuahkan hasil.

Lidia hanya diam menatap Anjing-anjing yang berusaha mendobrak pintu.

"SATU...DUA...TIGA...DORONG!"Rendy memberi intruksi.

dan....

BRAK!

Pintu berhasil tertutup.
Salah satu anjing terjepit hingga kepalanya putus dan terlempar ke arah Lidia.

Lidia reflek menangkapnya.

Ia menatap kepala anjing berlumuran darah yang sekarang berada di tangannya.

"AKH!"Ia berteriak lalu melempar kepala anjing itu.

Berlari ke arah Azriel dan memeluknya cepat.

"Akhirnya"Dhion mengusap pelu yang ada di dahinya.

STOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang