That day!

12.6K 1.9K 537
                                    

Mentari pagi menyapa dunia kembali, hari baru kini tiba lagi. Juga kini kehidupan Kun yang semakin lama semakin membaik dengan yang tersayang.

Kun menatapi bahagia seseorang yang kini sudah sibuk dengan game ponselnya. Dibawah selimut yang sama, sama-sama tanpa mengenakan pakaian. Jangan tanya, Yangyang habis digempur satu malam tanpa jeda. Jadi hari ini keduanya sangat malas bangkit dari ranjang.

Biarlah, lagipula Kun memang tak ingin lepas dari kesayangannya ini.

Dan juga, hari ini memang harusnya Kun untuk pergi. Kembali ke pekerjaannya di Beijing dan harus meninggalkan Yangyang hingga seminggu lamanya.

Ah, ia pasti akan merindu berat.

"Curut" panggilnya dengan pelan. Kun itu tak pernah bisa membentak kesayangannya yang uwu ini.

"Iya kak?" jawabnya yang tumben sekali menurut hingga-hingga tak lagi peduli pada game ponselnya.

"Aku mau pergi seminggu ke Beijing untuk pekerjaan. Kamu mau ikut gak?" tawarnya tapi Kun yakin anak itu pasti menolak. Sebab ia tau, tugas dari kampus kesayangannya ini belakangan banyak.

"Enggak ah, bentar lagi aku ujian kak"

Yah Kun bisa apa?

"Kamu gak apa-apa aku tinggal sendirian?"

Bocah itu hanya mengangguk mengiyakan. Tak masalah jika hanya seminggu. Yangyang tak mungkin membakar rumahnya kan.

Fyi, selama mereka menikah Yangyang tak di izinkan sama sekali untuk turun ke dapur. Takut mencelakai diri sendiri juga orang lain. Mengingat, anak itu sama sekali tak pernah menyentuh kompor dan perkakas dapur lainnya.

Kun hanya bisa tersenyum kemudian membawa Yangyang masuk dalam pelukannya. Namun entah kenapa, ada rasa tak rela di relung hatinya. Seperti sebuah pertanda jika Kun meninggalkan Yangyang sendirian, ada sesuatu yang terjadi.

Bandara ramai seperti biasa. Siang ini, Kun harus rela berpisah seminggu dari istri cantiknya ini. Di ruang tunggu private, dengan sangat tak rela Kun harus berangkat dengan perasaan yang sangat tak mengenakan.

Ia masih menggenggam tangan istrinya erat sebelum privat jet sewaannya berangkat.

Berat tau melepas kesayangannya meski hanya seminggu.

"Kamu jaga diri ya, jangan lupa minum vitamin" pesannya sebelum melangkahkan kaki meninggalkan ruang tunggu.

"Iya kak"

"Oh ya, jangan coba-coba mengambil alih dapur. Kalau lapar, order saja" tambahnya.

"Iya kak"

"Lagi, kalau ada apa-apa beritahu aku segera ya"

"Iya kak iya"

"Ah ya, satu lagi-"

Bosan dengan seluruh pesan yang Kun berikan pada Yangyang, membuatnya harus turun tangan membungkam mulut suaminya.

Dengan mencium bibirnya singkat.

"Jangan selingkuh kan? iya kakak!" Sebal Yangyang membuat Kun tersenyum penuh arti.

"Iya itu. Kakak cinta kamu"

"Yangyang cinta kakak juga"

Mendadak Manten || Kunyang ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang