Hari ini, ratusan orang telah memadati aula kampus yang baru saja digunakan untuk sebuah acara sakral. Di luar aula, orang tua berbagai generasi tengah bersiap melakukan photoshoot bersama keluarga. Senyum merekah terpancar hampir di tiap sudut dari ratusan pelupuk mata yang tampak nanar. Mereka semua merayakan hari kelulusan anak, suami, istri, ataupun cucu mereka. Seperti gadis bermata hitam kecokelatan yang tengah berpose di hadapan kakak laki-lakinya. Senyum indahnya begitu cerah, senyuman yang sama hangatnya dengan hari pertama bertemu tatap dengannya. Dialah Karina Mentari; si gadis yang telah memikat hati Reksa sejak dua tahun yang lalu.
"Selamat! Kamu berhasil selesai tepat waktu," ucap Reksa dengan tulus untuk gadis pujaan hati yang masih belum menjadi miliknya.
"Terima kasih, segeralah menyusul." Karina menatap wajah pemuda di hadapannya dengan lekat.
Ya, dengan berat hati Reksa harus mengikhlaskan kelulusan Karina yang lebih dulu darinya. Ralat, kelulusan Karina yang tepat waktu. Ozyx, dan Tiara pun tengah memakai toga bersiap foto dengan keluarga besar mereka. Hanya dirinya dan Rifi yang terpaksa harus menambah waktu belajar demi menuntaskan tugas akhirnya.
Bang Jafar dan Mbak Desi hadir di acara itu. Sementara Andra, gadis itu tidak lagi menjadi mahasiswi dari kampus. Andra memutuskan untuk berpindah ke Seoul demi melanjutkan pendidikan di kota yang sama dengan Arsel.
***
"Harusnya kamu sudah lulus tahun ini," ujar Arsel kala mereka berjalan bersisian selepas keduanya menyelesaikan perkuliahan.
"Tidak masalah, ini sudah jadi keputusanku. Oh ya, siang ini kita makan subway saja bagaimana? Aku ingin sandwich roll, kamu mau apa?"
"Samakan saja."
Setiap perjuangan tidak akan menghasilkan sesuatu yang sia-sia. Seperti usaha Andra meyakinkan Arsel, hari ini sudah satu tahun keduanya menjalin hubungan sejak Andra menyusulnya dan berpindah melanjutkan pendidikan di kota yang sama dengannya. Itu artinya, sudah dua tahun Andra meninggalkan Indonesia.
Kepergian Andra telah diketahui oleh seluruh keluarga besar termasuk Karina, bahkan sebelum berpindah Andra telah meminta izin pada Karina untuk menyusul Arsel dan berusaha keras untuk mendapatkan pemuda pujaan hatinya itu.
Karina memanglah Karina, si gadisberjiwa besar itu memberi kepercayaannya pada Andra untuk menjada pemuda yangdulu ada di hatinya. Bagi Karina, cinta memang membutuhkan usaha keras, sungguhmunafik jika berusaha keras bukan bagian dari cinta. Dan, memimpikan untukmemiliki seseorang bukanlah suatu kesalahan. Karena sejatinya, manusia tidakdapat memilih kepada siapa hatinya berlabuh. Selain semua itu karena campurtangan Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
3.726 [COMPLETE]
General FictionKarina Mentari senang banget waktu Arsel mengajaknya mendaki Gunung Rinjani. Bagi Karina, nggak ada perjalanan seromantis itu sejak pertama kali mengenal Arsel. Seperti jalur pendakian yang berliku, kisah cinta pun tak selalu berjalan mulus. Saat ti...