Chapter 2 Bagian 3 "Sejarah Pahit Dari Timur"

66 59 15
                                    

Lantunan suara Al-quran yang datang dari loud speaker masjid sudah berbunyi, pertanda umat Islam melakukan ibadah raya mereka, Salat Jumat dan bersama dengan itu, waktu istirahat dan makan siang juga sudah datang.

Hari ini menu makanan ku adalah Salad. Bagi kami Kristen Orthodoks, hari Jumat dan Rabu merupakan kewajibkan menjadi vegetarian dan tidak boleh memakan daging dalam bentuk apapun tapi produk seperti susu dan telur atau sejenisnya masih boleh kami santap. Kalau istilah Islamnya adalah puasa tapi kami puasa dari memakan daging.

Ya, aku makan di kelas lagi sendirian atau setidaknya itulah yang akan aku lakukan, hingga Magdalena datang dan duduk di sebelah ku.

"Vlado...?"

"Ya?"

"Kamu cuman makan sayur Salad sama roti ? Kenapa? Kok sedikit banget porsinya?"

"Sedang puasa, kalau di Kristen Orthodoks kami diwajibkan puasa makan daging setiap Rabu dan Jumat, kami juga harus makan secara sederhana untuk menghindari dosa kerakusan."

"Ooh, iya 7 dosa mematikan ya?"

"Iya."

"Ngomong-ngomong, kenapa waktu minggu awal-awal kamu gak doa bareng sama kami yang Kristen dan Katolik?"

"Kami Orthodoks berdoa tidak pakai instrumen musik, tidak seperti kalian."

"Oh, kok gitu?"

"Aku tidak tahu, aku bukan pendeta tapi sejauh pengetahuan ku Santo Basil Agung dan Santo Clement dari Alexandria tidak suka dengan penggunaan instrumen musik saat ibadah dan berdoa."

"Iya kah?"

"Ya, Santo Clement berkata dalam buku Instruksi nya, "Tinggalkan suling kepada pengembara, tinggalkan suling kepada para manusia yang takut dengan dewa-dewi dan punya niat untuk menyembah berhala mereka. Instrumen musik seperti itu harus ditinggalkan dari perjamuan kita yang tanpa anggur, karena hal seperti itu lebih cocok untuk binatang buas dan untuk orang-orang yang tidak lebih berakal dari para manusia pada umumnya. Kita harus memusnahkan kesemuanya secara utuh pemandangan atau suara seperti itu. Singkatnya, semua yang tidak sederhana yang menyerang panca Indra karena ini adalah bentuk penyiksaan panca indra , jika kita ingin menghindari kenikmatan yang hanya membuat mata dan telinga merasa takjub..." Aku berhenti sejenak sedangkan ia menatap ku dengan tatapan terkejut dan penuh penasaran itu.

Aku melanjutkan kalimat ku "Santo Basil Agung dalam komentarnya mengenai Yesaya ayat 5 mengatakan "Dari sekian banyak Kesenian yang sia-sia adalah permainan harpa, menari dan permainan suling yang ketika selesai dilakukan maka hasilnya ikut menghilang dan tentu saja menurut para rasul hasil dari hal-hal semacam itu adalah kerusakan." Mendengar itu tatapannya makin menunjukkan raut tercengang kemudian, ia membuka mulutnya sepertinya akan mengajukan pertanyaan.

"Vlado, jadi kamu nggak suka musik?"

"Tergantung jenis musiknya apa, lagipula gereja ku tidak memainkan instrumen musik ketika berdoa bukan berarti dilarang untuk didengar, di luar peribadatan gereja tidak ada larangan memainkan dan mendengarkan instrumen musik."

"Jadi hanya waktu ibadah atau berdoa aja?"

"Iya, gereja ku juga tidak suka karya seni seperti patung atau lukisan yang terlihat nyata, karena itu salib yang biasa kugunakan ketika berdoa tidak ada patung Yesus nya."

"Seperti protestan."

"Ya tapi bukan, karena gereja ku sudah ada lebih dulu sebelum protestan, lagipula protestan tidak berdoa kepada Bunda Maria."

"Jadi kenapa Orthodoks beda banget sama Katolik?"

"Itu ada hubungannya dengan sejarah kedua gereja kita di masa lalu. Skisma Besar Gereja Timur dan Barat."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuan SedihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang