10

24.3K 3.2K 702
                                    

Lampu keluar dimatikan
Hentikan dan pergi dariku sekarang


1 Juli 2010

Riuh tepuk tangan terdengar saat seorang bocah meniup lilin yang menghiasi kue ulangtahun nya.

"Potongan pertama untuk siapa, Taeyongie?" Tanya Yoona saat putra kecilnya menggenggam piring kecil berisi potongan kue. Haechan yang terlelap dalam dekapannya ikut terbangun saat si sulung berseru. "Yoonoh-ya!"

Sosok bocah tampan muncul dari balik tamu undangan pesta tersebut, ia tersenyum mana kala Taeyong melambaikan tangan sambil mengangkat sepotong kue di atas piring kecil. Ia lantas menghampiri sosok manis itu, "Untukku?"

Taeyong mengangguk lucu, tangan kecilnya berusaha memotong potongan kue itu menjadi lebih kecil; untuk menyuapi Yoonoh. "Aaaa~"

Yoonoh membuka mulut, Taeyong menyuapinya dengan penuh kasih sayang. Orang-orang yang melihatnya ikut gemas dengan tingkah kedua bocah itu. "Yongie juga makan, ayo sini aku suapi." Kue beralih tangan, Yoonoh gantian menyuapi sosok manis di hadapannya.

Entah ini ungkapan terimakasih atau akibat rasa bahagia yang memuncak di hari spesialnya, Taeyong berjinjit, mendaratkan bibir mungilnya ke pipi Yoonoh yang hanya bisa mematung di tempat. "Aku mencintaimu!"

•••

"Daddy!" Seru Mark saat melihat Ayahnya di pekarangan rumah, sibuk mencuci mobil.

Yang dipanggil hanya mendengus, "Tidak usah berteriak, aku tidak tuli." Tangannya kembali sibuk membasuh permukaan mobil dengan air.

Mark menghampiri Ayahnya sambil terkekeh, "Maaf, hanya terlalu bersemangat."

"Ya ya ya, ada apa Mark? Tumben sekali hari Minggu seperti ini kau sudah bangun." Pria Lee itu tentu tau kebiasaan Mark yang suka bangun siang atau bahkan sore ketika akhir pekan menjelang.

Mark menggaruk pipi, "Aku ingin mendengar cerita mu lagi."

Alis yang lebih tua terangkat, "Cerita apa?"

"Waktu itu kau menceritakan sejarah Vampire padaku. Dan Daddy berhenti tepat pada masalah Jaejoong yang dikutuk." Mark mengingat-ingat cerita yang kala itu membuatnya bosan, namun rasa penasaran semakin membuat nya tertarik. "Bisa kau lanjutkan? Aku penasaran apa yang dimaksud dari kutukan tersebut."

Meletakkan selang yang membasuh mobilnya, Pria Lee itu lantas mengajak Mark duduk di kursi depan rumah mereka.

"Kau masih ingat isi kutukannya?" Tanya Ayah Mark, anaknya mengangguk antusias.

"Daddy harus bangga karena aku menghafalnya dalam sekali baca." Mark menyombongkan diri, ia kemudian berdeham. "Yang terkuat akan menjadi budakku, dan yang terlemah akan kuikat bersama keturunanku. Alam baka menantimu di usiamu yang ke 30." Ucap Mark diselingi senyuman bangga.

"Benar 'kan?"

"Daddy?" Mark terheran saat melihat Ayahnya yang malah terdiam, "Earth to Kris Lee?" Candanya, membuat Kris menggeleng pelan. "Ya benar."

"Apa maksud dari kutukan itu?"

Tatapan Kris yang semula kosong tiba-tiba menajam, "Dendam Ardeus pada Jaejoong membuatnya ingin menaruh derita pada keturunan Pria itu."

"Yang terkuat akan menjadi budakku, setiap keturunan Jaejoong yang dianggap pantas untuk dijadikan Hyghrox dengan cara diikat oleh Ardeus, akan diambil pada usia tertentu." Jelas Kris, tangannya mengusap pelan rambut Mark. "..dan yang terlemah akan kuikat bersama keturunanku, kau mungkin paham, tidak semua manusia itu kuat. Salah satunya perempuan, Ardeus akan secara paksa menyuruh keturunannya mengikat yang terlemah di keluarga Jaejoong."

Obsession ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang