22

14.5K 2K 309
                                    

Di suatu malam dalam kegelapan
Aku melihat bayangan aneh yang mengejarku

Taeyong yang sedari tadi hanya terdiam sambil meringis melihat semuanya, akhirnya berlari mendekat ke arah Jaehyun dan Kris.

"Yoonoh, aku tau kau adalah malaikatku!" Teriaknya dengan suara parau, air mata membasahi pipi tirus Taeyong. "Jangan menyakiti Ayahmu.." Ia terisak saat Kris terlihat kesulitan bernafas.

Jaehyun tak mengindahkan ucapan Taeyong, tangannya semakin mencengkram leher Kris. Membuat wajah pria paruh baya itu pucat seketika. "Yoonoh!" Jaehyun memejamkan mata, mencoba tidak peduli akan tangisan Taeyong.

"Aku mencintaimu." Taeyong berucap lirih, "Jangan menjadi orang lain." Ia menatap Jaehyun yang kini terdiam, cengkraman nya pada leher Kris melemah. "Aku mencintaimu! Dan rasa itu tidak pernah berkurang sampai detik ini."

Bruk

Kris terkulai di atas lantai dingin, ia tidak bergerak. Tubuhnya lemas karena kekurangan oksigen, Mark yang melihatnya langsung bergegas mendekati Ayahnya.

Sementara Jaehyun berbalik menatap Taeyong yang masih terisak dalam tangis, "Katakan sekali lagi." Tenggorokan nya tercekat, matanya terpaku pada wajah sendu sosok manis itu.

Taeyong mencoba menghapus air matanya, "Aku mencintaimu.. hiks!" Ia menunduk dengan kedua tangan yang menutupi wajah.

Grep

Jaehyun memeluk Taeyong erat, membiarkan pria Lee itu tenggelam dalam dekapannya. Isakan Taeyong semakin menjadi saat sosok tampan itu mengecup keningnya.

Sementara itu Mark dan Kris yang sudah bisa mengendalikan tubuhnya, hanya bisa tersenyum tipis melihat keduanya. Mark menoleh pada Ayahnya, "Luka Daddy sudah sembuh?" Ia menatap perut Kris, sisa luka nya masih terlihat namun tak ada darah yang keluar dari sana.

Yang ditanya hanya mengangguk, matanya masih menatap kedua sosok di depan sana. "Is this over?" Suara Mark membuat nya menoleh sejenak.

Kris tersenyum tulus, "Ya, sudah selesai."

"No, this isn't over." Sebuah suara menggema di seluruh penjuru ruangan itu. Jaehyun melepas pelukannya, ia menoleh ke segala arah. Ia kenal betul suara ini, matanya berpendar ke setiap sisi ruangan. "Kakek." Matanya memicing saat sebuah cahaya merah mengerikan timbul di sekitar pintu utama yang sudah tidak tertutup.

Sesosok pria muncul dengan mata violetnya, senyumnya tampak mengerikan dengan taring tajam berlumuran darah.

Kris tiba-tiba merasakan sesuatu mengganggu pikirannya, matanya membola saat menyadari hal itu. "ARDEUS!" Ia menggeram murka, matanya berubah menjadi biru kelam. Kris berdiri dan bergegas menghampiri sosok tua yang berdiri di depan pintu.

Tangannya mencengkram bahu Ardeus, "KAU APAKAN ISTRIKU, BRENGSEK?"

Mark dan Taeyong ikut tersentak karena ucapan Kris, apa yang terjadi pada Tiffany?

Ardeus tertawa remeh, ia menatap sosok yang pernah menjadi anaknya itu. "Well.." Tangannya mengusap bekas darah yang mengotori. "Bermain sebentar dengannya, namun istrimu itu terlampau lemah. Ku bunuh saja sekalian."

Kris menghantam wajah Ardeus dengan kepalan tangannya, berhasil membuat sosok itu terhuyung ke belakang. Namun tak lama, keadaan jelas berbalik. Ardeus mengarahkan tangannya ke arah Kris, melempar nya dengan satu gerakan tangan. Tubuh Kris terlempar hingga berada di dekat Taeyong dan Jaehyun, "Paman!" Taeyong berjongkok, membantu Kris bangkit.

Obsession ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang