3

32.7K 3.9K 398
                                    

Suaramu berbisik tanpa henti
Oh, Kau mimpi buruk yang membunuh.

Usapan pada perutnya membuat Taeyong terganggu, perlahan matanya terbuka.

Kedua netra nya membola sesaat setelah ia membuka mata.

"Hanya mimpi?" Desis Taeyong seraya memegangi dadanya yang berdetak kencang.

Kepalanya pening bukan main, tadi ia bermimpi didatangi seorang pria aneh. Sosok itu melakukan sesuatu, sesuatu yang membuat Taeyong merasakan gelenyar aneh.

Menyibak selimut yang melapisi tubuhnya, Taeyong bernafas lega saat melihat piyama nya masih terpasang lengkap.

Pria manis itu beranjak dari ranjang, menghampiri cermin yang berada di samping ranjangnya.

Tatapan Taeyong jatuh pada bibir tipisnya yang sedikit membengkak, jemari lentiknya menyentuh perlahan. "Kenapa terasa sangat nyata?"

Kedua netra Taeyong menatap kosong cermin di hadapannya, bayangan tentang sosok yang muncul di mimpinya terus berputar-putar di benak lelaki manis itu.

Entah karena ilusi yang dibuatnya sendiri atau pengaruh dari lamunan sejenaknya, Taeyong terlonjak saat ia mendengar bisikan sehening angin.

"Lee.."

Kepala Taeyong menoleh ke kanan, tepat menghadap jendela kamarnya. Tak satu pun sosok yang ia dapat dari sana.

"..Taeyong.."

Tubuhnya menegang, perlahan ia menjauh dari cermin. Mencoba mencari sosok yang entah dari mana asalnya.

"..kau.."

Bisikan itu terdengar tepat di belakang Taeyong, sosok manis itu berbalik tepat ke arah belakang. Tubuhnya seperti di sengat jutaan volt listrik saat mendapati sosok tinggi berkulit seputih salju, matanya semerah darah, dengan senyuman aneh yang membuat sekujur tubuh Taeyong mendadak kaku.

Saat sosok itu berada tepat di hadapan Taeyong tanpa jarak, Taeyong seolah membeku. Tubuhnya tak dapat bergerak barang sedikitpun.

Mata merah itu, menatap Taeyong penuh minat. Perlahan ia dapat melihat kilatan aneh yang muncul di kedua netra semerah darah itu, bersamaan dengan  taring yang muncul dari belah bibirnya.

Jarak keduanya terkikis entah oleh siapa, namun yang dapat Taeyong rasakan—pinggangnya di cengkram kuat.

"..milikku."

Yang ia rasakan setelahnya adalah sesuatu yang tajam menancap pelan di lehernya.

Saat kesadarannya mulai terkumpul, Taeyong mencoba menjauhkan diri dari pria di hadapannya.

"T-tolong lepas!" Gertaknya sembari mendorong pelan dada sosok itu.

"Astaga lepas!" Kepalanya terasa pening, sepertinya darah Taeyong ikut terhisap karena ulah sosok dihadapannya ini.

"Kumohon lepaskan aku! Ini sakit!"

Taeyong tak tau harus melakukan apalagi, tubuhnya semakin melemas. Apa yang pria di hadapannya lakukan pada dirinya?

"Taeyong.."

"Hyung.."

"TAEYONG HYUNG!"

Nafas Taeyong memburu, dirinya terbangun dari posisi tidurnya. Di lihatnya Haechan yang ternyata panik entah karena apa.

"Apa kau baik-baik saja?" Haechan mengusap peluh yang membanjiri dari Taeyong hingga ke lehernya.

Adiknya itu terlihat sangat panik, Taeyong sendiri tak tau apa yang terjadi padanya.

Obsession ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang