23

21.8K 2.1K 423
                                        

Lampu keluar dinyalakan, aku menatap diriku di cermin
Menjauhlah dariku, menghilanglah

Ardeus tersenyum miring melihat pemandangan di hadapannya. Jaehyun yang mencoba menghalangi Kris, lebih tepatnya melindungi lelaki paruh baya itu dari serangan Ardeus.

"Ayahmu?"

Nafas Jaehyun tercekat saat pedang Ardeus berada tepat di lehernya. "Kau mengakui pengkhianat ini sebagai Ayahmu?" Mata Jaehyun melirik benda tajam itu, sedikit saja ia bergerak, kepala nya bisa putus.

"Setidaknya—" Jaehyun meneguk ludah saat pedangnya bergerak, menggores kulitnya sedikit. "—Daddy berkhianat demi melindungi anaknya." Ia menatap Ardeus tepat mata. "Bukan sepertimu, yang mengendalikan keturunan sendiri demi obsesi tak beralasan."

Ardeus mengeraskan rahang, ia mengangkat pedangnya tinggi. Jaehyun yang melihatnya hanya mampu memejamkan mata sambil berucap dalam hati.

Kumohon, buat tubuhnya membeku.

Jaehyun tau ini tak akan berhasil, ia bisa mengendalikan semua orang. Termasuk Ayahnya, tapi tidak dengan kakeknya yang merupakan keturunan murni dari iblis itu.

Namun keheningan yang menyergap tiba-tiba membuatnya heran. Matanya terbuka, Jaehyun terkejut kala melihat Ardeus tak bergerak dengan pedang yang masih terangkat di udara.

Apa dia berhasil?

Jaehyun tersenyum senang saat melihat Ardeus membeku di tempat. Akhirnya—

"Hahahaha!" Tawa Ardeus menggema di seluruh ruangan, ia menatap remeh cucunya yang kini terlihat terkejut. Jaehyun mengangkat pedangnya guna menghalau serangan Ardeus.

"Kau pikir semudah itu mengendalikan ku? Akalmu saja dapat ku baca dengan sekejap, bagaimana bisa kau membuatku membeku, Jung?" Ia mencibir, pedang di tangan nya ia jatuhkan ke sembarang arah. "Permainan pedangnya berakhir." Tangannya terarah pada Jaehyun, pedang di tangan Pria itu ikut terjatuh atas kendali Ardeus.

Tangan yang satunya terarah pada Kris yang masih membeku di tempat, Ardeus membawa pria Lee itu berdiri di sebelahnya. "Bagaimana.." Ia berbalik, Mark ikut terseret ke sebelah Ayahnya. "..kalau kita berempat bermain yang lain?"

Ardeus menyeringai sambil menatap Jaehyun yang terdiam, "Apa yang akan kau lakukan?" Tangan Jaehyun terkepal.

"Playing a doll, maybe?" Ardeus menatap Kris dan Mark yang berdiri di sebelahnya bergantian. "Kris dan bocah itu yang akan ku jadikan boneka, dan kau boleh bermain dengan dirimu sendiri."

"Apa maksudmu—"

Jaehyun tersentak saat Mark mengeluarkan kilatan yang terarah padanya, remaja itu berjalan ke arahnya dengan kedua mata yang melebar. Mark menggeleng keras, "Maaf tapi bukan aku!"

"Ingin bermain halus atau kita langsung ke inti, Jung?"

Jadi ini yang namanya bermain boneka?

•••

"Pst, Taeyong!" Taeyong yang berdiam di dekat pintu utama rumah Mingyu tersentak saat namanya dipanggil. Ia menoleh dan mendapati Johnny yang berada di halaman depan, tak jauh dari posisinya sekarang.

Pria itu memberi isyarat pada Taeyong agar si sulung Lee itu mendekat ke arahnya, Taeyong menoleh sebentar ke dalam. Dimana keempat sosok yang sedang bertarung itu berada. Posisi Taeyong dengan mereka sedikit jauh, jadi tidak mungkin Ardeus menyadari pergerakan nya.

Obsession ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang